Jumlah Soal Ditambah; Tes CPNS Oktober Mendatang, Kouta 254 Ribu

Pendaftaran CPNS 2019 dikabarkan akan dibuka pada Oktober 2019 mendatang. Formasi tenaga yang dibutuhkan mencapai 254 ribu calon Aparatur Sipil Negar

Editor: Bejoroy
SRIPOKU.COM/Odi Aria Saputra
Ilustrasi - Ratusan peserta saat mengikuti tes SKD instansi Kemenkumham di Dining Hall Jakabaring Palembang beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pendaftaran CPNS 2019 dikabarkan akan dibuka pada Oktober 2019 mendatang.

Formasi tenaga yang dibutuhkan mencapai 254 ribu calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Untuk formasi dan jumlah penerimaan diusulkan dari daerah masing-masing.

Segera Diumumkan Jadwal dan Proses Penerimaan CPNS 2019

Update CPNS 2019, Ada 254.173 Formasi yang Dibutuhkan, Berikut Lowongan di Pusat dan Daerah

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana saat ditemui di kantor regional 7 BKN Palembang saat sedang menghadiri rapat kerja mengatakan semua kebutuhan berdasarkan usulan dari daerah.

"Diajukan dulu ke Kemenpan terus dianalisis lantas ada pertimbangan baru di bentuk ke formasi dimasing-masing instansi," ungkapnya. Selasa (18/6/19).

"Kalau untuk berapa jumlah dan formasi itu tadi ada usulan dari daerah masing-masing, jadi data baru kita singkronkan berapa kebutuhan dan apa saja," tambahnya.

Lanjutnya karena jumlah ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah untuk membayar gajinya.

"Misalnya daerah punya uang untuk 50 pegawai, ya kita lihat apakah betul 50 jangan-jangan yang 20 gak perlu nah yang seperti itu kita analisis," katanya.

Untuk mekanisme penerimaan akan tetap sama, Lanjut Bima bahkan melanjutkan yang kemarin kalau tahun lalu yang kosong 100 sudah terima 80 maka di formasi tersebut yanh butuhbjumlah sisa itu.

Kata Bima, kesulitan soal sama saja, tapi buat soal-soal baru agar bank data soal lebih besar dari sebelumnya.

"Ada soal baru, menambah bank data lebih besar, kalau besar kemungkinan soal yang terulang itu kecil, jadi semua orang mendapatkan soal yang berbeda-beda," katanya.

"Tiap tahunkan 20 ribu soal kalau sekarang sudah ratusan ribu soal, dan ini membuktikan proses ujian tidak bisa bocor, bukan sengaja menyulitkan para calon ASN atau PPPK," tambahnya.

Bima tegaskan bahwa kemampuan keuangan negara sekitar 250 ribu untuk pegawai ASN maupun PPK.

"Untuk tahap 1 kemarin formasinya kita mebuka sekitar 75 ribu dan yang lulus 50 ribuan nah sisanya itu kita teruskan," tegasnya.

Tenaga pendidikan dan kesehatan bakal jadi fokus utama perekrutan dalam seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil) tahun ini. Sebab, kedua sektor itu yang dianggap paling membutuhkan.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin mengatakan dari data Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan masih kekurangan 91 ribu guru. Jadi harus kita kejar untuk jaga keseimbangan. Supaya jangan lagi ada rekruitmen honorer terlalu banyak,” ujar Syafruddin.

Terkait kuotanya, Syafruddin mengatakan pihaknya mengajukan sebanyak 100 ribu pegawai. Tapi, ini belum final. Sebab, perlu dikalkulasikan dengan ketersediaan anggaran negara. Untuk itu, kata dia, Menkeu Sri Mulyani akan menghitung lebih lanjut.

Ditambahkan, selain CPNS 2019, pemerintah juga akan membuka rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seleksi yang dikhususkan bagi pegawai honorer itu rencananya akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai bulan depan dan tahap kedua setelah pemilu mendatang.

Ini sudah saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dan Presiden, sudah memberi lampu hijau. Hanya, tahapannya tidak dilakukan pada Maret sebagaimana informasi yang beredar. Tapi bulan Juni, paparnya.

Mantan Wakapolri itu menambahkan, perekrutan CPNS dilakukan untuk menutupi kekurangan yang ada. Sebab, dalam kurun 2018 hingga akhir 2019 mendatang, ada 102 ribu PNS yang memasuki masa pensiun. Masing-masing 50 ribu tahun 2018 dan 52 ribu di tahun 2019.

===

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved