Kisah Hidup Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Jualan Spidol Nyambi Cuci Mobil di Taman Ria Palembang

Kisah Hidup Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Jualan Spidol dan Upahan Cuci Mobil di Taman Ria Palembang

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Kisah Hidup Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Jualan Spidol dan Upahan Cuci Mobil di Taman Ria Palembang 

Kisah Hidup Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Jualan Spidol dan Upahan Cuci Mobil di Taman Ria Palembang

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Firli Bahuri M.Si, terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (12/9/2019) malam.

Bukan hanya terpilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023.

Bahkan Komisi III DPR RI menetapkan Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.

Diberitakan sebelumnya, napak tilas Kapolda Sumsel  Irjen Pol Drs Firli MSi  semasa kecil di kampung halamannya Desa Lontar Kecamatan Muarajaya Kabupaten Ogan Komering Ulu, ternyata dilalui penuh tantangan dan pahit getirnya perjuangan hidup.

Desa Lontar merupakan desa  dikawasan seberanag Sungai Ogan  dan tidak memiliki akses keluar . 

Untuk  menuju jalan raya (jalan aspal ) harus berjalan kaki melewati pematang sawah dan tiga kali melewati jembatan (jembatan kayu 2  buah dan  1 buah jembatan gantung darurat).  

Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri saat makan siang bersama dengan personil Brimob yang akan berangkat ke Papua, Jumat (30/8/2019).
Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri saat makan siang bersama dengan personil Brimob yang akan berangkat ke Papua, Jumat (30/8/2019). (Tribun Sumsel/Ardiansyah)

Terpilih Sebagai Ketua KPK, Irjen Pol Firli Bahuri Kecewa di Polda Sumsel Belum Ungkap Kasus Korupsi

Feby Deru Angkat Kain Batik Durian Lubuklinggau di Ajang Peragaan Busana Pameran Kriyanusa 2019

Puluhan Pejabat Humas PLN Seluruh Indonesia Belajar Membuat Rilis Berita ke Graha Tribun

Di sinilah 55 tahun silam,  Firli dilahirkan.  Bungsu dari enam bersaudara anak pasangan Bahuri (ayah) dan Tamah (ibu), kini menjadi  jenderal  bintang dua yang  diberi amanah  memegang tampuk pimpinan Polda  Sumsel.

Napak tilas perjuangan semasa kecil  dikisahkan kembali oleh Kapolda Sumsel  Irjen Pol Drs Firli MSi saat pulang kampung bersama isterinya Ny Dra Ardina Safitri bersama  puteri dan putera Kapolda masing-masing  Rizqa  Agustin Ananda Putri dan Rizqi Arfiananda Dhira Putra. Kapolda Sumsel pulang kampung untuk nyekar kemakam orang tuanya Sabtu (29/6/2019) lalu.

Untuk mengenang kembali masa-masa kecilnya,  lulusan AKPOL 1990 ini memilih  berjalan kaki dari jalan raya Desa Tangsilontar Kecamatan Pengandonan  menuju rumahnya di Desa Lontar Kecamatan Muarajaya  .

Sepanjang perjalanan, ayah dua anak ini dengan semangat menceritakan perjuangannya waktu dibangku Sekolah Dasar (SD) yang sudah menjadi yatim sejak ayahnya meninggal.

Ibunda Firli membesarkan dan mendidik  Firli bersama lima saudaranya masing-masing Rusibah, Sismiana,  Iskandar, Makmulhadi , Busri  dengan segala keterbatasan. Kehidupan Firli bersaudara penuh dengan tantangan dan ujian.

Profil Ketua KPK Baru Firli Bahuri, Kapolda Sumsel Punya Harta 18 Miliar, Ditolak 500 Pegawai KPK

Ini Alasan Aliansi Putra Putri Sumsel Peduli KPK Siap Kawal Irjen Pol Drs Firli Bahuri MSi

Terpilih Jadi Pimpinan KPK, Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Janji akan Bikin Koruptor Ketar-ketir

Kerasnya kehidupan membuat Firli terlatih dan tanggap serta  tidak kenal kata menyerah.  Waktu SD Firli sudah bisa membeli sepeda  hasil keringat sendiri  dengan menyadap karet setelah pulang sekolah.

Uang hasil penjualan karet ditabung selama 3 bulan untuk membeli sepeda.

Setelah lulus SD di Desa Lontar, tantangan untuk masuk SMP juga lumayan berat karena SMP hanya ada di Kecamatan Pengandonan kata Firli.

Tidak ada pilihan lain, Firli harus berjalan kaki  menempuh sejauh 16  KM  (PP) untuk menuntut ilmu.

“Saat bejalan kaki saya selalu menundukan kepala menatap tanah yang saya lewati, tahu-tahu sudah nyampai rumah,” kata Irjen Pol Firli seraya menambahkan kalau dia mengangkat kepala maka akan melihat berapa jauh lagi jarak yang harus ditempuh.

Sepulang sekolah shalat dan makan Firli harus pergi lagi keladang  berjalan kaki sejauh 3 KM dengan medang menadaki dan menurun untuk membantu ibunya.

Setelah lulus SMP Firli hijrah ke Palembang melanjutkan pendidikan SMA, dengan modal semangat  Firli memulai perjuangan hidup berat di Kota Palembang. Untuk menyambung hidup dan pendidikannya Firli harus kerja serabutan yang penting halal.

Sepulang sekolah Firli dagang spidol beli Rp 25 selusin di Pasar Cinde dan dijual kembali seharga Rp 50 selusin di Taman Ria Sriwijaya Palembang.

Dalam semalam Firli bisa melakukan 6 lusin sepidol  dan bisa membawa uang  Rp 150 untung dari dagang spidol. Selain jualan spidol, Firli juga ikut berjualan kue hingga upahan mencuci mobil.

Semua itu dilakoni untuk bertahan hidup dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6 Fakta Irjen Pol Firli Wong Sumsel Capim KPK Jago Ungkap Korupsi, Nomor 6 Malah Ditolak 500 Pegawai

Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Kecewa, Dua Bulan di Polda Sumsel Belum ada Ungkap Kasus Korupsi

Kapolda Sumsel Irjen Firli Ajak 250 Brimob Makan Nasi Bungkus Lesehan, Sebelum Bertolak ke Papua

Pesan moral yang ingin disampaikan Kapolda Sumsel Irjen Irjen Pol Drs Firli MSi kepada generasi mendatang  jangan pernah menganggap tantantangan  itu sebagai penghalang.

Jangan minder atau bersedih terlahir dikeluarga yang kurang berkecukupun.

“Masa depan seseorang tidak ditentukan saat dia lahir tapi semangat berjuangm semangat beekrja keras dan tentunya izin allah SWT. “ imbuh Irjen Pol Drs Firli MSi. Menurut Firli , berkat  hidupnya sudah ditempa sejak kecil membuat jiwanya kuat kehiudpannya bisa sesukses sekarang.

Sebagai putra asli Sumsel tepatnya wilayah Desa Lontar Kabupaten OKU, Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli saat ditanya masih bisa berbahasa Palembang atau daerah langsung spontan menjawab bisa.

Dengan spontan, jenderal bintang dua ini menjawab pertanyaan yang dilontarkan Tribun Sumsel menggunakan bahasa Palembang.

"Masih pacak Bahaso Plembang Jenderal," tanya Tribun kepada Kapolda.

"Masih pacak lah. Janganke Bahaso Plembang, bahaso dusun bae masih pacak," jawab Kapolda.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved