Berita Palembang
Kms H Halim Ali Ajak Warga Sumsel Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Syekh Ali Jaber Cerita Sujud Syukur
Kms H Halim Ajak Warga Sumsel Jaga Persatuan Pasca Pemilu, Syekh Ali Jaber Ceritakan Sujud Syukur di Masjidil Al Aqso Teringat Indonesia
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Zulkarnain Adinegara juga menyampaikan rasa syukurnya memiliki sosok seperti H Halim yang dipandang sebagai salah satu tokoh pemersatu di Sumsel, dirinyapun sependapat jika umaro, ulama dan pengusaha bersatu semua persoalan akan dapat diselesaikan.
“Mewakili pemerintah tentunya kita sangat menghargai sosok Abah (H Halim) sebagai pengusaha yang peduli terhadap sesama ndak mungkin hanya lantaran perbedaan pandangan sosok seperti beliau ingin dihilangkan. Kita jangan mau dipecah belah antara umara, ulama dan pengusaha,” kata Kapolda.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru SH MM yang tak sungkan untuk mengakui H Halim sebagai sosok pemersatu di Sumsel dan sulit untuk dicari tandingannya.
Setelah solat Isya dan tarawih berjemaah yang diimami oleh da’i kondang asal Madinah yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), Syech Ali Jaber yang sekaligus juga menyampaikan tausiyah.
Dalam tausiyahnya, Ali Jaber mengingatkan arti pentingnya nikmat keamanan bagi sebuah negara yang sejatinya tidak hanya tugas dari aparat keamanan melainkan tugas bersama dari seluruh elemen masyarakat.
“Kita tentu tidak ingin negara Indonesia menjadi seperti negara-negara di Timur Tengah dimana sebetulnya awal mula terjadinya perpecahan diikuti dengan peperangan di sana karena perbedaan pandangan politik.
Hal semacam ini jangan sampai terjadi di Indonesia untuk itulah peran ulama, umaro termasuk pengusaha dan elemen masyarakat lainnya menjaga itu,” kata Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menceritakan ketika dirinya berkesempatan hendak menunaikan ibadah solat di Masjidil Al Aqsa Palestina, ia sempat melakukan sujud syukur teringat negaranya sekarang ini Indonesia yang terkenal akan kerukunan umat beragama.
"Yang pertama saya lakukan bukan solat tahyatul masjid. Akan tetapi sujud syujur. Saya teringat Indonesia. Saya sudah 11 tahun di Indonesia. Tidak pernah aparat keamanan menghalangi kita untuk beribadah solat di masjid," ujar Syekh Ali Jaber.
"Saya diundang Tabligh akbar, malah aparatnya yang menjaga kita. Malahan saya diundang ke Polda Ambon. Semua polisi muslim wajib ikut solat," kata Ali Jaber.
"Polisi yang non muslim yang menjaga kita yang beribadah. Inilah kerjasama yang baik. Wallahi di situ saya sujud syukur. Jangan mau kita diadu domba. Saya tidak mau yang terjadi di Indonesia seperti di Timur Tengah," kata Ali Jaber.
Di sisi lain, Syekh Ali Jaber juga tak henti-hentinya mengajak wong Sumsel untuk rajin bersedekah, apalagi membantu mencetak penghapal Alquran.
"Saya tidak heran H Halim tampak muda, raji bersedekahnya hingga mencetak penghapal Alquran itu akan menjadi amal jariyah tidak putus hingga hari kiamat nanti.
Saya berpesan kepada pejabat yang lainnya, tolong sisakan hartamu untuk bersedekah. Bersedekalah.
Keinginan orang menghadapi sakratulmaut minta ditunda kematiannya agar bisa kembali bersedekah.
Tapi sayang bila tiba waktunya, kita tidak bisa lagi bersedekah," pungkasnya.