Human Interest Story

Usai Shalat Istisqo Langsung ke Kantor Polisi

Lidyawati berjanji, PKK Lahat akan berupaya membantu sekolah dan kehidupan korban.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/EHDI AMIN
BERDIALOG -- Ketua TP PKK Kabupaten Lahat, Lidyawati Cik Ujang, saat menemui dan berdialog dengan remaja yang menjadi korban KDRT di SPKT Polres Lahat, Jumat (23/8/2019). 

TANPA sempat menukar pakaian lagi, istri Bupati Lahat Lidyawati Cik Ujang yang masih mengenakan Mukena, isai shalat Istisqo di Lapangan Pemkab Lahat, Kamis (23/8) bergegas meninggalkan lokasi acara dan langsung ke Markas Polisi Resort (Mapolres).

Di temani beberapa pengurus TP PKK Kabupaten Lahat, setibanya di Polres Lahat, Lidyawati langsung ke ruangan SPKT dan diterima petugas piket. Ia hadir ke Kantor Polisi bukan untuk pemeriksaan atau diperiksa, Lidyawati sengaja ke kantor polisi karena ingin bertemu dengan ST (15), remaja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kehadirannya sebagai bentuk empati terhadap korban, yang notabene adalah warganya. Terlebih kejadian yang dialami ST, sempat viral di Media Sosial (Medsos). Makanya, begitu terdengar kabar yang menyebutkan korban ST sudah selematkan warga, dan kini diamankan di Polres Lahat untuk dimintai keterangan, sekaligus perawatan, Lidyawati tak mau buang-buang waktu lagi, ia bersama pengurus TP PKK Lahat langsung bergerak cepat.

"Saya pribadi, prihatin adanya kejadian ini. Tidak sepantasnya korban mengalami aksi kekerasan ini. KIta tahu semua, anak remaja, manula, dan perempuan, merupakan tanggung jawab kita bersama-sama," katanya di ruang SPKT Polres Lahat, Jumat (23/8), sekitar pukul 09.00.

Lidyawati yang saat itu masih menggunakan mukenah, lantaran baru usai melaksakan sholat istisqo di halaman Pemda berdialog dengan korban dan menanyakan kronologi dan aksi kekerasan yang dialami. Hanya pertemuan terbatas, sehingga dialog Lidyawati dengan korban ST tak begitu jelas.

Lidyawati berjanji, PKK Lahat akan berupaya membantu sekolah dan kehidupan korban. Apalagi diketahui bahwa saat kejadian, korban tingggal dengan kerabatnya yang lain.

"Orangtua anak ini sudah cerai, tinggal di tempat lain. Anak ini tinggal bersama kerabatnya. PKK akan berupaya membantu sekolah dan kehidupannya," ujar Lidyawati yang juga didampingi Sumiyati Haryanto saat menenangkan korban.

Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu terbongkar, Kamis (22/8/2019). Saat itu ST (15) terlihat warga keluar dari jendela rumah SI (41), merupakan Bibi korban di Kecamatan Kota Lahat, sambil menangis. Warga sempat bertanya kepada korban, dan melihat ada luka bekas setrikaan di bagian belakang tubuh korban. Warga sekitar pun lantas menghubungi keluarga korban lainnya. Sementara polisi sendiri masih melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan korban.

"Saya belum bisa memberikan komentar, kasus ini masih penyelidikan," kata Kasat Reskrim, AKP Satria Dwi Darma SIK.

Sementara Kanit PPA Satreskrim Lahat, Ipda Omin Suhandi mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksa korban, maupun keluarga korban untuk membuat laporan resmi kepolisian. Hanya saja jika laporannya sudah ada, pihaknya siap memproses perkara itu. Baik itu nanti akan mediasi, atau naik ke pengadilan.

"Bisa kena dua pasal, pasal anak, dan KDRT. Kita imbau, masyarakat jangan mudah emosi, hingga melakukan kekerasan terhadap anak," katanya. (cr22)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved