Pembelajaran soal sampah
Pria Pemulung itu Ternyata Seorang Milyader!
Kalau di Indonesia, orang yang keseharinnya melakukan pemungutan sampah, maka angapan sudah melekat sebagai pemungut sampah
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Kampanye anti-sampah yang dilakukannya ini terinspirasi dari perjalanan keluarganya ke provinsi Hainan China Selatan selama tahun baru imlek tahun 2015.

Di sana ia bertemu dengan profesor dari Universitas Tsinghua yang pada waktu itu mengambil sampah sepanjang pantai, selama empat tahun.
Zhong mulai meniru hal ini dan mulai mempromosikan kesadaran lingkungan di restoran-restoran dan tetangganya pada malam hari.
Tetapi dia tahu bahwa masalahnya tidak bisa diselesaikan hanya dalam semalam, dan bahwa tindakan yang lebih luas harus diterapkan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
Zhong juga mendorong karyawannya untuk peduli lingkungan dan akan didenda 10 yuan atau sekitar Rp20 ribu jika mereka membuang sampah di tempat kerja.
Pada awalnya istri dan anak-anaknya Zhong merasa malu dengan perilaku eksentriknya, yang menarik perhatian negatif dari media.
Bahkan keluarganya menolak berjalan di sebelahnya ketika depan umum, karena pandangan negatif tersebut.
Namun kemudian, sikapnya mulai berubah, ketika mereka menyadari bahwa lingkungan mereka berubah menjadi bersih, hingga Zhong dipuji oleh tetangganya.
Sekarang istri Zhong juga menjadi juru kampanya anti-sampah, dan memberi tahu orang-orang untuk tidak membuang sampah sembarangan.
===