Berita Banyuasin

Kisah Pendonor Darah Asal Banyuasin, 108 Kali Donor tak Pernah Sakit. Sanggup Garap Ladang 2 Hektare

Kisah Pendonor Darah Sukarela Asal Banyuasin. 108 Kali Donor, tak Pernah Sakit dan Garap Ladang 2 Ha dalam Sehari

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH
Sohid (55) pendonor darah asal Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan yang bertolak ke Istana Presiden mendapat penghargaan SatyaLencana, Selasa (22/1/2019). 

Kebiasaan tersebut dilakukannya dikarenakan badannya yang sering berat dan jari tangan bengkak apabila dalam waktu tertentu tidak mendonor.

"Kalau tidak donor lebih dari 3 bulan badan terasa berat. Jari-jari tangan menjadi bengkak," ujar Sohid.

Kendati demikian Sohid tidak pernah mengharapkan imbalan dari darah ratusan kantong darah yang telah ia berikan. Semua sukarela.

Sohid (55) didampingi istrinya, Siti Asia, pendonor darah asal Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Selasa (22/1/2019).
Sohid (55) didampingi istrinya, Siti Asia, pendonor darah asal Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Selasa (22/1/2019). (SRIPOKU.COM/ALAN NOPRIANSYAH)

"Saya tidak mau dibayar semua murni sukarela. Terkadang saya pakai ongkos sendiri untuk pergi mendonor ke Palembang," ujarnya.

Menurut sang istri, Siti Asia, suaminya termasuk orang yang tidak pernah mengalami sakit dan tergolong pria yang sehat.

Satu CPNS Pemkot Palembang Mengundurkan Diri. Bulan Depan PNS Baru Mulai Kerja

Video Pelaku Hipnotis Jual 3 Suku Kalung Imitas, Nasution Merengek Diamankan Petugas

Pendaftaran PPPK atau P3K Segera Dibuka, Ini Proses Seleksi, Masa Kerja, Gaji dan Tunjangannya

"Tidak pernah sakit. Kadang kalau sudah berumur kena hujan pasti mengalami sakit, tapi dia tidak," ujar Siti Asia.

Bahkan dikatakan Siti Asia, Sohid pernah mengerjakan penggarapan ladang lebih dari 2 hektare dilakukan sendirian.

Ketika ditanya terkait makanan sehari-hari yang kerap dikonsumsi, Siti mengaku makanan di desa seperti pada umumnya. 

"Kalau makan biasa saja kadang cuman makan sambal terasi saja," ujar Siti Asia.

Dan satu hal lagi yang membuat tubuh Sohid tetap bugar adalah tidak pernah merokok.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved