Pak Pulang Api ke Rumah Kita
Api yang semula berkobar jauh di ujung kawasan, semalam mulai mendekati rumah warga.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Soegeng Haryadi
Untuk sekat bakar ini sendiri, kata Deru, terkendala karena terbatasnya alat. Sumsel baru hanya ada 13 alat untuk membuat sekat bakar tersebut. Sedangkan dari kesiapan anggaran pemadaman karhutla, Herman Deru menegaskan, anggaran disediakan Pemprov Sumsel bahkan juga ada dana tidak terduga. Namun anggaran itu belum terpakai.
“Anggaran kita ada, bahkan ada dana tidak terduga namun sampai sekarang belum terpakai,” jelasnya.
Untuk upaya pemadaman sendiri, pihaknya kini mengandalkan satgas darat dan udara. "Untuk darat kita sudah kirim Personil gabungan Brimob, Satpol PP, TNI dan juga Polisi. Cara pemadaman juga kita coba manual," jelasnya.
Sementara, Kepala BPBD Sumsel Iriansyah menambahkan, Dari total sembilan helikopter, ada empat helikopter waterbombing yang difokuskan untuk pemadaman karhutla di Muara Medak. Sementara 3 helikopter lagi distandbykan untuk memadamkan karhutla di kabupaten lain.
“Kita juga dibantu dua helikopter waterbombing dari Sinar Mas, mereka membantu memadamkan kebakaran," jelasnya.
Selain itu pemadaman juga turut dibantu oleh tim satgas darat dengan total personil lebih dari 400 orang. Baik dari unsur TNI, Kepolisian, Manggala Agni dan sebagainya.
“Sudah seminggu lebih, kendalanya karena akses yang sulit dijangkau tim darat, untuk menuju ke lokasi butuh waktu sekitar 15 jam melalui jalur darat, juga karena sumber air yang terbatas karena sudah banyak yang kering,” ungkapnya.
Dari data sementara, diperkirakan ribuan hektar yang sudah terbakar, namun lanjut Iriansyah untuk jumlah pastinya masih dalam perhitungan.
“Kesulitan kita juga karena lahan yang terbakar adalah lahan gambut, ditambah lagi karena angin kencang sehingga mempermudah api menjalar,” tutupnya. (sts/cr26)