Kasus Pembunuhan Pendeta di Sungai Baung

Teman Dekat Ungkap Status WhatsApp Terakhir Melinda Zidemi yang Ditemukan Tewas

Kabar Terkini Melinda Zidemi, Teman Dekat Ungkap Status WhatsApp Terakhir Sebelum Ditemukan Tewas

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL, KOLASE
Status WhatsApp Melinda Zidemi (24) terupdate terakhir kali pada 15 Maret atau 11 hari sebelum dirinya ditemukan meninggal dunia. Gambar diambil Rabu (27/3/2019). 

Kabar Terkini Melinda Zidemi, Teman Dekat Ungkap Status WhatsApp Terakhir Sebelum Ditemukan Tewas

Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sudah 6 bulan sejak mengabdi di Gereja Sungai Baung, setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP), membuat Melinda Zidemi (24), seorang vikaris atau calon pendeta, harus menjalani hari-harinya di areal perkebunan Sawit.

Melinda dikenal sebagai pribadi ramah, cantik dan pintar.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tius Simangunsong, majelis Gereja YKPA tempat di mana Melinda pernah magang ketika bersekolah.

"Kalau Khotbah anaknya memang jago, pintar dan tegas. Orangnya ramah, adiknya juga kuliah di sini (Palembang). Karena ingin mengikuti jejak kakaknya," ujar Tiur setelah melepas kepergian jenazah Melinda Zidemi di GKII Sekojo Palembang, Rabu (27/3/2019).

Penemuan Mayat Pendeta Cantik diduga bernama Melinda Zidemi
Penemuan Mayat calon Pendeta Cantik diduga bernama Melinda Zidemi (Kolase Tribun Manado)

Ketahuan! Hilda Vitria Dekati Duda Mendiang Artis Irene, Ternyata Teman Kriss Hatta? Ini Buktinya

Ada yang Selingkuh dengan Tetangga, Ini Deretan Artis yang Akhirnya Nikahi Teman Kencannya Sendiri

Saat Melintas Di Fly Over Jakabaring , Miftahul Jadi Korban Kawanan Jambret

Video Kesal Ibunya Dimarahi Sang Kakak, Fendi Pukul Kepala Kakaknya Hingga Tewas

Jaringan WiFi Anda Lemot? Tenang Saja, Inilah 10 Langkah Memperbaiki Koneksi Internet Semakin Ngebut

Dikatakan Tiur, selama magang menjadi pengkhotbah di Gereja YKPA Jalan Abi Hasan Palembang, Melinda dikenal sebagai orang yang memiliki semangat dalam setiap pengabdiannya.

"Sering saya ngobrol sama Melinda. Anaknya kalem dan benar-benar bekerja melayani umat. Dia agak pendiam dan ramah," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan sahabat korban Dewistina Finowa (24).

Menurutnya sampai akhir hayatnya korban dianggap konsisten dalam mengabdi menjadi hamba Tuhan.

"Saya satu asrama dan satu tingkat dengan korban, memang orangnya cantik dan pintar. Yang saya ingat, korban itu selalu bilang ingin menjadi hamba Tuhan dan memang terbukti sampai dia meninggal tetap mengabdi di gereja," jelasnya.

Dikatakan Dewistina, Melinda yang merupakan sahabat dekatnya tersebut sempat mengganti status di WhatsApp pribadinya pada tanggal 15 Maret lalu.

"Jalan hidupnya memang untuk Tuhan bahkan sampai akhir hayatnya. Dia juga sempat mengganti status di WhatsApp dengan kata-kata Berserah kepada Tuhan," ungkapnya sambil menunjukan WhatsApp korban.

Akui Ingin Cerai, Evi Masamba Masih Pertimbangkan Hal Ini, Tak Ingin Mengulang Masa Lalu?

Ramadan Sebentar Lagi, Berikut 7 Kuliner Khas Indonesia yang cuma ada Selama Bulan Ramadan

6 Artis Ini Dapat Pasangan Lewat Sosmed, Nomor 4 Bikin Heboh Gara-gara Kenal 7 Hari Langsung NIkah!

Video Sensasi Makan Pindang Pegagan di Istana RM Mbok Dal, Suasana Bintang Lima Harga Kaki Lima

Pemberangkatan jenazah calon pendeta Melinda Zidemi (24) ke Nias Selatan menggunakan mobil di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sekojo Palembang, Rabu (27/3/2019).
Pemberangkatan jenazah calon pendeta Melinda Zidemi (24) ke Nias Selatan menggunakan mobil di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sekojo Palembang, Rabu (27/3/2019). (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL, HANDOUT)

Pertunangan dan Pernikahan

Kisah pertunangan Melinda Zidemi yang ditemukan meninggal dunia di perkebunan sawit divisi 3 PT PSM Sungai Baung, dibenarkan teman dekatnya Dewistina Finowa.

Menurut Dewistina, Melinda diketahui sudah bertunangan dengan calonnya sekitar satu tahun lalu.

Tunangannya itu juga merupakan guru agama di Nias.

"Saya taunya dia memang sudah tunangan setahun lalu, calonnya seorang guru agama Kristen di Nias sana," jelas Dewistina kepada Sripoku.com, Rabu (27/3/2019).

Dewistina Finowa (24), Teman Akrab Melinda Zidemi
Dewistina Finowa (24), Teman Akrab Melinda Zidemi (SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

Dewistina mengaku sempat mengobrol bersama Melinda saat bertemu sekitar 2 minggu lalu.

Saat itu keduanya sempat bercanda masalah pernikahan. Namun Melinda tidak mengatakan kapan akan menikah.

Kerap Tampil Gaya Lelaki, Berikut Potret Artis Bergaya Tomboy, No Terakhir Dikira Lelaki Tulen

5 Misteri Terbesar Indonesia di Mata Dunia yang Belum Terpecahkan hingga Kini, No 4 Paling Terkenal!

Lihat Ibunya Dimarahi, Pria di Lubuklinggau Ini Pukul Kepala Kakaknya Hingga Tewas

"Kalau saya liat di media dikabarkan akan menikah bulan Juni cuma, saya belum mendengar secara langsung dari Melinda," kata Dewistina.

"Kami ngobrol saat ketemu itu. Saya bilang kapan nih nyusul. Karena teman kami ada yang satu angkatan sudah menikah dan hamil, biar kita cepat ikut. Terus dia bilang nantilah kedepan kita nyusul," ujar Dewistina mengingat percakapannya dengan Melinda.

Fakta-fakta

Polda Sumsel dan Polres OKI kini terus mengusut dua pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap calon pendeta cantik Melindawati Zidemi (24).

Wanita asal Nias ini ditemukan tak bernyawa lagi di areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai
Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Selasa (26/3) sekitar pukul 04.30.

Kasus dugaan pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap calon pendeta Melindawati Zidemi (24), diduga kuat pelakunya mengenali korban.

Karena, kedua pelaku saat beraksi dengan modus memblokir jalan menggunakan kayu mengenakan tutup wajah. Melindawati ditemukan di areal PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten OKI, Selasa (26/3) sekitar pukul 04.30.

Hal ini, diungkapkan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, bila dua pelaku memiliki ciri-ciri badan kurus dengan tinggi kurang lebih 165 cm, menggunakan baju hitam dan memakai penutup wajah kabur diduga kuat mengenali korban.

"Bisa jadi pelaku ini sudah mengincar korban dan mengenali korban. Karena, saat beraksi mereka sengaja menggunakan tutup wajah agar wajah mereka tidak terlihat korban," ujar Supriadi saat ditemui di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, Selasa (26/3).

Korban NP, yang pertama kali dicekik membuatnya pingsan. Saat pingsan, korban diikat menggunakan karet ban dalam lalu dibuang. Sedangkan korban Melindawati yang juga sempat dicekik dan diikat pelaku, diseret ke semak-semak.

Disinilah, diduga korban Melindawati diperkosa kedua pelaku baru dibunuh. Karena, saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan tanpa busana.

"Diduga korban ini sebelum dibunuh, terlebih dahulu diperkosa. Dari visum, ada luka di bagian punggung korban dan luka ini diduga karena diseret kedua pelaku," ujarnya.

Korban setelah dihadang lalu diseret sejauh 100 meter ke lokasi ia diperkosa pelaku. Jenazah Melindawati tiba kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang, Selasa sore.

Jenazah Melindawati yang tiba di Palembang dan dibawa ke RS Bhayangkara Palembang, kemudian langsung dibawa masuk ke ruang jenazah.

Adik dari korban pemerkosaan disertai pembunuhan, langsung syok mengetahui kakak perempuan tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Yanti Zidemi yang merupakan adik dari Melindawati saat tiba di RS Bhayangkara Palembang, tak bisa menahan tangis. Ia terlihat syok dan tak bisa berkata-kata.

Jemaat dan kerabat yang berada di RS Bhayangkara Palembang, langsung berupaya menenangkan Yanti yang menangis.

Beberapa saat setelah ditenangkan, kerabat dan teman korban, berupaya mengajak Yanti berkomunikasi.
Pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap calon pendeta cantik yakni Melindawati, hingga kini masih dilakukan penyelidikan.

Polres OKI dan Polda Sumsel, telah membentuk tim untuk sesegera mungkin mengungkap dan menangkap pelaku yang diketahui sebanyak dua orang.

Pemberangkatan Jenazah Melinda Zidemi (24) ke Nias Selatan menggunakan Mobil, Rabu (27/3). (
Pemberangkatan Jenazah Melinda Zidemi (24) ke Nias Selatan menggunakan Mobil, Rabu (27/3). ((SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL)

Saksi Kunci  Lolos dari Cekikan Pelaku

NP, bocah yang menemani korban saat pergi, lolos dari maut. Ia menjadi saksi kunci untuk mengungkap kasus ini.

Tetangga korban selama di Sungai Baung, Diana (30) mengaku jika sebelumnya korban sempat mampir ke rumah dirinya untuk mengobrol setelah pulang dari pasar. Dirinya sempat meminta korban bermalam di rumahnya, karena hari sudah akan gelap.

"Hari sudah mau hujan, saya suruh dirinya untuk mampir dulu. Tapi dia memilih buat pulang. Saya tinggal di divisi 1 sedangkan korban tinggal di divisi 4 dan ditemukan tidak bernyawa di divisi 3. Kami baru tau korban menghilang jam 10 malam," jelasnya mengenang korban.

Kedekatan Diana dan korban sudah seperti keluarga. Diakui Diana jika selama ini korban sangat dekat dengan keluarganya, terutama anak-anaknya.

"Anak saya nangis waktu korban mau pulang. Dia bilang jangan pulang ke korban. Tapi karena hari sudah mau sore, korban memilih pulang," jelasnya.

Usai mendengar kabar hilangnya Melinda, Diana langsung mencari korban dan diketahui dari salah satu korban selamat bersama Melinda adalah anak didiknya bernama NP.

"Dari dia kami tahu jika Melinda diculik orang. Dia bilang sama kami, tante diculik. Dia berlari dari Divisi III sampai Divisi IV, malam-malam,kakinya ketusuk duri-duri, sampai pulang. Anaknya trauma sekarang di rumahnya," jelasnya.

Jenazah Pendeta Muda Melinda Zidemi dibawa ke kampung halamannya di Nias Sumut, usai prosesi penghiburan di GKII, Palembang, Rabu (27/3/2019) pagi.
Jenazah Pendeta Muda Melinda Zidemi dibawa ke kampung halamannya di Nias Sumut, usai prosesi penghiburan di GKII, Palembang, Rabu (27/3/2019) pagi. (LINDA/TRIBUNSUMSEL.COM)

Baru 6 Bulan Mengabdi

Calon pendeta cantik Melindawati Zidemi yang ditemukan tewas di Sungai Baung Sumsel, Selasa (26/3) diketahui telah memiliki seorang tunangan.

Bahkan diketahui, Melindawati akan segera menikah dalam waktu dekat.

"Saya dengar kabar, dia mau nikah dalam waktu dekat. Tapi saya sendiri nggak berani memastikan, nikahnya tahun ini atau nunggu dia (Melindawati) selesai ikatan dinas tahun depan," ujar Anugerah Gaurifa (28) sepupu Melindawati saat ditemui di depan ruang forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (26/3/2019).

Dikatakan Anugerah, tunangan korban juga berasal dari Nias Sumatera Utara.

"Tunangannya tinggal disana (Nias). Sama-sama dari sana,"ujarnya.

Sementara itu, Anugerah mengaku tahu kabar tewasnya Melindawati dari informasi yang diterimanya di grup keluarga.

"Karena kami ada grup keluarga. Dari situ saya tahu, Melindawati sudah meninggal,"ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Tribunsumsel di lapangan, pihak keluarga dan kerabat calon pendeta cantik Melindawati Zidemi terus berdatangan ke rumah sakit Bhayangkara.

Tampak terlihat kesedihan mereka telah kehilangan sosok pribadi yang dikenal baik dan ramah pada setiap orang tersebut.

Air mata pihak keluarga mendiang Melindawati Zidemi pecah saat mendatangi rumah sakit Bhayangkara.

Sambil menangis tersedu-sedu, Yanti, adik kandung korban langsung memeluk erat keluarganya sesaat setelah dia tiba di depan Ruang Forensik Rumah Sakit Bhayangkara.

Tidak hanya pihak keluarga yang menangis haru. Tetangga dan jemaat gereja yang sama dengan
korban juga ikut larut dalam suasana kesedihan.

Jemaat Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, gempar mengetahui Melinda Zidemi seorang Vikaris atau calon pendeta yang tengah mengabdi di daerah tersebut hilang tak kembali ke mess.

Hal tersebut baru diketahui oleh warga kampung sekitar jam 11 malam. Kepanikan warga dan jamaat gereja membuat semua orang kalang kabut mencari korban.

"Kami tahunya korban itu jam 11, ditelepon oleh pendeta di sana jika korban tidak kembali ke mess tempat dia biasa menginap. Korban dikabarkan hilang," jelas Arisman Manai (23) yang juga calon pendeta tersebut.

Diketahui, Senin (26/3) sekitar pukul 16.00 WIB korban pamit untuk berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar Jeti, Sungai Baung.

Namun hingga malam hari korban tidak juga kunjung pulang ke mess.

"Dia berdua sama anak-anak. Anak tersebut merupakan anak didiknya. Ketika jam 23.00 WIB lewat saya mencari dan menginformasikan kepada jamaat lain, jika korban hilang. Diketahui jika anak kecil itu lari Karena dia juga diikat, dicekik lehernya, dikira sudah mati. Jadi dia datang dan berlari balik ke rumah."

"Dari pencarian Motornya sudah di dapat 300 meter dari lokasi. Hpnya hilang. Dan saat ditemukan sudah meninggal dengan tangan terikat kebelakang dan kaki juga terikat. Ikatannya dengan karet. Terus celananya sudah terbuka, dan bajunya tersingkap setengah," jelasnya.

Diketahui dari sepupu korban Anugrah Gaurivah (28) jika korban merupakan calon pendeta yang ditugaskan di Sungai Baung sejak lulus Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang (STTIP) Korban diketahui baru bertugas di sana sejak bulan Oktober lalu.

"Korban merupakan warga Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Korban sudah 6 tahun sekolah di Palembang dan mengabdi di sini, jadi dia sedang masa ikatan dinas yang harus diselesaikan selama 2 tahun dan baru jalan 6 bulan," ujarnya.

Lanjutnya lagi, jika Melinda tidak pernah mengeluh jika harus mengabdi di daerah pelosok, bahkan dia selalu ikhlas jika menjalani tugas mengabdi untuk Tuhan.

"Dio tidak pernah ngeluh, baru seminggu ini telponan sama Ayuk saya, dia bilang mau main ke Palembang, kalau pulang nanti. Dan rencananya kami akan mengadakan perkumpulan hamba Tuhan pada bulan 4 ini, dia bilang mau pulang ikut acara," jelasnya.

Diketahui juga, korban diketahui merupakan orang yang ramah dalam bergaul dan dikenal suka bercanda.

"Dia orangnya ramah, suka bercanda. Responnya baik dan anaknya fokus ke pelayanan Tuhan. Dia selalu mengakal saya untuk cerita tentang pelayanan Tuhan. Secara umur dia lebih mudah, cuma dia lebih senior di sana," jelasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved