Kronologi Bayi Empat Bulan Tewas Disiksa Ayah Kandungnya Saat Dititip Sebentar Oleh Ibunya

Slamet tega menghabisi darah dagingnya sendiri yang masih berumur empat bulan di Tangerang.

Editor: Siti Olisa
ISTIMEWA
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, TANGERANG -- Slamet tega menghabisi darah dagingnya sendiri yang masih berumur empat bulan di Tangerang.

Ayah berumur 24 tahun tersebut menghabisi nyawa Syaifullah yang merupakan buah cinta bersama istrinya yang masih berumur empat bulan.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim menerangkan kejadian terjadi pada Rabu (6/2/2019) sekira pukul 17.30 WIB saat tersangka pulang kerja.

"Tersangka melakukan pemukulan ke korban secara keras dengan tangan kanan mengepal ke bagian dada sebanyak dua kali. sehingga korban seketika tidak bersuara," jelas Abdul di Mapolres Metro Tangerang Kota, Jumat (8/2/2019).

Kisah Polisi yang Menghadapi Pemuda Ngamuk Karena Ditilang Namun Tetap Tenan

Pembangunan Perumahan PT MIM Jelas dan Terus Jalan. Konsumen Silakan Lanjutka

Gigit Korbannya Hingga Terluka, Pemuda Tanjung Atap Ogan Ilir Diamankan Polisi

Ia menerangkan, awal kejadian tersebut pada saat tersangka pulang kerumahnya yang beralamat di kawasan Kampung Bulak Kambing, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Rumah yang disulap menjadi warung klontongan tersebut menjadi tempat terakhir Syaifullah menghirup udara segar.

Sebab, Slamet mencabut nyawanya setelah meluapkan kekesalan dia.

Gigit Korbannya Hingga Terluka, Pemuda Tanjung Atap Ogan Ilir Diamankan Polisi

Pemuda Penukal Abab PALI Ini Diamankan Polisi karena Laporan Melarikan Anak gadis dibawah Umur

Warga Lintang Kanan Empatlawang Heboh, Penemuan Benda Seperti Emas Batangan Ada Gambar Soekarno

"Pada tanggal kejadian, tersangka pulang kerja dan dia melihat korban dan ibu korban sedang bermain di rumahnya. Namun, korban langsung menangis ketika melihat tersangka," kata Abdul.

Bayi malang tersebut pun langsung ditenangkan kembali oleh sang ibu, Sumini.

Lalu, sesaat kemudian warung tersebut disambangi pelanggan dan Sumini pun menitipkan anak satu-satunya tersebut ke tersangka, Slamet.

Sontak, Syaifullah menangis begitu digendong tersangka yang berprofesi sebagai buruh serabutan.

Warga Lintang Kanan Empatlawang Heboh, Penemuan Benda Seperti Emas Batangan Ada Gambar Soekarno

Warga Lintang Kanan Empatlawang Heboh, Penemuan Benda Seperti Emas Batangan Ada Gambar Soekarno

TPU Kebun Bunga Tergenang, Sampah Penuhi Pemakaman hingga Hanyutkan Nisan Kayu

"Tersangka mencoba menenangkan korban tapi korban tetap menangis. Karena kesal terhadap tangisannya gak berhenti-henti akhirnya mulai pemukulan sebanyak dua kali itu," papar Abdul.

Melihat kondisi anaknya yang tidak bersuara dan tidak ada nafas, Sumini pun langsung menjerit histeris.

Pada pukul 18.45 waktu setempat, Slamet dan istrinya pun berlari menuju RSUD Kalideres sambil membawa Syaifullah yang sudah lemas tak berdaya itu.

"Kemudian hasilnya diketahui korban meninggal dunia. Sementara dari RSUD Kabupaten Tangerang, sebab kematian korban ini akibat kekerasan pada punggung yang menyebabkan patah tulang iga dan terjadi pendarahan dan gangguan proses pernafasan," jelas Kapolres.Atas perbuatannya, pelaku diganjar pasal berlapis yakni Pasal 76 jo Pasal 80 ayat 3 dan ayat 4 UU RI No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 tentang menghilangkan nyawa korban.

"Adapun ancaman hukuman yaitu mengakibatkan korban mati dipidana penjara paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp 3 miliar," tegas Abdul.

Sebelaumnya bayi malang berumur empat bulan, Syaifullah, harus meregang nyawa setelah disiksa dan dipukul oleh ayah kandungnya sendiri, Slamet (24) di Kampung Bulak Kambung, Kecamatan Benda pada Rabu (6/2/2018).

Berdasarkan keterangan warga setempat, Faisal, peristiwa tragis itu terjadi saat Slamet baru saja tiba di rumah kontrakan sekaligus warung klontong usai bekerja pukul 17.30 WIB.

Lalu, ia dan warga sekitar sontak terkejut setelah mendengar teriakan Sumini (22) setelah melihat darah dagingnya tergeletak tak bernyawa setelah dipukuli suaminya.

"Lagi gak ada apa-apa, tiba-tiba ada teriakan. Karena dada anaknya dipukul bapaknya sampai tiga kali," terang Faisal saat dikonfirmasi, Jumat (8/2/2019).

Menurut dia, pukulan ke arah dada bayi laki-laki tersebut yang membuatnya meninggal langsung membuat Sumini menangis terjerit-jerit.

Pasangan suami istri tersebut pun lantas membawa korban ke RSUD Kalideres namun nyawa korban tak dapat diselamatkan.

Usai mendengar kabar buruk tersebut, Sumini melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian dan pelaku ditangkap.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Abdul Karim pun berencana akan melakukan jumpa pers terkait perkara yang menimpa bayi malang tersebut pada Jumat (8/2/2019).

"Nanti siang rencananya akan dirilis," ucap Abdul.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kronologis Pembunuhan Bayi 4 Bulan oleh Ayah Kandung di Tangerang Hingga Tewas Mengenaskan, http://jakarta.tribunnews.com/2019/02/08/kronologis-pembunuhan-bayi-4-bulan-oleh-ayah-kandung-di-tangerang-hingga-tewas-mengenaskan
Penulis: Ega Alfreda

====

Tonton Video Terbaru di Youtube SripokuTV! Dont Forget Like, Comment, Subscribe and Share!
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved