Kisah KKN di Desa Penari Akan Dijadikan Novel, Ini Tanggapan Sang Penulis Mengenai Keaslian Cerita
Kisah KKN di Desa Penari Akan Dijadikan Novel, Ini Tanggapan Sang Penulis Mengenai Keaslian Cerita
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Kisah tentang 6 orang mahasiswa yang menjalani masa KKN di Desa Penari belakangan ini heboh di kalangan masyarakat.
Masyarakat pun dibuat penasaran dengan ceritanya dan dengan kebeneran dari kisah itu sendiri.
Melansir dari laman Tribunjogja.com, Cerita horor KKN di Desa Penari dikabarkan segera jadi novel.
Soal kebenaran ceritanya, apakah kisah horor mahasiswa KKN di Desa Penari itu benar-benar terjadi atau tidak, sang editor buku tersebut menanggapinya berikut ini.

Kisah horor KKN di Desa Penari yang diunggah akun @SimpleM81378523 alias Simple Man viral di media sosial beberapa waktu belakangan ini.
Cerita horor KKN di Penari berkisah tentang pengalaman 6 orang mahasiswa yang tengah melakukan KKN di sebuah desa.
Menurut si pengunggah cerita, kisah ini didapatkannya dari pengalaman seseorang saat KKN.
• Masa Lalu Terungkap! Vicky Prasetyo Ternyata Santri Berprestasi, Raffi Ahmad Sampai Cium Tangan
• Garda Satwa Temui Tim Ria Ricis, Klarifikasi Atas Aksi Makan Gurita di Youtubenya Tuai Kontroversi
• Bahas Kematian, Irfan Hakim Siapkan Tanah Makam Sendiri hingga Kain Kafan, Terungkap Alasannya
• Dibongkar Ivan Gunawan Perlakuan Nikita Mirzani Pada Azka Selama Ini, Ayu Ting Ting Jadi Saksi!
Kisah yang diceritakannya menyebutkan daerah-daerah yang disamarkan penulis dengan menggunakan penyebutan seperti “Kota S”, “Kota B”, “Kota J”, “Kabupaten K***li**”, dan “Hutan D********”.
Mereka yang membaca kisah ini pun berspekulasi mengenai petunjuk lokasi yang diceritakan dalam KKN di Desa Penari.
Apakah kisah KKN di Desa Penari benar-benar pernah terjadi?
Kompas.com menanyakannya kepada MB Winata, editor Penerbit Bukune yang juga editor novel KKN di Desa Penari yang akan terbit pada September 2019.
Ketika diajukan pertanyaan ini, MB Winata hanya menjawab singkat.
“Mengenai kebenaran cerita, kami rasa biarlah menjadi ranah privat penulis,” kata dia.
Lebih jauh, ia tak mengungkapkannya.

Para warganet yang mengikuti kisah ini beberapa di antaranya menduga lokasi yang dimaksud pada cerita ini ada di Banyuwangi, Jawa Timur.