Berita Palembang
Gubernur Sumsel Herman Deru Mengajak Developer Pemula Unjuk Gigi, Garap Perumahan dari Lahan sempit
Herman Deru mengajak para developer pemula untuk unjuk gigi dan bersaing guna memenuhi permintaan pasar.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Untuk mengatasi permasalahan backlog perumahan di Sumsel yang mendekati angka 500 ribu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengajak para developer pemula untuk unjuk gigi dan bersaing guna memenuhi permintaan pasar.
Menurut Herman Deru, Jika hanya mengandalkan pengembang besar akan sulit untuk memenuhinya. Oleh karenanya opsinya adalah akan diberikan kesempatan kepada mereka untuk gigi.
“Saya sangat berharap mereka berpartisipasi. Mereka para pengembang baru ini tentu memiliki kesempatan yang sama untuk bisa membuka lapangan pekerjaan baru di sektor property,” jelasnya, Selasa (3/9/2019).
Tentu pengembang pemula ini bisa memulainya dari skala kecil, tidak meski harus membangun rumah mewah dengan lahan yang luas, namun bisa memulainya dari lahan kecil yang hanya dibangun beberapa pemukiman saja.
• Keluarga Lacinong Tolak Pengukuran Ulang Tanah Mereka di Jalan Gubernur HA Bastari Palembang
• Belum Ada IMB dan Dokter Spesialis, RS Gandus Palembang Belum Bisa Layani Pasien BPJS
• Naufal Anak Bupati Muaraenim Ahmad Yani: Kita hormati hukum yang berlaku, Kami anggap ini musibah
“Pemprov akan selalu mendukung, kita akan berikan kemudahan dari sisi perizinan. Untuk perbankan saya juga meminta agar mereka diberikan dukungan dari sisi pembiayaan,” jelas Herman Deru.
Sebelumnya Gubernur mengemukakan angka kebutuhan rumah di Sumsel sangat tinggi.
Jika hanya mengandalkan pengembang besar yang sudah eksisting tentu sulit, sebab mereka tentu tidak mungkin menggarap lahan kecil yang hanya bisa dimuati dibawah 20 rumah.
Disinilah kesempatan pengembang starup untuk masuk mengembangkan bisnis.
“Jika mereka sudah maju dan menjadi pengembang kelas menengah yang sudah bankabel, tentu ini sangat bagus untuk mengatasi kesenjangan. Kan mereka juga bisa membuka lapangan pekerjaan," jelasnya. (Cr26)