Kasus Pembunuhan Pendeta di Sungai Baung

Teman Dekat Ungkap Status WhatsApp Terakhir Melinda Zidemi yang Ditemukan Tewas

Kabar Terkini Melinda Zidemi, Teman Dekat Ungkap Status WhatsApp Terakhir Sebelum Ditemukan Tewas

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL, KOLASE
Status WhatsApp Melinda Zidemi (24) terupdate terakhir kali pada 15 Maret atau 11 hari sebelum dirinya ditemukan meninggal dunia. Gambar diambil Rabu (27/3/2019). 

"Anak saya nangis waktu korban mau pulang. Dia bilang jangan pulang ke korban. Tapi karena hari sudah mau sore, korban memilih pulang," jelasnya.

Usai mendengar kabar hilangnya Melinda, Diana langsung mencari korban dan diketahui dari salah satu korban selamat bersama Melinda adalah anak didiknya bernama NP.

"Dari dia kami tahu jika Melinda diculik orang. Dia bilang sama kami, tante diculik. Dia berlari dari Divisi III sampai Divisi IV, malam-malam,kakinya ketusuk duri-duri, sampai pulang. Anaknya trauma sekarang di rumahnya," jelasnya.

Jenazah Pendeta Muda Melinda Zidemi dibawa ke kampung halamannya di Nias Sumut, usai prosesi penghiburan di GKII, Palembang, Rabu (27/3/2019) pagi.
Jenazah Pendeta Muda Melinda Zidemi dibawa ke kampung halamannya di Nias Sumut, usai prosesi penghiburan di GKII, Palembang, Rabu (27/3/2019) pagi. (LINDA/TRIBUNSUMSEL.COM)

Baru 6 Bulan Mengabdi

Calon pendeta cantik Melindawati Zidemi yang ditemukan tewas di Sungai Baung Sumsel, Selasa (26/3) diketahui telah memiliki seorang tunangan.

Bahkan diketahui, Melindawati akan segera menikah dalam waktu dekat.

"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah Gaurifa (28) sepupu Melindawati saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).

Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara.

"Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana,"ujarnya.

Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.

"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Tribunsumsel di lapangan, pihak keluarga dan kerabat calon pendeta cantik Melindawati Zidemi terus berdatangan ke rumah sakit Bhayangkara.

Tampak terlihat kesedihan mereka telah kehilangan sosok pribadi yang dikenal baik dan ramah pada setiap orang tersebut.

Air mata pihak keluarga mendiang Melindawati Zidemi pecah saat mendatangi rumah sakit Bhayangkara.

Sambil menangis tersedu-sedu, Yanti, adik kandung korban langsung memeluk erat keluarganya sesaat setelah dia tiba di depan Ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Tidak hanya pihak keluarga yang menangis haru. Tetangga dan jemaat gereja yang sama dengan
korban juga ikut larut dalam suasana kesedihan.

Jemaat Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, gempar mengetahui Melinda Zidemi seorang Vikaris atau calon pendeta yang tengah mengabdi di daerah tersebut hilang tak kembali ke mess.

Hal tersebut baru diketahui oleh warga kampung sekitar jam 11 malam. Kepanikan warga dan jamaat gereja membuat semua orang kalang kabut mencari korban.

"Kami tahunya korban itu jam 11, ditelepon oleh pendeta di sana jika korban tidak kembali ke mess tempat dia biasa menginap. Korban dikabarkan hilang," jelas Arisman Manai (23) yang juga calon pendeta tersebut.

Diketahui, Senin (26/3) sekitar pukul 16.00 WIB korban pamit untuk berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar Jeti, Sungai Baung.

Namun hingga malam hari korban tidak juga kunjung pulang ke mess.

"Dia berdua sama anak-anak. Anak tersebut merupakan anak didiknya. Ketika jam 23.00 WIB lewat saya mencari dan menginformasikan kepada jamaat lain, jika korban hilang. Diketahui jika anak kecil itu lari Karena dia juga diikat, dicekik lehernya, dikira sudah mati. Jadi dia datang dan berlari balik ke rumah."

"Dari pencarian Motornya sudah di dapat 300 meter dari lokasi. Hpnya hilang. Dan saat ditemukan sudah meninggal dengan tangan terikat kebelakang dan kaki juga terikat. Ikatannya dengan karet. Terus celananya sudah terbuka, dan bajunya tersingkap setengah," jelasnya.

Diketahui dari sepupu korban Anugrah Gaurivah (28) jika korban merupakan calon pendeta yang ditugaskan di Sungai Baung sejak lulus Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP) Korban diketahui baru bertugas di sana sejak bulan Oktober lalu.

"Korban merupakan warga Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Korban sudah 6 tahun sekolah di Palembang dan mengabdi di sini, jadi dia sedang masa ikatan dinas yang harus diselesaikan selama 2 tahun dan baru jalan 6 bulan," ujarnya.

Lanjutnya lagi, jika Melinda tidak pernah mengeluh jika harus mengabdi di daerah pelosok, bahkan dia selalu ikhlas jika menjalani tugas mengabdi untuk Tuhan.

"Dio tidak pernah ngeluh, baru seminggu ini telponan sama Ayuk saya, dia bilang mau main ke Palembang, kalau pulang nanti. Dan rencananya kami akan mengadakan perkumpulan hamba Tuhan pada bulan 4 ini, dia bilang mau pulang ikut acara," jelasnya.

Diketahui juga, korban diketahui merupakan orang yang ramah dalam bergaul dan dikenal suka bercanda.

"Dia orangnya ramah, suka bercanda. Responnya baik dan anaknya fokus ke pelayanan Tuhan. Dia selalu mengakal saya untuk cerita tentang pelayanan Tuhan. Secara umur dia lebih mudah, cuma dia lebih senior di sana," jelasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved