Human Interest Story

Sebelum Gantung Diri Akmal Minta Dicium Istri

Saat Suryani masuk ke dalam kamar, betapa kagetnya sang istri melihat suaminya dengan kondisi tergantung di jendela

Penulis: Andi Wijaya | Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

DIDUGA frustasi karena penyakit syaraf di bagian kepalanya tidak kunjung sembuh, menyebabkan Akmal (63) mengambil jalan pintas, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Lelaki lanjut usia (Lansia) yang tinggal di Jalan Ki Anwar Mangku, Lorong Asli Kelurahan Sentosa, Kecamatan Seberang Ulu II Palembang itu ditemukan gantung diri di jendela kamar rumahnya menggunakan ikatan dari kain.

Orang yang pertama kali mengetahui kejadian itu, adalah sang istri bernama Suryani (54), Senin (16/09/2091). Saat itu Suryani baru selesai menggoreng pisang sekitar pukul 05.15 pagi. Saat Suryani masuk ke dalam kamar, betapa kagetnya sang istri melihat suaminya dengan kondisi tergantung di jendela menggunakan ikatan berupa kain sarung dengan kondisi sudah meninggal dunia.

"Sebelum kejadian, suami saya minta dicium, kemudian saya kasih dan dia kembali ke kamar, sedangkan saya kembali menggoreng pisang," kata Suryani seraya menyebutkan, suaminya itu sudah empat kali melakukan percobaan gantung diri ini tapi selalu gagal.

Suryani menduga suaminya nekat mengakhiri hidupnya karena penyakit yang dideritanya yang tidak kunjung sembuh.

Ditempat yang sama, Heru Pribadi Ketua RT12 membenarkan kalau korban merupakan warganya yang kesehariannya membantu istrinya jualan gorengan serta model di depan rumahnya sendiri.

"Pak Akmal ini pendiam, dia tidak terlalu akrab dengan warga sekitar, tapi semua warga disini tahu dan mengenal Pak Akmal ini," kata Heru seraya menyebutkan, dia mendapatkan informasi mengenai meninggalnya Akmal sekitar pukul 05.00 dari istri Akmal sendiri.

Kapolsek Seberang Ulu II Palembang, Kompol Yenny Diarty melalui Ipda Andrian Novalezi membenarkan adanya peristiwa gantung diri itu. "Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena penyakit saraf yang dideritanya tidak kunjung sembuh, sehingga korban diduga frustasi dan memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," jelasnya.

Ipda Andrian N menyebutkan, informasi yang didapatkan dari istri almarhum bahwa yang bersangkutan sudah pernah melakukan aksi bunuh diri dengan cara gantung diri, tapi gagal.

"Petugas sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun tidak dilakukan otopsi karena pihak keluarga ingin langsung memakamkannya. Kasus ini murni bunuh diri dengan barang bukti satu lembar kain sarung warna putih yang digunakan untuk gantung diri," katanya. (diw)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved