Human Interest Story
Pokoknya Cari Uang Urusan Saya, Anak Belajar Saja
Meski tidak memiliki latar pendidikan khusus menjahit namun ia secara otodidak belajar.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Soegeng Haryadi
GUNA memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan uang sekolah sang anak, Novyanti (40) biasa menawarkan jasa jahitan ke tetangga disekitar tempat tinggalnya. Meski tidak memiliki latar pendidikan khusus menjahit namun ia secara otodidak belajar.
"Saya terima orderan hanya untuk potong celana atau pakaian yang kepanjangan, upahnya Rp 10-15 ribu untuk satu potong baju," ujarnya ditemui usai mengikuti Pelatihan Program Lolapil menjahit bagi warga lingkungan sekitar perusahaan dilaksanakan dengan bekerjasama antara PT Pusri Palembang dengan UPTD BLKPPKT (Balai Latih Kerja Pengembangan Produktivitas dan Keterampilan Transmigrasi) Sumatera Selatan, Rabu (18/9).
Penghasilan yang diterima Novy tidak menentu, pernah saja ia sama sekali tidak menerima orderan dari pelanggannya. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, makan sampai ongkos sekolah anak ia juga Nyambi berjualan es dan membuka rental permainan untuk anak-anak.
"Serabutan mbak, apa saja saya kerjakan yang penting anak sekolah. Saya ingin mereka jadi Sarjana semua jangan seperti ibunya. Makanya, saya sekarang tekatkan untuk benar-benar belajar menjahit agar tidak hanya sekadar terima orderan potong celana atau pakaian saja tapi juga mendesian baju yang kemudian untuk dipasarkan," ungkapnya.
Walau hanya sebagai tukang jahit rumahan dan bermodalkan mesin jahit tua, ia selalu memberikan support agar anak-anaknya tetap semangat bersekolah dan tidak perlu mengkhawatirkan soal biaya.
"Tugas mereka belajar, urusan cari biaya biar saya saja," ujarnya.
Sementara itu, Manager PKBL PT Pusri mengatakan, Program ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen dan kepedulian manajemen perusahaan dalam meningkatkan kompetensi pendidikan dan pemberdayaan warga di lingkungan sekitar perusahaan. Total biaya yang digelontorkan untuk program lolapil menjahit warga lingkungan PT Pusri Tahun 2019 senilai Rp 450.550.000.
"Total 40 orang peserta yang berasal dari lingkungan sekitar perusahaan diikutsertakan pada pelatihan selama 280 jam atau sekitar 28 hari kerja sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sertifikasi," ujarnya.
Lanjut Heri, Peserta terbaik akan diberikan bantuan berupa peralatan menjahit oleh PT Pusri Palembang. Diharapkan dengan dilaksanakannya program ini, nantinya peserta dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal di bidang menjahit sebagai bekal untuk mencari pekerjaan ataupun berwirausaha. (cr26)