Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Usai Debat Capres-cawapres, Begini Respons Pengamat
Prabowo lantas membantah pernyataan Jokowi. Menurut Prabowo pihaknya belum menerima laporan terkait hal itu.
Saling Sindir
Tensi yang tinggi begitu terasa pada debat perdana pilpres 2019 antara Pasanagan Capres -Cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Pada awal-awal debat, terjadi sindir-menyindir antara dua kandidat tersebut.
Capres nomor urut 02 mengemukakan bahwa terkait penegakkan Hak Asasi Manusia, Prabowo menilai di kubu pesaingnya ada oknum-oknum yang melanggar HAM.
Menanggapi pernyataan Prabowo Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi mengingatkan pesaingnya tersebut.
"Saya kira kita jangan saling menuduh . Jurkam Pak Prabowo kemarin katanya dianiaya mukanya babak belur namun ternyata yang terjadi operasi plastik. Jadi jika ada bukti- bukti silakan menggunakan mekanisme hukum, jangan menuduh seperti itu," katanya.
Terkait korupsi, Prabowo Subianto menielaskan rencananya menaikkan tingkat penghasilan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Saya menilai penghasilan para pegawai negeri kita masih remdah di tengah tanggunh jawab begitu besar. Bila saya memimpin maka saya akan meningkatkan tax ratio yang saat ini berkisar 10 persen atau di bawahnya saya akan meningkatkan tax ratio 16 persen," ujarnya.
Sehingga dengan kenaikan tax ratio, menurut Prabowo akan menaikkan kesejahteraan ASN. Namun ia berjanji akan menindak sekeras-kerasnya bagi para aparatur negara yang melakukan penyelewengan.
"Kalau perlu ditempatkan di pulau terpencil dan diminta untuk menambang pasir," ungkapnya.
Sementara itu, Jokowi menyatakan ketidaksetujuannya, terhadap pernyataam Prabowo.
"Saya kira penghasilan ASN sudah tinggi, dan kita sudah memberlakukan tambahan tunjangan berbasis kinerja. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah pengawasan internal yang kuat peningkatan kualitas dan intergritas," katanya.
Terkait terorisme, Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin memaparkan pandangannya.
Menurut Ma'ruf terorisme akan diberantas himgga ke akar-akarnya. Terorisme bukan jihad dan merusak Islam.
"Al Quran menyatakan siapapun uanh melakukan kerusakan di bumi harus dihukum berat. Penanggulangan terorisme yakni pencegahan dan penindakan. Kami aoan berfokus pada pencegahan yang manusiawi,"" ungkapnya.