Kapolda Sumsel Ungkap Kronologi Bentrok 4 Polisi vs Warga Empat Lawang di RSUD
Kapolda Sumsel Ungkap Kronologi Bentrok 4 Polisi vs Warga Empat Lawang, ada kesalahan informasi
Penulis: Haris Widodo | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli ungkap kronoligis sebenarnya terkait baku tembak polisi versus warga di RSUD Tebing Tinggi Empat Lawang,
Penyerang terhadap 4 anggota polisi di RSUD Tebing Tinggi Empat Lawang.
Menurutnya ada salah informasi dan provokasi dari informasi yang disampaikan oleh warga terkait aksi penyerangan terhadap anggota Polres empat lawan di RSUD Tebing Tinggi Empat Lawang.
Akibatnya, Aksi warga yang mengamuk dan menembak petugas Polisi pada beberapa waktu di Rumah Sakit Umum Daerah Tebing Tinggi, Empat Lawang pada beberapa hari yang lalu ternyata bukan konflik warga. Tapi inilah penyebabnya.
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Drs Firli saat Sripoku.com berkunjung ke rumah dinas dan mengatakan awal kejadian tersebut dari seorang warga bernama Sariman di Desa Talang Rebo yang diancam akan dibunuk oleh 8 orang yang tak dikenalinya.
“Awal mula konflik di Empat Lawang ialah dari keselahan dari informasi yang beredar di masyarakat dalam hal ini warga Tangga Rasa,. Bukan karena kedua pelaku Erwan dan Erwin yang menusuk Kanit Reskrim Polsek Ulu Musi tapi ada warga disana yang ditembak polisi,”ujar Jendral Bintang 2 tersebut kepada Sripoku.com kemarin, Minggu (4/8/2019)
Ia mengatakan mendengar hal tersebut Herawati kakak dari Erwan dan Erwin menggerakkan masanya dan mendatangi RSUD Tebing Tinggi menggunakan dump truk dan terjadilah pristiwa bentrok di Empat Lawang tersebut yang melukai 2 polisi yang berjaga.
Jendral Bintang Dua itu menuturkan juga bahwa peristiwa du Empat Lawang tersebut bukanlah konflik warga melainkan semua tersangka memiliki hubungan keluarga.
Atas kejadian tersebut polisi menyita 12 senjata tajam, 2 senjata api panjang, 1 pistol rakitan dan amunisi peluru. Irjen Pol Firli mengatakan 14 tersangka akan kita hukum sesuai aturan dan 1 orang pelaku yang menjadi penggerak pada peristiwa tersebut sedang dalam pengejaran.
Belum sempat melakukan pengamanan, Kanit Reskrim dan seorang anggota tiba-tiba ditusuk menggunakan pisau, Sedangkan dua anggota lainnya yang ada langsung menindak tegas pelaku.
"Ya, setelah tindakan tegas itu kan kedua anggota dibawa ke RSUD Tebingtinggi. Tiba-tiba sekitar pukul 21.00 WIB ini ada massa dua truk, sekitar 50 orang datang ke RSUD," katanya.