Human Interest Story

Telepon Orangtua Sebelum Tanding

Anak dari pasangan atlet sepak bola dan voli, Asep Rahmat dan Nila Juniati ini mengaku terus konsen prestasi cabang olahraga tolak peluru.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Astri Yana 

LAHIR dari keluarga atlet tak membuat Astri Yana besar kepala. Justru anak bungsu dari 3 bersaudara ini juga berhasil membanggakan keluarga, sekolah serta Provinsi Sumsek di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

************
Namun siswi kelas XII TKJ 3 SMKN 2 Palembang ini harus puas naik podium dengan berkalung perunggu di cabang tolak peluru. Ia pada laga bergengsi di Aceh pada 25-31 Agustus 2019 lalu, gadis manis yang akrab dipanggil Yana ini tak mampu menandingi dua rivalnya dari Medan dan Jawa Barat.

"Alhamdulillah akhir Agustus lalu saya dapat perunggu di Aceh. Ini prestasi tertinggi saya untuk saat ini," ujar cewek kelahiran Palembang 30 Mei 2003 lalu ini, Senin (2/9).

Dia juga mengatakan bahwa dirinya seharusnya mampu naik podium dan menjadi pemenang bila tak terjatuh saat start melempar. Alhasil dia harus ikhlas menerima medali perunggu.

"Harusnya bisa capai 10 meter, tapi Alhamdulilah bisa meraih perunggu untuk Sumsel. Saat itu baru bisa capai 8,70 meter. Sementara perak disumbang wakil Jawa Barat dengan capaian 8,86 dan emas berhasil diraih oleh delegasi Medan dengan capaian 10 meter," jelasnya.

Anak dari pasangan atlet sepak bola dan voli, Asep Rahmat dan Nila Juniati ini mengaku akan terus konsen membangun prestasi cabang olahraga tolak peluru.

"Ke depan mau kerja dan kuliah ambil jurusan olahraga dan mau masuk klub sehingga lebih fokus dan tingkatkan prestasi," kata cewek yang bercita-cita yang ingin jadi Kowad ini.

Dia juga harus meneruskan perjuangan orangtuanya yang juga konsen dibidang olahraga. Sehingga dia harus berprestasi nasional bahkan internasional.

"Ayah dulu aktif jadi atlet sepakbola, ibu atlet voli dan 2 kakak saya mantan atlet voli. Dan mudah-mudahan saya bisa memanggakan aya dan ibu ke nasional meski beda cabang olahraga," ujarnya.

Apalagi dilevel provinsi, prestasinya kini tak boleh dianggap remeh. Dia bolak-balik berhasil menyumbang emas di skala provinsi dicabang olahraga tolak peluru.

"Kuncinya latihan dan kompetisi sih. Kalau latihan tanpa kompetisi agak susah. Karena mengasah mental," jelasnya.

Disinggung mengenai bagaimana resep untuk tampil berprestasi hingga ke nasional Yana mengaku ada tradisi khusus sebelum tampil. "Jadi sebelum tampil aku nelpon ayah dan ibu dulu buat menyemangati dan tak lupa berdoa," tutupnya. (melisa wulandari)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved