Seminggu Digembok dan Dirantai, Pintu Gerbang MIN 1 Palembang Kembali Dibuka
Wali murid dan komite sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Palembang bernapas lega, lantaran pintu gerbang alternatif di Lorong Rambang dibuka k
Penulis: Husin | Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM, PALEMBANG, SRIPO – Wali murid dan komite sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Palembang bernapas lega, lantaran pintu gerbang alternatif di Lorong Rambang dibuka kembali, setelah satu minggu digembok dan dirantai pihak tertentu. Dengan dibukanya akses pintu tersebut, penumpukan dan kemacetan Jalan Janderal Sudirman, depan Makam Pahlawan KM 4, saat mengantar dan waktu kepulangan siswa usai belajar,tidak terjadi lagi.
• Sebelum Bel Pulang Sekolah, Murid MIN 1 Teladan Palembang Baca Surah-surah Pendek
• Kepala MIN 1 Palembang : Lima Pelajaran Tambahan itu Efektif
“Alhamdulillah, pintu gerbang samping di Lorong Rambang sudah dibuka sejak satu minggu terakhir ini. Sebelumnya sempat dirantai dan digembok pihak tertentu yang mengklaim tanah Lorong Rambang itu miliknya, lantaran sudah dibeli,” kata Ismail (48), salah satu wali murid, Sabtu (3/8).
Ismail tidak mau menyebut tidak menyebut pihak mana yang sedang ribut dengan MIN 1 Palembang. Namun ia menilai dengan dibukanya kembali pintu gerbang samping, anaknya terasa aman begitu keluar dari sekolah, karena tidak langsung menuju jalan besar.“Berapa waktu lalu, ada bus kota yang naik trotoar jalan dan menabrak siswa,” ujarnya.
Sementara anggota Kominte Sekolah Yanto SH, MHum mengatakan, pihaknya juga merasa lega dengan dibukanya pintu kembang alternatif di Lorong Rambang yang ada sudah sejak lama. Bahkan, 1 meter dari lebar Lorong Rambang tersebut merupakan hibah dari Kanwil Kemenkum-HAM Sumsel, untuk masyarakat yang di dalam lorong tersebut sehingga Lorong Rambang lebih lebar, dan sudah dua kali dicor Benton Pemkot Palembang. “Jadi aneh saja, kalau ada pihak yang mengklaim tanah di lorong itu miliknya, karena sudah dibeli,” katanya.
Dikatakan Yanto, Komite Sekolah sudah berdialog dengan pihak tersebut dan bersyukur pintu gerbang sudah dibuka. “Kasihan dengan anak-anak karena pintu gerbang utama digunakan juga siswa MTsN 1 Palembang karena dalam satu kompleks.” ujar Yanto.
Sementara tokoh masyarakat yang tinggal di Lorong Rambang Kelurahan 20 Ilir Daerah IV, Kurnati Abdullah (75) dan masyarakat tidak mempersoalkan adanya pintu gerbang alternatif tersebut karena anak-anak warga di sekitar lorong , baik yang sekolah di MIN 1 maupun di MTsN 1 tidak memutar ke jalan besar. “Kami yang tinggal di lorong tidak mempersoalkannya. Termasuk Kakanwil Kemenkum dan HAM Sumsel.Memang ada sedikit masalah, karena pihak tertentu yang membeli lahan di belakang Kantor Kemenkum, mengklaim tanah di Lorong Rambang itu miliknya karena sudah dibeli,” katanya, seraya menambahkan, sudah puluhan tahun tinggal di lokasi tersebut Lorong Rambang sudah ada.
Sementara Kepala MIN 1 Palembang Dra Nuraini Farida MSi saat dihubungi, ia tidak mau mengomentari peristiwa pengembokan pintu gerbang tersebut. Baginya masalah tersebut sudah selesai karena gerbang sudah dibuka. Dan yang dilakukan saat ini hanya mengingatkan wali murid bagi yang membawa mobil baik saat mengantar dan menjemput tidak masuk ke dalam lorong. Begitu juga dengan pedagang tidak berjualan di lorong. “Alhamdulillah, gerbang dibuka dan selesai, itu saja. Saat ini kami menjaga agar di lorong tidak ada mobil orangtua murid masuk ke dalam,” katanya. (sin)
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...