Tetangga Lihat Ipung Pemilik Salon di Lubuklinggau Bersama Seseorang

Tetangga Lihat Ipung Pemilik Salon di Lubuklinggau Bersama Seseorang. Pihak berwajib masih mendalaminya.

Editor: Hendra Kusuma
IST
Ilustrasi Pembunuhan 

Tetangga Lihat Ipung Pemilik Salon di Lubuklinggau Bersama Seseorang

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU -Belum diketahui apa penyebab kematian Ipung Pemilik Salon di Lubuklinggau. Pihak berwajib masih mendalaminya.

Belum diketahui siapa pelakunya, sebab dari kondisi jenazah korban, temukan bekas-bekas kekerasan, terhadap Ipung Pemilik Salon di Lubuklinggau ini.

Informasi terakhir, belum jelas, namun diduga sebelum tewas tetangga melihat Ipung beraktivitas seperti biasa dan malam sebelum kejadian dia bersama seorang temannya di Salon.

Muhammad Efendi atau Ipung pemilik Salon di Lubuklinggau ini, merupakan warga Jl Yos Sudarso RT 11, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya, Jumat (23/8/2019) sekira pukul 10.00 WIB.

Pemilik Ipung Salon itu ditemukan tewas di dapur rumahnya dekat tangga dengan posisi terlentang.

Saat ditemukan Ipung sudah dalam keadaan tak bernyawa, ia mengenakan kaos oblong warna putih dengan kondisi perut penuh luka, ada batu besar di samping kepalanya.

Berdasarkan informasi dihimpun kejadian bermula saat Yeni dan Leni pegawai salonnya datang untuk bekerja seperti biasa.

Setiba di rumah Ipung keduanya terkejut melihat rumah Ipung masih dalam keadaan terkunci. Karena curiga akhirnya Yeni memanggil Panji tukang tambal di depan rumah Ipung.

Kemudian Panji memanggil tetangga Erwin lalu mereka berempat mencoba masuk kedalam rumah bersama Yeni dan Leni.

Saat mereka mencoba membuka pintu rolling door rupanya pintu rolling dor sudah dalam keadaan tidak terkunci. Seketika itu mereka langsung masuk kedalam rumah.

"Ternyata ketika dibuka memang pintu roling door sudah tidak terkunci dan sudah terbuka, kami masuk Yeni ke atas saya kebelakang. Ketemunya dinrlakang," ungkapnya pada Tribunsumsel.com.

Setelah itu Panji langsung memanggil Yeni yang tengah berada di atas. Kemudian mereka langsung memberitahu warga lainnya melaporkan kejadian itu kepada polisi.

Panji mengaku bertemu terakhir dengan Ipung sekira pukul 19.00 WIB saat ia ingin menutup usaha tambal miliknya. Saat itu ia melihat Ipung bersama temannya sedang dalam salon.

"Jam 09.00 WIB biasanya sudah buka, biasanya pagi dia sudah kepasar, kemudian tadi heran akhirnya kami manggil Panji," ujar Yeni.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved