Pengelolaan Sampah di Sekolah

Sampah merupakan produk sampingan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia setiap dan menghasilkan0,8 kg perharinya .

Editor: Salman Rasyidin
ist
Dra Purwiastuti Kusumastiwi, MM 

Selain seminar, sangat mendukung sekali bila diadakan lomba-lomba dari hasil 3R.

Dan pelaksanaan ini jangan bersifat sementara tetapi pelaksanaannya secara berkelanjutan.

Sekolah menjadi motivator bagi peserta didik untuk dapat menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat luas.

Perlunya inovasi-inovasi atau penyuluhan--penyuluhan dari pemerintah akan dapat menjadi pendorong atau motivasi untuk masyarakat bahwasannya sampah dapat membawa berkah untuk kehidupan.

Lebih lanjut, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab setiap orang.

Namun dengan penanaman nilai positif melalui sekolah, diharapkan dapat menjadikan peserta didik sebagai model pembelajaran komunitas mereka di luar sekolah.

Dengan terciptanya hal ini, maka kesadaran dan tanggung jawab lingkungan oleh masyarakat luas dapat dipahami dengan lebih baik.

Dampak yang lain dari pengelolaan ini adalah berkurangnya sampah sehingga mengurangi tingkat pencemaran.

Tulisan di atas mudah-mudahan akan memberi manfaat bagi banyak orang, walaupun masih banyak yang belum merasakan manfaat tersebut.

Semuanya kembali kepada individu masing-masing, apakah sampah dianggap penting atau tidak.

Kepedulian masyarakat menjadi kunci utama penerapan ini.

Hal sepele seperti ini mungkin hanya berdampak kecil dalam penyelamatan bumi dari masalah sampah dunia.

Namun, hal kecil ini bisa berpengaruh besar jika semua masyarakat sadar dan menerapkannya dimanapun berada.

Mulailah dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved