222 Sekolah di Palembang Jalankan Program Makan Bergizi Gratis

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto kini telah menjangkau 222 sekolah di Kota Palembang.

Program ini dijalankan sesuai instruksi Badan Gizi Nasional (BGN) dan diawasi ketat untuk memastikan penyalurannya berjalan lancar dan tepat sasaran.

Menurut Wakil Walikota Palembang, Prima Salam, program MBG sudah disalurkan ke sekolah-sekolah negeri di 18 kecamatan sejak diluncurkan pertama kali pada 6 Januari 2025.

"MBG diawasi ketat sejak awal untuk memastikan program ini jauh dari penyimpangan dan sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto," katanya, Jumat (22/8/2025).

Prima Salam menjelaskan, untuk mengoptimalkan pengawasan, Pemerintah Kota Palembang melibatkan berbagai pihak dan mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat.

Ia mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan program MBG.

Laporan dapat disampaikan kepada tim pengawas, aparat kelurahan, kecamatan, atau kepolisian terdekat.

"Pengawasan disiplin dan rutin dilakukan sebagai langkah konkret agar tidak terjadi kasus penyimpangan di publik," tambahnya.

Tim pengawas MBG terdiri dari gabungan petugas Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, TNI, Polri, serta Badan Gizi Nasional.

Mereka secara rutin memantau distribusi dan penyaluran program di lapangan. Sejauh ini, masalah yang paling sering ditemukan adalah keterlambatan pengantaran paket MBG.

Tim pengawas ini bertugas mencatat, mengevaluasi, dan menangani keluhan dari para siswa terkait makanan yang mereka terima.

Meski ratusan sekolah sudah menerima manfaat dari program ini, Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Adrianus Amri, mengakui bahwa masih ada beberapa sekolah yang belum merealisasikan pembagian MBG.

"Ini karena dapur MBG sebagai penyedia menu MBG sedang dalam proses finalisasi," jelas Adrianus.

Saat ini, tercatat sudah ada 18 dapur umum MBG yang beroperasi di 11 kecamatan.

Pemerintah Kota Palembang menargetkan program ini akan terealisasi di seluruh sekolah yang menjadi sasaran sebelum akhir tahun 2025.