Running Eksklusif - Raden Fatah Sebarkan Islam di Pasemah

LANGKAH kaki seketika gemetar menapak di jembatan gantung kayu yang terbuat dari papan. Goncangan semakin hebat dirasakan tatkala ada orang lain hingg

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Bejoroy

SRIPOKU.COM - LANGKAH kaki seketika gemetar menapak di jembatan gantung kayu yang terbuat dari papan. Goncangan semakin hebat dirasakan tatkala ada orang lain hingga motor yang melintas di atasnya pada saat bersamaan.

Dari ketinggian sekitar 15 meter, terlihat aktivitas masyarakat yang memanfaatkan aliran Sungai Lematang seperti mandi, mencuci hingga kakus.

BREAKING NEWS : Ikut Diksar Menwa, Hebat Sangaji Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Meninggal Dunia

Video: Datangi Makam Istri Fatahillah (Raden Fatah), Tim Ekspedisi Explore Situs Megalitik di Lahat

Jembatan gantung kayu sepanjang 300 meter tersebut menjadi akses utama untuk menuju Desa Pagar Batu Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat.

Selain menelusuri jejak manusia purba di bumi Pasemah, perjalanan tim Ekspedisi Sriwijaya singgah ke Desa Pagar Batu yang konon menjadi tempat persinggahan Raden Fatah menyebarkan agama Islam pada abad ke 15-16.

Dari sejarahnya, Raden Fatah merupakan keturunan Majapahit, Brawijaya V yang dilahirkan di Palembang. Raden Fatah sempat menjadi murid Sunan Ampel di Jawa Timur untuk memperdalam ilmu islam. Setelah memperdalam ilmu Islam, kemudian Raden Fatah menyebarkan agama Islam di Pasemah.

"Raden Fatah konon kabarnya menggunakan perahu besar menembus derasnya Sungai Lematang untuk sampai ke desa kami," kata tokoh Desa Pagar Batu, Hardiansyah kepada Tim Ekspedisi Sriwijaya.

Di Desa Pagar Batu diyakini ada dua peninggalan Raden Fatah sebagai bukti dirinya pernah bermukim di desa tersebut. Pertama, ada bangunan makam sepanjang 3x6 meter yang berada di tengah pemukiman warga.

Kedua, ada makam istri Raden Fatah dan ketiga anaknya yang berada tak berjauhan. Pada batu nisan istri Raden Fatah terdapat tulisan Arab gundul. Sementara di makam anaknya hanya ada ukiran bermotif bunga.

"Bangunan ini dipercaya sebagai petilasan Raden Fatah, konon di dalam kuburan itu terdapat kuku dan rambut beliau," ungkapnya.

Hardiansyah mengungkapkan, kehadiran Raden Fatah ke desa mereka untuk menyebarkan agama Islam. Pada saat itu di Desa Pagar Batu masyarakat belum mengenal agama dan masih memakai hukum rimba siapa yang kuat dia berkuasa.

Kehadiran Raden Fatah disambut dengan baik oleh masyarakat Pagar Batu. Kehadirannya di desa itu mampu mengubah hukum rimba menjadi hukum Islam.

"Penyebaran agama Islam di Pasemah dilanjutkan oleh keturunan Raden Fatah hingga ke Kabupaten Muaraenim dan daerah Pasemah lainnya," jelasnya. (oca)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved