Berita Palembang
Jamaah Haji Asal Sumsel Terkejut Tak Dapat Jatah Makan Selama 6 Hari Kedepan, Ini Ceritanya
Selain jatah makan, jemaah juga tak lagi dilayani oleh bus salawat. Sehingga jemaah harus menggunakan taksi untuk beraktivitas.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jemaah haji asal Sumsel mulai besok mengaku tak lagi dapat jatah makan selama enam hari kedepan, dengan alasan berkurangnya jumlah orang yang mengurus catering jemaah haji asal Indonesia.
Selain jatah makan jemaah haji, juga soal transportasi tak lagi dilayani oleh bus salawat. Sehingga jemaah harus menggunakan taksi untuk beraktivitas.
Welly, Jemaah haji asal OKI mengungkapkan, pihaknya mendapatkan surat edaran bahwa mulai besok tidak lagi mendapatkan jatah makan jamaah haji dan pelayanan transportasi.
Menurut dia, pihaknya baru beberapa hari berada di mekkah. Mereka tergabung di kloter 13 dengan jumlah jemaah lebih kurang 500 orang.
"18 hari selama berada di Madinah dan Mekkah dapat jatah makan dan transportasi. Tapi mulai besok kami tak lagi dapat keduanya," kata Welly, Senin (5/8) saat dihubungi.
Untuk sementara informasi yang mereka dapatkan untuk makan sendiri sendiri selama berapa hari kedepan.
Begitu juga dengan transportasi untuk menggunakan taksi disekitar penginapan.
"Solusinya kita makan dan pergi sendiri-sendiri," kata dia.
Sementara itu, Kabag Humas Kemenag Sumsel, Saefuddin Latief mengatakan, membenarkan adanya penghentian makan kepada jamaah.
• Salah Paham Soal Sumbangan dan Pungutan di Sekolah, Berpotensi Terjadinya Pungli Terutama di SMA
• Kondisi PDAM Empatlawang Mati Suri akan Segera Teratasi dengan Kehadiran Mr Didier Perez
• Bripda Putri Cahyani, Polwan Polres Pagaralam Ikut Pecahkan Rekor Selam Dunia di Manado
Karena selama tiga hari sebelum Arafah kondisi Mekkah ramai dan padat. Sehingga kendaraan yang mengantar makan kesulitan untuk masuk.
"Tiap tahun tiga hari sebelum Arafah memang dihentikan pemberian makan, setelah itu baru diberikan lagi jatah makan," kata dia.
Menurut dia, lalu lintas padat seluruh jamaah dari seluruh dunia mulai 5 Agustus berada di kota Mekkah .
Tidak semua mobil bisa lalu lalang dengan bebas.
Meski demikian dipastikan layanan bus sholawat katering akan kembali normal dinikmati jamaah seperti biasa.