Peringkat Unsri Melorot Berdasarkan Versi Kemenristekdikti Begini Penjelasan Rektor Anis Saggaf
Peringkat Unsri Melorot Berdasarkan Versi Kemenristekdikti Begini Penjelasan Rektor Anis Saggaf
Peringkat Unsri Melorot Berdasarkan Versi Kemenristekdikti Begini Penjelasan Rektor Anis Saggaf
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Peringkat Unsri Melorot dari tahun sebelumnya, berdasarkan versi Kemenristekdikti.
Namun, Rektor Unsri Anis Saggaf memberikan jawaban secara lugas soal keputusan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Negeri (Kemenristekdikti) mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi non-vokasi (Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi) dan perguruan tinggi vokasi di Indonesia tahun 2019.
Sebab, dari sebanyak 100 dari total 2.141 perguruan tinggi non-vokasi terbaik diumumkan. Dan Universitas Sriwijaya berada diurutan ke 36 kluster 2. Peringkat itu turun dari tahun lalu, yakni 32.
Rektor Unsri Anis Saggaf menilai, Klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti.
Maka itulah, menurut Anis Saaggaf, Terkait adanya klusterisasi tersebut, Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaf mengatakan apa yang dilakukan oleh Kemenristekdikti ini upaya agar Perguruan Tinggi (PT) berlomba-lomba menghimpun semua semua potensi.
"Agar bisa menjadi terbaik. Dan penilaian terus diinovasi dengan komposisi yang tidak monoton," jelasnya.
"Jumlah Perguruan Tinggi Indonesia 2142 diurutkan dari pertama hingga terakhir. Media ada yang mengutip dan mencantumkan 100 PTN terbaik saja. Ada juga yang 50 PTN terbaik. Kemenristek juga tahun ini mengelompokan Unsri di kluster 2," ujarnya saat dihubungi Tribun, Senin (19/8/2019).
Dia melanjutkan tak hanya ada kluster 1, tapi ada pula kluster 2 dan Universitas Sriwijaya berada di urutan 36 dari 100 PTN yang diurutkan oleh Kemenristekdikti. "Tahun ini point yang dibesarkan adalah proses dan outcome (hasil product dari research)," katanya.
"Unsri harus mengejar kekurangan di outcome. Tapi untuk output, research berupa jurnal Unsri termasuk yang bagus. Kelihatan dari hasil perangkingan yang dilakukan oleh lembaga penganalisa Research and Publication Scimago Institutional Ranking 2019 baru-baru ini," jelasnya.
Dia melanjutkanlembaga penganalisa Research and Publication Scimago Institutional Ranking 2019ini mempunyai Homebased di Denmark.
"Unsri, alhamdulillah cukup baik menempati ranking ke 14 untuk nasional di Indonesia. Dan 735 kluster dunia. Ini linknya,https://www.scimagoir.com/rankings.php?sector=Higher educ.&country=IDN&year=2013," katanya.
Sementara itu,Menristekdikti menegaskan tidak ada pembagian antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), yang penting adalah kualitasnya.Pemeringkatan Perguruan Tinggi 2019 berfokus pada indikator atau penilaian yang berbasis Output – Outcome Base, yaitu dengan melihat Kinerja Masukan dengan bobot 40 persen yang meliputi kinerja Input (15 persen) dan Proses (25 persen), serta Kinerja Luaran dengan bobot 60 persen yang meliputi Kinerja Output (25 persen), dan Outcome (35 persen).
Tahun ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam 2 kategori yaitu:
- Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi
- Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.
Perguruan Tinggi Non-Vokasi berjumlah 2.141 perguruan tinggi, dibagi menjadi 5 klaster dengan komposisi:
Tahun ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi perguruan tinggi dalam 2 kategori yaitu:
- Perguruan Tinggi Non-Vokasi (pendidikan akademik), yang terdiri dari Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi
- Perguruan Tinggi Vokasi, yang terdiri dari Politeknik dan Akademi.
Perguruan Tinggi Non-Vokasi berjumlah 2.141 perguruan tinggi, dibagi menjadi 5 klaster. (elm)