Ingin Investasi di Perusahaan Rintisan? Kenali Kerugian dan Keuntungannya
Berinvestasi di perusahan rintisan alias startup menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi investor. Startup dinilai mempunyai risiko tinggi, namun di
Di sisi lain, hal ini menjadi kabar menggembirakan bagi para investor. Ternyata, tak perlu jadi miliarder untuk bisa berinvestasi startup. Dua tahun lalu, SEC mengadopsi aturan yang memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan uang melalui crowdfunding dari siapa pun yang tertarik berinvestasi.
Menurut Crowdfund Capital Advisors, sebuah perusahaan investasi crowdfund, lebih dari 1.000 perusahaan telah mengajukan SEC untuk mengumpulkan uang di platform online. Startup yang telah dikucuri dana tidak hanya perusahaan teknologi, tetapi juga 80 industri lainnya, mulai dari restoran, salon, hingga perusahaan logistik.
"Kami pikir itu pada dasarnya tidak adil bahwa hanya sebagian kecil penduduk AS memiliki akses ke keuntungan investasi awal," kata Hofmann.
Seperti platform Republic yang menawarkan akses ke peluang investasi pilihan dari jalur rujukan, ekosistem startup, dan aplikasi terikat.
Di Republic, investor dapat berinvestasi dengan hanya 40 dollar AS saja. Contohnya startup TheCut, aplikasi untuk membooking tukang cukur. Perusahaan ini telah menerima lebih dari 93.000 dollar AS dari 421 investor. Lebih dari setengah investor berasal dari Afrika Amerika dan Latin.
"Itu adalah pengguna aktual mereka yang berinvestasi," kata Hofmann.
Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Sumber: CNN
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://ekonomi.kompas.com/ dengan Judul:
Ingin Investasi di Startup? Kenali Risiko dan Keuntungannya
====