Kisah Saddam Al-Jamal, Pemimpin Senior ISIS yang Kejam, Bakar Tawanan Sambil Live Streaming!

Kisah Kekejaman Salah Satu Pemimpin ISIS Saddam Al-Jamal, Ia Bakar Tawanannya Sambil Live Streaming

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
Istimewa
Ilustrasi / Kisah Saddam Al-Jamal, Pemimpin Senior ISIS yang Kejam, Bakar Tawanan Sambil Live Streaming! 

Strategi brutalnya, termasuk pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok keagamaan dan suku, di samping pemenggalan tentara dan wartawan, memicu kekhawatiran dan kemarahan di dunia dan campur tangan militer Amerika Serikat.

Melansir dari laman berita Kompas.com, Kelompok ini berkeinginan mendirikan sebuah "khilafah", sebuah negara yang dikuasai satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum Islam atau syariah.

Meskipun saat ini terbatas di Irak dan Suriah, ISIS bertekad akan "menerobos perbatasan" Yordania dan Lebanon dan "memerdekakan" Palestina.

Militan ISIS
Militan ISIS di Irak Utara (Kompas.com)

Mereka mendapatkan dukungan warga Islam di dunia yang menyatakan kesetiaan kepada pemimpinnya, Ibrahim Awad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai atau Abu Bakr al-Baghdadi.

Nikita Mirzani Berurai Air Mata, Dirinya Dituding Menelantarkan Anak Oleh Mantan Suaminya Sajad Ukra

Jadwal Liga Italia 2019 Pekan 1, Parma vs Juventus Akhir Pekan Ini Via Live Streaming Bein Sports 2

Bupati OKU Selatan Popo Ali Harapkan Dukungan Anggota DPRD OKUS Periode 2019-2024 yang Baru Dilantik

Asal Usul Adanya ISIS

Asal usul ISIS Cikal bakal ISIS adalah almarhum Abu Musab al-Zarqawi, warga Yordania yang mendirikan Tawhid wa al-Jihad di tahun 2002.

Setahun setelah invasi Irak yang dipimpin Amerika Serikat, Zarqawi menyatakan dukungan kepada Osama Bin Laden dan membentuk Al Qaeda di Iraq (AQI).

Taktik Zarqawi dipandang pemimpin Al-Qaida sebagai terlalu ekstrem.

Tahun 2006, AQI mendirikan organisasi Negara Islam di Irak (ISI) yang kemudian melemah karena peningkatan pasukan AS dan pendirian dewan Kebangkitan oleh suku Arab Sunni yang menolak kebrutalan.

Setelah menjadi pemimpin di tahun 2010, Baghdadi membangun kembali ISI.

Mereka bergabung dalam pemberontakan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendirikan Front al-Nusra.

April 2013, Baghdadi mengumumkan penggabungan pasukannya di Irak dan Suriah dan diciptakannya Negara Islam di Irak dan Levant (ISIS).

Juni 2014, ISIS menguasai kota Mosul, dan maju ke selatan menuju Baghdad.

Pada akhir bulan Juni, setelah mengkonsilidasi penguasaan beberapa kota, ISIS menyatakan pendirian khalifah dan mengubah nama menjadi Negara Islam (Daulah Islamiyah).

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved