Berita OKI

Pembunuh Melinda Zidemi Calon Pendeta di OKI Jalani Sidang Kedua, Ternyata Korban tidak Diperkosa

Sidang lanjutan atas kasus pembunuhan terhadap korban Melinda Zidemi, seorang calon pendeta dilaksanakan di PN Kayuagung.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL.COM/NANDO ZEIN
Dua terdakwa pembunuh calon pendeta Melinda Zidemi menjalani sidang lanjutan di PN Kayuagung OKI Sumatera Selatan, Rabu (14/8/2019) 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Kasus pembunuhan disertai percobaan pemerkosaan yang menimpa Melinda Zidemi calon pendeta di Sungai Baung Kabupaten OKI atau Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan memasuki sidang kedua.

Melinda Zidemi, pendeta muda yang dikenal baik hati itu dibunuh dua lelaki yang ingin memerkosanya di perkebunan sawit PT Sungai Mas Persada OKI pada 26 April 2019 lalu.

Hari ini dua pelaku yang kini jadi terdakwa bernama, Hendri (18) dan Nang (20) itu akan disidangkan. Ini merupakan sidang kedua, setelah pada Rabu minggu lalu PN Kayuagung OKI sudah menggelar sidang perdana.

Sayang, majelis hakim memutuskan menggelar sidang secara tertutup.

Dua begundal Nang dan Hendri terancam hukuman berat.

Dilansir dari Tribunnews.com yang megutif dari Tribun Sumsel berikut ini fakta dan pengakuan kedua terdakwa mengenai kronologis pembunuhan dan percobaan pemerkosaan calon pendeta tersebut.

Pengakuan dua terdakwa ini hasil wawancara khusus oleh Tribun Sumsel beberapa hari setelah ditangkap:

TRIBUN : Siapa yang merencanakan pengadangan dan upaya percobaan pemerkosaan terhadap korban?

Nang : Saya yang merencanakan. Saya ajak teman saya (Hendri) meng-adang korban.

TRIBUN : Sejak kapan Anda mengenal korban?

Nang : Sejak setengah bulan yang lalu. Kami tetangga di Divisi 4. 
(Divisi 4 merupakan areal perumahan pekerja PT Persada Sawit Mas di Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Air Sugihan OKI, Sumsel. Sekitar 2 jam perjalanan lewat jalur Sungai Musi)

TRIBUN : Kapan merencanakan pengadangan terhadap korban?

Nang : Seminggu sebelumnya (pengadangan terhadap korban dilakukan pada Senin petang, 25 Maret lalu).

TRIBUN : Mengapa Anda tega membunuh korban?

Nang : Saya senang lihat dia kalau lewat sore-sore naik sepeda motor. Pernah saya temui, dia bilang "kamu (wajahmu) jelek".

TRIBUN : Karena merasa dihina, lantas timbul rencana menghabisi nyawa korban?

Nang : Awalnya saya mau adang dan diajak masuk ke perkebunan sawit. Teman saya (Hendri) ajak saya perkosa saja sekalian.

TRIBUN : Bagaimana cara Anda berdua mengadang korban?

Nang : Kami pakai kayu dua ditaruh di jalan. Waktu tersangka lewat dan berhenti, langsung kami seret ke dalam (kebun sawit). 
(Dua buah kayu yang digunakan tersangka berukuran sepanjang 3 meter dan diameter 20 sentimeter yang kini diamankan polisi. Saat menghadang korban, kedua tersangka diketahui menggunakan zebo atau penutup kepala dan wajah.)

Terlibat Korupsi, Tujuh PNS di Kabupaten Empatlawang Diberhentikan Dengan Tidak Hormat atau Dipecat

Briptu Axel Anggota Polantas Polresta Palembang Ini Tetap Senyum Saat Melayani Para Pemohon SIM

Pria di Palembang Ini Tergiur Motor Murah di Facebook, Akibatnya Uang Rp 6 Juta Raib Seketika

Korban Melinda diketahui sedang berboncengan motor dengan seorang anak perempuan bernama Nita yang berusia 11 tahun)

TRIBUN : Setelah menyekap korban, apa yang Anda lakukan?

Nang : Teman saya (Hendri) yang menggerayangi korban. Saya cuma colek (maaf)  ***  korban pakai jari saya.

TRIBUN : Bagaimana dengan teman korban yang masih kecil, Anda cabuli juga?

Nang : Kami banting saja langsung pingsan.

TRIBUN : Bagaimana dengan korban Melinda, apakah sempat melawan?

Nang : Korban melawan. Dia sempat bilang "jangan perkosa, saya lagi menstruasi". Pas saya colek itu memang ada pembalut korban.

(Kapolda Sumsel menegaskan Melinda Zidemi tak diperkosa. Ini berdasarkan otopsi dan pemeriksaan barang bukti lainnya. Kapolda juga meluruskan pernyataan-pernyataan sebelumnya tentang ditemukannya sperma di tubuh korban. Sperma pelaku tak ditemukan)

TRIBUN : Setelah itu Anda berdua langsung mencekik korban?

Nang : Teman saya (Hendri) ini ketahuan mukanya. Waktu korban melawan, tutup muka teman saya terbuka. Makanya langsung kami bunuh saja takut dia (korban) melapor.

TRIBUN : Bagaimana cara Anda menghabisi nyawa korban?

Hendri : Saya cekik saja lama-lama.

TRIBUN : Setelah menghabisi nyawa korban, ke mana Anda buang mayatnya?

Nang : Masuk hutan lagi. Jauh dari tempat pertama.

(Berdasarkan keterangan dan penelusuran Tribun di TKP lokasi penemuan mayat berjarak 400 meter dari jalan tempat korban diadang.

TRIBUN : Setelah membuang mayat korban, ke mana Anda berdua selanjutnya?

Nang : Pulang ke rumah

(Rumah kedua tersangka berada tidak jauh dari mess tenpat tinggal korban di Divisi 4 Dusun Sungai Baung).

TRIBUN : Anda tahu saat warga heboh karena korban tidak pulang hingga larut malam?

Nang : Kami tahu. Kami bantu cari korban juga sampai malam.

TRIBUN : Setelah menghabisi nyawa korban, dan saat ini Anda telah ditangkap, apa Anda berdua menyesali perbuatan Anda?

Nang : Iya, saya menyesal sekali.

Hendri : Saya juga menyesal.

Lokasi PN Kayuagung OKI Sumatera Selatan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengakuan Pembunuh Pendeta Cantik di OKI, Tadinya Mau Dirudapaksa Juga, Tetapi?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved