Proyek Miliaran Pemkot Palembang Mubazir, Terbengkalai Hingga Sepi Pengunjung
Dari pantauan sripo, sepuluh unit bangunan bungalow secara fisiknya masih tampak tertata rapi dan megah. Namun dilihat suasananya, area bungalow sepi
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Igun Bagus Saputra
Diakuinya, sampai saat ini belum banyak wisatawan ataupun kelompok yang memanfaatkan liburan di Bungalow tersebut. Dikarenakan rumah-rumah itu masih membutuhkan perlengkapan jauh lebih baik untuk menampung wisatawan.
Saat ini Bungalow di Pulau Kemaro belum ada resepsionis, kantor, dapur, dining hall, meeting room dan perlengkapan lainnya.
Selain itu, untuk akses transportasi direncanakan akan ada akses dari darat dengan dibangun jembatan dari kawasan inti roof menuju langsung ke Pulau Kemaro.
"Memang belum ada pengunjung, karena Bungalow harus butuh pelengkap jauh lebih baik lagi. Seperti kamar paling tidak ada 25, sekarang baru 10. Maka itu kita masih tunggu investor sampai sekarang," ungkap Isnaini.
Skateboarder Tinggalkan Skate Park

Tak hanya Bungalow di Pulau Kemaro, ruang terbuka publik Skate Park yang berada persis di sebelah Jembatan Ampera Palembang saat ini juga terbengkalai. Kondisinya pun cukup memprihatinkan, di beberapa lintasan skateboard banyak aksi vandalisme dan trek permainan banyak pula yang mengalami kerusakan.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tak digunakannya secara baik fasilitas publik itu oleh para pencinta olahraga kaum urban. Para skateboarder, pesepeda dan komunitas lainnya memilih meninggalkan Skate Park.
• Dua Lagi Tahanan Narkoba Polresta Palembang yang Kabur Berhasil Ditangkap di Tangerang
• Lihat Potret Romantis Andre Taulany & Istrinya Erin Taulany yang Sama-Sama Terjerat Kasus Penghinaan
Para remaja ini lebih memilih mengekspresikan diri di taman Kambang Iwak dan Pedestrian Sudirman Palembang. Beralihnya para anak muda ini dari Skate Park, lantaran tempat tersebut dinilai belum cukup standar dan fasilitasnya belum cukup mumpuni anak muda bermain skate board.
Selain itu, banyaknya jukir nakal dan minim penerangan pada malam hari membuat anak muda enggan bermain di sana.
"Kalau malam skate park tak ada lampu jadi kami bisa main hanya bisa sampai sore, apalagi treknya bum standar. Jadi kami kembali lagi main di KI," ujar Rio salah seorang skateboard Palembang.
Seperti diketahui, pembangunan Skate Park ini menggunakan dana dari CSR PDAM Tirta Musi. Dengan memanfaatkan lahan milik Pemkot Palembang.
Sebelumnya, Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan selama ini para pecinta olahraga skateboard ini kerap menggunakan lahan di Kambang Iwak Palembang sehingga membuat keramik di lokasi tersebut banyak pecah. Padahal lokasi Kambang Iwak merupakan taman terbuka dan bukan suatu arena untuk skateboard.
“Lahannya tidak terlalu besar. Ke depan juga bakal dibuat taman di sekitaran skate park ini biar lebih cantik lagi,” kata Harnojoyo beberapa waktu lalu.
• Baru Menikah, Muzdalifah Meradang Pergoki Fadel Islami Banyak dapat Chat dan DM dari Perempuan Lain
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Musi, Andi Wijaya mengatakan, pembangunan skate park telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Palembang untuk dimanfaatkan dan dikelola secara baik.
Terkait, Skate Park yang kini terkesan terbengkalai Andi enggan menanggapi lantaran ruang terbuka hijau itu sudah disumbangkan ke Pemkot Palembang.
"Kami cuma bangun saja yang pelihara itu Pemkot. Untuk nominal
pembangunan saya lupa berapa," jelasnya singkat. (Oca)