Human Interest Story
Ayam Nanas dan Sambal Tempoyak Lahat, Bau Hidangan Sampai ke Hidung Warga
Pemkab Lahat, kata Cik Ujang, akan mendukung upaya semua pihak termasuk PKK dalam melestarikan dan menjaga aset baik itu adat maupun budaya.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Soegeng Haryadi
ADA yang menarik saat pemecahan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dalam penyajian masakan ayam nanas dan sambal tempoyak terbanyak yang dilaksanakan PKK Kabupaten Lahat di Lapangan Seganti Setungguan, Rabu (18/9). Disaat acara ceremonial tak lama lagi akan berakhir, warga yang datang untuk ikut meramaikan tiba-tiba mulai mendekat ke meja makan tempat dimana ayam nanas dan sambal tempoyak dihidangkan. Rupanya, aroma ayam nanas dan sambal tempoyak yang dihidangkan sampai kehidung warga hingga membuat warga tak sabar untuk mencicipi masakan khas lahat tersebut. Benar saja, saat panitia mempersilakan, warga langsung mengambil piring dan mengambil ayam nanas dan sambal tempoyak, ditambah nasi putih yang sudah tersaji.
Beberapa warga terlihat begitu lahap bahkan ada yang sampai beberapa kali mengusap keringat yang mulai bercucuran dimuka. "Lemak (enak) nian. Manis dan ada pedas pedasnya. Ayamnya juga empuk," kata Melli (27), warga Lahat.
Sama apa yang dirasakan Fery (32). Menurutnya, ayam nanas tak jauh seperti opor ayam. "Mantap. Perut emang sudah laper makan ayam nanas. Pas banget dilidah. Pedasnya tidk terlalu," ujarnya.
Sementara Kabupaten Lahat sendiri berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kabupaten terbanyak penyaji masakan ayam nanas dan sambal tempoyak. Dipelopori dan digerakkan oleh pengurus Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lahat, rekor ini juga menjadi awal kembali digelorakan cinta makanan khas daerah.
Ketua PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati Cik Ujang mengungkapkan, masakan ayam nanas dan sambal tempoyak merupakan kuliner khas Lahat, yang kerap disajikan khususnya saat ada acara seperti persedekahan dan acara adat yang digelar warga Lahat. Masakan ini, kata Lidyawati, sangat istimewa bagi warga Lahat, sehingga tak salah jika tercatat dalam rekor MURI.
"Alhamdulillah kuliner andalan kita, kuliner khas kita yakni ayam nanas dan sambal tempoyak bisa memecahkan rekor MURI. Ini berkat peran serta semua elemen. Rekor ini milik kita bersama, " ujarnya, saat memberikan sambutan dalam pemecahan rekor MURI ayam nanas dan sambal tempoyak terbanyak, di lapangan Bumi Seganti Setungguan, Rabu (18/9).
Ditambahkan Lidyawati, tak sekedar mampu tercatat di rekor MURI, kegiatan tersebut sebagai upaya untuk melestarikan, mengenalkan masakan khas kabupaten baik bagi warga Lahat, maupun dunia. Ia juga berharap, masakan tersebut bisa membuka peluang usaha rumahan bagi warga.
"Kuliner ini merupakan karya nenek moyang yang harus kita jaga. Apalagi, masakan ini sangat kita senangi jangan sampai diklaim orang lain," katanya.
Ditempat yang sama Bupati Lahat, Cik Ujang, SH mengapresiasi langkah yang dilakukan pengurus PKK Lahat. Menurutnya, prestasi rekor MURI ini sebagai penanda jika warga Lahat sangat mencintai dan menjaga kebudayaan, adat, khas yang diwariskan nenek moyang terdahulu.
Pemkab Lahat, kata Cik Ujang, akan mendukung upaya semua pihak termasuk PKK dalam melestarikan dan menjaga aset baik itu adat maupun budaya.
"Apalagi setelah bisa memecahkan rekor dunia ayam nanas ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi warga," ujarnya.
Sementara itu, dalam penyajian masakan ayam nanas dan tempoyak sambal tempoyak sendiri menghabiskan 1888 ekor ayam kampung dan 1800 kilo tempoyak. Sambatun suka cita tampak 'menggelegar' tatkala tim dari MURI mengumumkan ayam nanas dan sambal tempoyak berhasil masuk dalam rekor dunia. Dalam acara tersebut, selain dihadiri ribuan warga Lahat, juga hadir tamu dari kabupaten tetangga seperti Empat Lawang, Muara Enim dan Pagar Alam. (ehdi)