Mahal dan Banyak Khasiatnya untuk Kesehatan, Ternyata Buah Ceplukan Berasal dari Negara Maju Ini Lho

Mahal dan Banyak Khasiatnya untuk Kesehatan, Ternyata Buah Ceplukan Berasal Dari Negara Maju Ini Lho

Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Google
Manfaat Buah Ceplukan 

SRIPOKU.COM - Buah memiliki khasiat yang banyak untuk kesehatan manusia. salah satunya buah ceplukan.

Pernahkah kamu mendengar nama buah ceplukan?

Buah ceplukan yang berbentuk bulat kecil dan berwarna kuning ini memiliki nama yang beragam sesuai dengan penyebutan daerah masing-masing.

Dalam bahasa Sunda, buah ceplukan dikenal dengan nama cecenet atau cecendet. Di Madura buah ini memiliki nama nyurnyuran. Sedangkan dalam bahasa bali buah ini disebut dengan kopok-kopokan.

Buah Ciplukan
Buah Ceplukan (Tribun News)

Buah ceplukan banyak dijumpai di kebun-kebun pedesaan. Bahkan buah ini seperti tidak ada harganya dan jarang sekali ada yang menanamnya.

Tanaman ini tumbuh liar di lahan kosong, pekarangan rumah, atau tempat lain yang tanahnya tidak becek, baik di dataran rendah maupun tinggi.

Namun di kota dan di luar Indonesia, buah ini harganya sangat fantastis karena memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan.

Di Brunei sebijinya bisa dihargai Rp.10 ribu.

Sementara di mall di kota besar di Jakarta sekilonya mencapai Rp500 ribu.

Dilansir dari Grid.ID, buah ceplukan yang tingginya hanya 10-80 cm ini bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika tropika.

Ia didatangkan oleh orang Spanyol pada zaman penjajahan abad XVII, ketika orang VOC masih merajalela bersaing dengan orang Spanyol dan Portugis menjajah bangsa kita.

Diduga yang berkenalan pertama kali dengan tanaman bawaan ini ialah orang Maluku (yang menyebutnya daun boba), dan Minahasa (yang menyebutnya leietokan), karena merekalah yang pertama kali dilanda penjajah Spanyol dari Filipina.

Tulisan Resep Obat dari Dokter Jelek dan Susah Dibaca? Ternyata Ini Penjelasannya

Obat Herbal atau Obat Kimia, Mana yang Lebih Baik?

Kendalikan Gula Darah Dengan Obat Herbal

Dari Maluku, ada yang kemudian mengenalkannya ke Jakarta (sebagai cecenet), Jepara (sebagai ceplukan), Bali (keceplokan), dan Lombok (dededes).

Dari Jakarta baru diperkenalkan ke Sumatra Timur (sebagai leletop).

Sampai sekarang jenis peruviana ini masih terkenal sebagai cape gooseberry.

Dengan nama ini, buah asam manis itu kini juga jadi favorit orang Amerika.

Tapi mereka sendiri mampu menghasilkannya sebagai tanamah hortikultura rakyat di negeri mereka sendiri.

Bentuk dan Tekstur

Buah Ciplukan
Buah Ceplukan (faunadanflora.com)

Sebagai herba menahun, tanaman dari suku terung-terungan Solanaceae ini tumbuh tegak, bercabang cukup banyak, yang berambut pendek.

Kalau tumbuhnya terlalu subur, sering cabangnya tidak mampu menahan beban daun dan buahnya yang bergelantungan banyak sekali, sampai mudah patah.

Bunganya yang muncul di ketiak daun berwarna putih kekuning-kuningan. Dari bunga ini kemudian tumbuh buah yang bentuknya mirip lentera, menggantung dengan warna hijau muda.

Apa yang tampak dari luar itu sebenarnya hanya kulit buah yang agak transparan.

TMMD Kodim 0418 Palembang Bangun Jalan Sepanjang 2 Km di Kampung Pulokerto Gandus

Inilah 8 Artis Indonesia yang Berhasil Go Internasional Taklukan Amerika, No 5 Dulu Jadi Sopir Truk

Jenguk Otis Hahijary ke Singapura dengan Jari Tangan Diperban, Rafathar Banjir Doa dari Warganet

Di dalamnya mula-mula masih berongga, tapi kemudian terisi oleh bulatan buah yang sebenarnya, berupa berry (buah buni). Buah dalam kulit ini bisa dimakan, kalau kulitnya sudah menguning layu.

Mula-mula terasa agak getir, tapi kalau memang sudah masak akan terasa manis agak keasam-asaman.

Enak juga, tapi kalau dimakan terlalu banyak, bisa menyebabkan orang yang bersangkutan mabuk.

Penyelamat Prajurit Romawi

Buah Ciplukan
Buah Ceplukan (Intisari Online)

Dalam buku Plantes Medicinalis karangan dua pakar botani Prancis, Volak dan Jiri Stoduca, dikisahkan bahwa ceplukan sudah dikenal oleh orang Romawi zaman kejayaan mereka menjajah bangsa-bangsa Timur.

Dalam pertempuran di Iran Selatan, banyak prajurit Romawi yang menderita luka parah karena senjata tajam.

Untuk mengobati luka itu, mereka memakai tanaman obat tradisional yang terdapat di sekitar daerah pertempuran.

Salah satu di antaranya ialah ceplukan itu yang ternyata mujarab sekali. Daunnya setelah dilumatkan ditempelkan pada luka, dan orang yang bersangkutan juga memakan buahnya. Lukanya cepat sembuh.

Mereka begitu kagum akan kehebatan khasiat tanaman itu, sampai mereka menyebutnya physalis (penyelamat). Kata itu kemudian dijadikan kata sandi bagi pertempuran berikutnya.

Sejumlah tanaman dan buahnya dibawa pulang ke Roma, sampai kemudian menjadi tanaman obat terkenal di seluruh dunia zaman itu. Sampai sekarang, tanamannya menyandang nama marga Physalis.

Tak Tahan Diteror, Ruben Onsu Pilih Pindah Rumah, Terungkap Pelaku yang Tega ‘Menyantet’, Artis?

Jadi Penyanyi Dangdut Kenamaan, Ini 10 Potret Ayu Ting Ting Pamer Rambut Indah, Bisa Ditiru!

3 Ramalan Ini Mengancam Syahrini dan Reino Barack Setelah Menikah, Nomor 2 Diluar Prediksi!

Berdasarkan hasil analisis berabad-abad kemudian, ternyata buah tanaman itu mengandung vitamin C yang relatif tinggi, melebihi buah anggur.

Diduga, itulah biang keladi penyebab daya penyembuhan luka yang begitu besar, seperti yang dialami para prajurit Romawi di pertempuran Iran dulu.

Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan(imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik.

Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.

Khasiat tanaman herbal ceplukan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit berikut:

1. Diabetes Mellitus

Ambil pohon ceplukan yang sudah berbuah cabut sampai akarnya, cuci bersih, layukan, setelah layu rebus dengan 3 gelas air hingga airnya tinggal 1 gelas, saring dan diminum 1 x sehari.

2. Sakit paru-paru, batuk rejan (pertusis), bronchitis (radang saluran napas), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir (orchitis)

Ambillah pohon ceplukan lengkap dari pohon, buah, daun, batang dan akarnya, cuci bersih, rebus dengan 3 – 5 gelas air hingga mendidih, saring, minum 3 x sehari 1 gelas setiap kali minum.

3. Ayan

Ambil 8 – 10 buitr buah ciplukan yang sudah masak. Dimakan setiap hari secara rutin.

Kini Bak Hilang Ditelan Bumi 5 Artis Ini Dulu Digandrungi Penggemar, No 5 Sampai Jadi Perias Jenazah

Ramalan Zodiak Minggu 10 Maret 2019: Aries Tangguh, Scorpio Harus Tenang, Libra Sedang Penuh Cinta

Sriwijaya FC Rekrut Mantan Persib Bandung dan Godok 7 Nama Pelatih Hadai Liga 2 Indonesia 2019

4. Borok

Ambil 1 genggam daun ciplukan tambah 2 sdm air kapur sirih, tumbuk sampai halus, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit.

5. Bisul

Ambil daun ceplukan sebanyak 1/2 genggam dicuci bersih lalu digiling halus. Tempelkan pada bisul, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

6. Influenza dan Sakit Tenggorokan

Tumbuhan ceplukan (semua bagian) yang sudah dipotong-potong seukuran 3-4 cm dijemur, lalu dibungkus agar tidak lembab lagi.

Kemudian ambil kira-kira sebanyak 9-15 gram direbus, airnya diminum.

Lakukan sebanyak 3 kali sehari, atau sesuai kebutuhan dan atau petunjuk resep.

Kalau kamu sendiri pernah mencoba buah unik ini gak?

===

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved