Penderita obesitas
Titin, Cewek 300 Kg Siap Jalani Operasi
Obesitas atau kelebihan bobot berat badan yang diderita Titi Wati -- biasa dipanggil Titin (37) siap jalani operasi.
Penulis: Salman Rasyidin | Editor: Salman Rasyidin
Untuk mandi dan makan pun harus dilakukan di tempat yang telah dibuat khusus oleh suaminya. Semua kebutuhan Titin dibantu oleh anak tunggalnya.
"Pola makan saya biasa saja, menurut saya tidak ada yang berlebihan, hanya saja saya tidak bisa minum tanpa air es, lalu saya juga paling suka makan gorengan," kata Titin saat diwawancarai Kompas.com di rumahnya, Selasa (8/1/2019).
Berat badan Titin terus naik sejak usia 31 tahun
Titin mengatakan, bobotnya terus naik setiap bulan hingga 300 kilogram pada awal tahun 2013.
Saat itu usianya menginjak 31 tahun.
Titin mengaku pernah berusaha untuk membatasi kenaikan berat badan, namun gagal.
"Sempat saya konsumsi obat herbal, untuk menurunkan berat badan saya, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama lantaran keterbatasan anggaran, terpaksa saya hentikan obat herbalnya, saya pasrah saja," ujarnya.
Kondisi Titin semakin mengkhawatirkan.
Setiap hari ia hanya bisa terbaring.
Hampir semua kebutuhan pribadi Titin dibantu oleh suami dan anak tunggalnya.
Sementara itu, suami Titin bekerja sebagai pencari kayu di hutan Tangkiling di Kalimantan Tengah.
Penghasilannya pun hanya cukup untuk bertahan hidup, sedangkan untuk berobat membutuhkan biaya mahal.
"Suami saya hanya kerja serabutan, pulang tidak menentu, penghasilan yang diperoleh juga sangat terbatas, jangankan berharap lebih, bahkan sangat sering kekurangan," kata Titin, Selasa (8/1/2019).
Titin ditawari operasi gratis
Kabar gembira bagi Titin datang dari Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.
Rumah sakit tersebut bekerja sama dengan dokter spesialis dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali, menawarkan operasi saluran pencernaan secara gratis kepada Titin Wati.
“ Operasi tersebut akan dilaksanakan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, jadi dokter spesialisnya yang akan datang ke Palangkaraya," kata Dr Theodorus Sapta Atmadja, MM, selaku Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, kepada Kompas.com, Rabu (9/1/2019).
