Pembakar Suami Terlilit Utang Rp 10 M

Utang tersebut yang membuat Aulia tergerak untuk membunuh Pupung Sadili dan Dana.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
Ilustrasi 

JAKARTA, SRIPO -- Motif pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana (25), yang melibatkan istri mudanya, Aulia Kusuma (35), semakin terkuak. Tersangka Aulia ternyata terlilit utang cukup besar yaitu Rp 10 miliar sehingga bernafsu menguasai harta suaminya.

Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi, menyebut Aulia memiliki utang di sejumlah bank. “Utangnya mencapai Rp 10 miliar, terdiri dari Rp 7 miliar di Bank Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI, dan Rp 500 juta di kartu kredit,” ujar Nasriadi, Rabu (28/8).

Utang tersebut yang membuat Aulia tergerak untuk membunuh Pupung Sadili dan Dana. Setiap bulan Aulia wajib membayar Rp 200 juta kepada pihak bank. Pembayaran ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. “Iya sekitar Rp 200 jutaan per bulan. Sudah berjalan berapa tahun itu,” ungkap Nasriadi.

Kasus pembunuhan itu terungkap setelah warga mendapati sebuah mobil Toyota Calya B 2983 SZH ludes dilalap si jago merah di kawasan Desa Pondokkaso Tengah, Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8) siang. Dalam mobil itu ditemukan dua jenazah, belakangan diketahui sebagai Pupung dan Dana.

Sehari kemudian polisi memangkap Aulia Kusuma, istri muda Pupung, dan Kelvin Geovanni. Semula Kelvin disebut anak Aulia, namun kemudian diubah menjadi keponakan. Berdasarkan pengakuan Aulia, suami dan anak tirinya dihabisi pembunuh bayaran asal Lampung pada Sabtu (24/8) di rumah Pupung, kawasan Lebak Bulus, Jakarta.

Polda Metro Jaya yang mengambil alih penyidikan kasus itu menyebut rencana pembunuhan disusun di sebuah apartemen di kawasan Kalibata, Jakarta.

“Kasus ini sudah direncanakan di sebuah apartemen di Kalibata, Jakarta Selatan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, Rabu. Di lokasi itu Aulia ditemani oleh Kelvin dan satu tersangka lain, R, mengatur strategi untuk membunuh suaminya.

Saat ini penyidik masih mendalami peran dari R. Polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap R yang buron.

Dalam kesempatan itu Argo meluruskan informasi yaitu hubungan Aulia dengan Kelvin adalah tante dan keponakan. Dalam kasus itu Kelvin disebut sebagai orang yang menghabisi Dana sekaligus membakar mobil berisi jenazah Pupung dan anaknya.

Menurut polisi, R (mantan pembantu Aulia) bersama suaminya, bertindak sebagai penghubung dengan dua eksekutor asal Lampung, Kuswanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan tim Subdit Jatanras masih bekerja mencari dua orang itu.

“Ya bisa saja jadi tersangka (mantan pembantu serta suaminya) walau tentunya nanti akan dilihat dari hasil penyidikan,” ujar tegas Suyudi.

Terkait dengan motif, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi menjelaskan Aulia tega menghabisi suaminya itu karena ada kecemburuan.

“Ibu itu (Aulia) mengaku punya utang, dan suaminya (korban) juga punya utang. Mereka sepakat menjual rumah. Rumahnya kan besar. Tapi pembagian (hasil penjualan) itulah yang menjadi masalah,” kata Rudi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu.

Tak pelak Aulia sakit hati dan kemudian menyewa eksekutor pembunuhan. “Jadi (masalahnya) sengketa pembagian penjualan (rumah). Untuk sementara pengakuannya itu. Kami baru periksa ibunya saja,” ujar Kapolda. (tribunnetwork/tribunjabar/tim)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved