Sampah Plastik Tak Bisa Hancur
Bukti Sampah Plastik Tak Bisa Hancur, Bungkus Mie Instan Berusia 19 Tahun Ditemukan
Berbagai upaya kampanye pengurangan penggunaan plastik masih tetap saja berjalan. Hal itu disebabkan Plastik tiak bisa hancur.
Sementara botol minuman kaleng baru bisa hancur setelah 200 tahun atau sekitar tiga sampai empat generasi manusia.
Satu diapers untuk bayi dan lansia membutuhkan waktu sampai 450 tahun. Ini waktu yang sama untuk menghancurkan botol minuman plastik.
Pada tingkat teratas diduduki oleh sampah botol kaca seperti botol sirup, saus, selai dan sebagainya yang butuh 1 juta tahun.
Adapun waktu yang tertulis di atas adalah dalam keadaan tanah yang normal.
Jika sampah itu berada di antara tumpukan sampah yang lain, maka waktu yang dibutuhkan tentu akan berbeda, karena adanya perbedaan cahaya, oksigen tekanan, dan sebagainya.
Indonesia negara penghasil sampah nomor 2 di dunia
Dalam pemberitaan Kompas.com edisi 19 Agustus 2018, Menteri Susi menyampaikan bahwa Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.
"Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya," ujar Susi saat itu.
Hal ini berdasar data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menemukan sampah plastik di Indonesia ada 64 juta ton per tahun dan 3,2 juta ton di antaranya adalah sampah plastik yang dibuang ke laut.
Sementara sampah kantong kresek yang dibuang ke lingkungan adalah 10 miliar lembar per tahun atau sekitar 85.000 ton.
"Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 – 5 milimeter. Microplastics ini sangat mudah dikonsumsi oleh hewan-hewan laut," tukas Susi.
Pernah diwartakan Kompas.com berjudul" Viral Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun, Bukti Plastik Sampah Abadi"