Berita Palembang

Reaksi Kapolda Sumsel Saat Bertemu dengan Penabraknya. Kapolda: Korbannya Dilihat Dulu, Jangan Lari

Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara, bertemu secara langsung dengan pelaku penabraknya

Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Siti Olisa
SRIPOKU.COM/RANGGA ERFIZAL
Kapolda Sumsel bertemu dengan pelaku penabrak dirinya saat sedang bersepeda, di RS Bhayangkara, Minggu (6/1). (Rangga Erfizal). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Polisi Zulkarnain Adinegara, bertemu secara langsung dengan pelaku penabraknya saat bersepeda di Jalan KS Tubun, Palembang.

Zulkarnain dengan tersenyum keluar dari kamar tempatnya dirawat, di ruang Suparto VIP B, Rumah Sakit Bhayangkara.

Masih menggunakan baju rumah sakit bewarna biru, dan menenteng botol impus yang masih menancap di tangan sebelah kanan.

"Saya enggak apa-apa, saya sehat walafiat, saya pribadi tidak masalah. Alhamdulilah, ya namanya musibah. Pagi itu saya lagi olahraga," ujar Kapolda saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara.

Produk Terbaru Wakai, Hasil Kolaborasi Dengan Seniman Jeremyville Hadir di Palembang Icon. Terbatas

Sriwijaya FC Tak Akan Menghalangi Para Pemain yang Ingin Hengkang Musim 2019

Bahrialsyah dan Agus Siap Bersaing di Pemilihan Ketua KPU Banyuasin

Pertemuan antara jenderal bintang dua tersebut dengan Yongki Sagita (54) berlangsung sekitar pukul 10 pagi.

Yongki yang didampingi ibunya bertemu secara langsung dengan Kapolda di dalam kamar rawat inap.

Yongki dengan menggunakan topi Asian Games hanya bisa tertenduk lesu, tak bisa membayangkan orang yang ditabraknya merupakan orang nomor 1 di Kepolisian Daerah Sumsel.

"Saya sudah meminta maaf secara langsung ke pak Kapolda. Dan saya sudah dimaafkan oleh bapak," ujarnya.

Perkosa dan Bunuh 11 Wanita Berbaju Merah, Pemerkosa Terkejam di China Dieksekusi Mati Tahun Ini

Potret Keluarga Suryadi, Bertahan Hidup di Gerobak Kayu Menyusuri Palembang Bersama 6 Buah Hatinya

Diejek Cuma Modal Tampang Sampai Jadi Pujaan Wanita, Lihat Kabar Boyband ini Setelah Bubar

Lanjut Yongki, saat terjadi penyerempetan dirinya merasa bersalah dan gemetar melihat korbannya terjatuh, hanya saja saat itu dirinya merasa cemas dan takut akan dikeroyok orang-orang.

"Saya enggak tau kalau orang yang saya tabrak adalah Kapolda. Saat itu hari tengah mendung. Kondisi jalanan licin saya dari arah samping kanan, sedangkan bapak di sebelah kiri. Saya gemetar dan merasa bersalah saat kejadian. Sehingga saya gemetar ketakutan."

"Saat akan melapor ke kantor grab, saya ditangkap oleh anggota polisi dan dibawa untuk diperiksa. Di sana saya baru tau kalau korbannya adalah bapak Kapolda," ujarnya.

Diejek Cuma Modal Tampang Sampai Jadi Pujaan Wanita, Lihat Kabar Boyband ini Setelah Bubar

Potret Keluarga Suryadi, Bertahan Hidup di Gerobak Kayu Menyusuri Palembang Bersama 6 Buah Hatinya

Cerita Pangeran Inggris yang Dibuat Malu Prajurit TNI karena Tantang Perang Indonesia di Selat Sunda

Sementara, Zulkarnain tak mempermasalahkan dirinya ditabrak oleh Yongki. Dirinya berkeyakinan bahwa kejadian Sabtu pagi tersebut adalah musibah.

"Ini kejadian ke dua ya, pertama waktu di dempo, dan kedua yang kemarin. Mungkin Yongki takut dikeroyok jadi dia pergi kemarin," ujarnya.

Yongki yang sehari-hari bekerja sebagai supir ojek online, hanya bisa mengucap kata maaf.

Dihadapan Kapolda Yongki mengaku tak sengaja menyenggol bagian stang sepeda yang saat kejadian dikendarai oleh Kapolda.

Cerita Pangeran Inggris yang Dibuat Malu Prajurit TNI karena Tantang Perang Indonesia di Selat Sunda

Jalan Provinsi Penghubung 2 Kabupaten di Sumsel Ini Putus, Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan

Jadi Artis Kelas Atas, Segini Bayaran Endorse 5 Artis Cantik Ini, Ada yang Sampai Miliaran Rupiah!

Namun, satu kesalahan Yongki yang dianggap Kapolda cukup fatal yakni, meninggalkan korban begitu saja. Menurut Zulkarnain, seharusnya Yongki menolong korbannya terlebih dahulu.

"Mungkin pertama ada baiknya dilihat dulu korbannya, yang ditabrak mak mano,tunjukan empatinya. Kedua, kalau takut dikeroyok, silakan ke kantor polisi untuk memberitahu sudah terjadi kecelakaan."

"Kalau saya pribadi tidak masalah, alhamdulilah sehat. Memang pagi itu saya sedang olahraga seperti biasa," ujar Kapolda.

Ikhwal insiden jatuhnya Zulkarnain berawal dari senggolan antara sepeda dengan kendaraan Yongki.

Menurut Yongki dirinya saat melintas di jalan KS Tubun, sempat terasa bersenggolan namun, dirinya memilih untuk terus berjalan.

"Terasa nyenggol, cuma saya terus berjalan. Takut saya dipukulin. Ditambah saya sedang membawa penumpang ketika bersenggolan."

"Jadi saya memilih antar penumpang lebih dulu. Usai mengantar, baru saya berencana pergi ke kantor grab, namun ditengah jalan saya dihentikan," ujarnya.

Yongki dibawa petugas untuk diperiksa lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Meski sempat diamankan petugas, Yongki akhirnya tidak diproses secara hukum. Hak tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolda. Menurutnya, tidak akan ada proses hukum bagi pelaku yang menabrak dirinya, karena kasus tersebut hanyalah musibah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kasatlantas Polresta Palembang,Kompol Arif. Menurutnya, secara tersirat Kapolda sudah memberikan kata maaf untuk pelaku Yongki Sagita (54) warga Kelurahan Tanjung Rambang, Kapak tengah RT 2 RW 2 Prabumulih tersebut.

"Jadi untuk kasus dan proses hukum penyerempetan itu sudah dihentikan. Dan Kapolda sudah memberikan maaf secara langsung. Karena prosesnya sudah dihentikan maka sepeda motor dan baju Yongki yang sempat dijadikan barang bukti akan kita kembalikan," ujar Kompol Arif, usai menemani Yongki bertemu Kapolda.

Lanjut Arif, soal tidak berlanjutnya proses hukum Yongki dikarenakan ada ketentuan lain yang membuat proses hukum tersebut batal, yakni kata maaf dari korban.

"Ada pasal-pasal tertentu. Memang saja kalau korbannya tidak meninggal dunia. Apabila kedua korban saling memaafkan, proses hukum bisa berhenti," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved