Catat! Tanda-tanda Pengidap Mythomania, Penderita Gangguan Psikis, Tukang Bohong Demi Pengakuan

Catat! Tanda-tanda Pengidap Mythomania, Penderita dengan Gangguan Psikis, Tukang Bohong Demi Pengakuan

Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
Foto: Ilustrasi/thinkstock
Ada gejala-gejala khas pada orang dengan kondisi mythomania. 

Catat! Tanda-tanda Pengidap Mythomania, Penderita Gangguan Psikis, Tukang Bohong Demi Pengakuan

SRIPOKU.COM - Maraknya berita hoaks atau berita bohong yang beredar di media massa akhir-akhir ini cukup meresahkan kita semua.

Pasalnya, banyak berita bohong yang disebarkan dengan maksud-maksud tertentu yang justru bisa berimbas buruk pada lingkungan sekitar.

Terkait berbohong, ada sebagian orang yang mungkin berbohong tanpa ia sadari.
Kok bisa?

Rupanya ada penyakit patologis yang membuat penderitanya hobi berbohong dan tidak sadar bahwa sebenarnya ia tengah berbohong.

Penyakit ini disebut dengan Mithomania. Lantas apa tanda-tandanya?

Simak ulasan selengkapnya dilansir Sripoku.com dari berbagai sumber.

Bunda Novi Gunawan Raih Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka, Program Musirawas Sempurna Cerdas

Lihat Api Makin Membesar di Rumah Irham, Warga Muarakarang Ramai-ramai Bongkar dan Robohkan 1 Rumah

Ingat Ojan Tatap Mata Saya? Begini Penampilan Terbarunya, Dulu Gemas Sekarang Bikin Kesengsem!

Ilustrasi
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK)

Definisi Mithomania

Mithomania adalah gangguan yang membuat penderitanya berbohong tanpa sadar dan tanpa tujuan untuk menipu.

Dalam ilmu psikologi, istilah mithomania diberikan kepada orang yang sering berbohong dan menganggap kebohongan yang dilakukannya adalah nyata.

Ini tentu berbeda dengan kebohongan biasa, karena penderita tidak sadar ia tengah berbohong, karena ia menceritakan khayalana yang ada di kepalanya saja.

Orang seperti ini tidak merasa berbohong itu adalah sebuah kesalahan dan berefek buruk bagi dirinya dan orang lain.

Baginya, yang penting orang lain mendnegarkan dan mengakui cerita yang dibuat-buat olehnya.

Ia bahkan tidak merasa bersalah dengan kebohongan itu, karena 'kebohongannya' merupakan caranya untuk lari dari kenyataan yang ditolaknya.

Asal muasal gangguan ini adalah kegagalan-kegagalan yang tidak dapat ditanggung oleh orang tersebut.

Dirinya terlalu lemah untuk menerima kejatuhan dan kegagalan.

Kegagalan keluarga, studi, pekerjaan, asmara, dan masalah hidup menjadi penyebab gangguan ini.

Mithomania adalah caranya untuk melarikan diri dari kenyataan sebenarnya.

Semakin orang lain percaya dengan kebohongannya, ia merasa lega karena 'kenyataan' yang sulit diterimanya itu terasa berkurang.

Mithomania sering pula disebut pembohong patologis, ia memang cenderung terdorong dan terbiasa untuk berbohong.

Tahukah Cuma di Provinsi Ini yang tak Ada Indomaret dan Alfamart, Kenapa? Ini Alasan Dibaliknya

Nyanyi di Depan Hotman Paris, Goyangan Rosa Meldianti Jadi Sorotan, Melaney Ricardo sampai Begini!

Elza Syarief Bawa-bawa Agama, Begini Jawaban Pintar Nikita Mirzani, Roy Kiyoshi Ungkap Fakta Lain

Tukang Bohong dengan Gangguan Psikis

Mithomania sering pula disebut pembohong patologis, ia memang cenderung terdorong dan terbiasa untuk berbohong.

Namanya juga berbohong. Kebohongan yang satu akan menghasilkan kebohongan-kebohongan lainnya.

Ketika ketahuan bisa repot urusannya. Kita akan salah tingkah dan malu jika ketahuan berbohong.

Tapi berbeda dengan seorang mithomania, ia memang pembohong ulung yang dapat memutarbalikkan cerita hingga akhirnya kita percaya kepada kebohongannya yang lain.

Ia sangat lihai membuat kita terkesan dan percaya pada cerita positifnya.

Buruknya, kebohongannya itu berakibat tidak baik bagi orang yang dibohongi. Cerita-cerita bohongnya malah mengganggu kepercayaan dan keyakinan pribadi kita.

Bahkan keteguhan kita bisa goyah dan mempercayai cerita baru yang dikarangnya.

Ketika kita sadar bahwa kita telah dibohongi dan mengonfrontasinya, ia akan mengelak dengan kemarahan.

Lalu akan mulai berbohong lagi, dan memanipulasi cerita lagi.

Semakin ia tersudut, ia akan mulai cerita berbelit-belit dengan cerita baru alias ngeles. Semakin ia sadar ia berbohong, ia akan semakin menjadi-jadi.

Rekomendasi - Inilah 6 Drama Korea Selatan Tayang Bulan September: Ada Strangers From Hell

Ruben Onsu Pilih Crop Foto Bareng Barbie Kumalasari, Wendi Cagur Justru Tuai Komentar tak Terduga

Manfaat Wortel Bagi Bayi Anda, Bisa Jadi Olahan el Untuk MPASI buah Hati Anda, Ini Cara Mengolahnya

Ilustrasi(Shutterstock
Ilustrasi(Shutterstock (https://edukasi.kompas.com/)

Gejala Pengidap Mithomania

Psikolog Ratih Zulhaqqi, M.Psi berbagi apa saja yang menjadi gejala dari gangguan psikologis ini, yaitu:

- Sering kali mengemukakan sesuatu yang tidak benar.
- Mencari perhatian orang lain dengan segala cara, termasuk berbohong agar terlihat sempurna.
- Tidak bisa membedakan dirinya sedang berbohong atau tidak.
- Tidak menyadari bahwa dirinya sedang berbohong.
- Karena sudah menjadi kebiasaan, ia berbohong secara otomatis, tidak direncanakan.

"Kalau bohong biasa atau bukan patologis, enggak keterusan. Misalnya, saya tidak datang ke rumah teman dan beralasan sakit perut. Sudah, hanya saat itu, tidak keterusan. Tetapi kalau bohong yang patologis (mythomania), dia sendiri enggak sadar kalau dia bohong," tutup Ratih.

Mata Wakil Bupati OKI Muaraenim H Juarsah SH Berkaca-Kaca Tanggapi OTT KPK terhadap Bupati Muaraenim

Hasil Chinese Taipei Open 2019, Pendukung Tim Indonesia Dibuat Berdebar-Debar Pemain Tunggal Putri

Bupati Muaraenim Ahmad Yani Resmi Tersangka OTT KPK, Rumah Sepi, Keluarga Berangkat ke Jakarta

Seorang Mithomania adalah korban

Ia korban dari kenyataan hidup dan penderitaan yang tidak bisa diterimanya. Bisa dibilang orang ini memakai topeng.

Walau kita bisa menghindari orang-orang seperti ini, ada baiknya kita menolongnya. Tapi pastikan kita dalam posisi netral dan tidak terpengaruh akan kebohongannya.

Kita juga tidak perlu mencoba mengorek atau menemukan jawaban yang pasti mengapa dia berbohong. Hal tersebut sia-sia karena gangguan mithomania membuat dia terjebak dalam ceritanya sendiri.

Pengobatan paling ampuh adalah si mithomania mau keluar dari zona ini dan dibantu oleh profesional. Ia harus punya keinginan kuat untuk sembuh.

Ciri-ciri seorang dengan gangguan mithomania adalah suka membesar-besarkan sesuatu. Misalnya ia mengaku memiliki harta, pasangan, dan kebahagiaan hidup yang dibuatnya sendiri.

Padahal semua orang tahu kalau ia hanya seorang karyawan biasa dengan penghasilan pas-pasan. Ada pula mengaku memiliki suami atau istri kaya serta anak-anak yang kuliah di luar negeri.

Padahal kita tahu dia tidak seperti itu. Dan si mithomaniac bangga menceritakan itu agar diakui orang lain.

Ia menciptakan realita baru dalam dirinya. Contohnya lagi, ia sering mengunggah foto profil di bbm, whatsApp, facebook sedang jalan-jalan ke luar negeri.

Padahal ia sendiri sedang di rumah dan bahkan tidak pernah pergi ke luar negeri. Tentu ini gangguan yang parah, karena ia sangat tidak menghargai kejujuran dan kebenaran.

Hal paling sepele yang diucapkannya pun bisa jadi adalah kebohongan. Ia cenderung merubah cerita, sangat sensitif kalau kita tidak mengakui ceritanya, dan sering mencari perhatian bahkan hingga berpura-pura sakit.

Ia menginginkan simpati dan kita cenderung terkesan dengan pertemuan pertama dengannya.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Ingatkan Anggota DPRD yang Baru Dilantik tidak Minta Uang Ketok Palu

Perubahan Jadwal Pertandingan Pengaruhi Program Latihan, Sriwijaya FC Dihantui Kelelahan

Mengobati Mythomania

Penanganan orang yang suka berbohong atau mythomania adalah menyadari diri-sendiri bahwa kebohongan-kebohongan yang dialami tidaklah baik karena justru bisa membuat masalah yang lebih besar ke depannya.

Pada beberapa kasus, orang yang menderita mythomania adalah mereka yang tidak ingin menjalani pengobatan. Umumnya mereka akan berubah ketika mereka sudah mendapatkan suatu masalah.

Penderita penyakit mythomania bisa mendatangi psikolog dan melakukan konseling dengan metode konvensional psikoterapi.

Untungnya, kini banyak psikolog yang bisa memakai hypnotherapy yang bisa mengatasi masalah berbohong ini dengan lebih efektif.

Biasanya, psikolog atau psikiater akan mengevaluasi orang yang suka berbohong ini dengan tujuan untuk mengetahui jenis gangguan yang dialami.

Sering kali, penderita mythomania adalah seseorang yang tidak sadar dengan kondisinya sehingga bisa mengelabui psikolog atau psikater, namun keluarga dan orang-orang terdekat bisa membantu soal riwayat kesehatannya.

Video: Suami Bunuh Istri di Lubuk Sakti Indralaya Ogan Ilir, Leher Istri Ditusuk Besi Behel

Harga Emas Antam Hari ini Naik 10.000 Berada di Harga Rp 775.000 per Gram

Semua orang yang Berbohong Menderita Mythomania?

Meski semua orang pernah melakukan banyak kebohongan sepanjang hidupnya, apakah hal ini menandakan adanya mythomania? Jawabannya adalah tidak.

Seseorang yang mengalami mythomania adalah orang yang mengalami rasa cemas berlebihan atas kenyataan yang terjadi pada hidupnya.

Selain itu, mythomania adalah salah satu jenis dari kebohongan patologis. Kebohongan patologis sendiri memang dibagi menjadi beberapa macam, antara lain:

Berbohong akibat kebiasaan yang pada umumnya disertai gangguan neurologis seperti kesulitan belajar.
Berbohong yang disertai kebiasaan impulsif seperti mencuri, berjudi, dan belanja dalam jumlah besar.

Penipu yang suka mengganti identitas, alamat, dan pekerjaan, untuk menyamar menjadi orang lain atau agar dirinya mendapat pengakuan di mata orang lain.
Pseudologica fantastica atau mythomania.

Dari semua jenis kebohongan patologis di atas, mythomania merupakan jenis yang dianggap paling ekstrem, karena kebohongan jenis ini menggabungkan fantasi dan fakta. Mereka yang mengalami mythomania sering kali merasa mendapatkan kesenangan dari kebohongan itu sendiri.

Meski menyenangkan, namun penderita mythomania masih bisa merasa bersalah atas kebohongan yang dilakukannya, namun penderita akan terus berbohong untuk menutupi kesalahannya.

Bahkan penderita mythomania yang sudah parah, bisa menganggap kebohongan yang dilakukannya sebagai fakta.

Sambut Hari Pelanggan Nasional 2019, PLN UIW S2JB Sambangi Para Pelanggannya

Ambrizal, Kapten Sriwijaya FC Ajak Para Pemain Lakukan Hal Ini Agar Bisa Menang Melawan PSGC Ciamis

Tanda-tanda Pengidap Mythomania

Berikut ini adalah ciri-ciri mythomania, antara lain:

Cenderung membuat cerita yang bersifat stabil dan permanen.

Meski berbohong telah menjadi bagian dari hidupnya, kebohongan yang dilakukannya tidak untuk mendapatkan keuntungan material.

Cerita yang disampaikan terdengar seperti nyata, padahal sering kali penderita mythomania mengambil cerita berdasarkan kisah nyata yang orang lain.

Cerita mengenai peran penting dirinya di organisasi atau perusahaan.

Biasanya penderita mythomania adalah mereka yang menceritakan dirinya menjadi korban atau tokoh penolong.

Langkah Berani Rendy Meidiyanto Tinggalkan Dunia Hiburan, Dari Sinetron GGS Kini Jadi Tentara

Putuskan Bercerai, Goo Hye Sun Blak-blakan Bongkar Aib Suaminya, Benarkah Ahn Jae Hyun Selingkuh?

Apa yang Membedakan Mythomania dengan Bohong Biasa?

Membedakan seseorang yang bohong biasa dengan mythomania adalah sesuatu yang mudah.

Penderita mythomania cenderung melakukan kebohongan yang bersifat khayalan.

Biasanya mereka akan mengatakan kebohongan mengenai sesuatu yang mereka impikan dicampur dengan fakta yang ada.

Sedangkan kebohongan yang umum biasanya hanya mengenai hal-hal seputar usia, pencapaian, perasaan dan pendapatan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved