Ulang Tahun Herman Deru ke 51, Ini Biografi Gubernur Sumsel ke 16, Ternyata Begini Jalan Hidupnya
Sabtu, 17 November 2018 merupakan hari ulang tahun bagi Gubernur Sumatera Selatan yang ke 16, Herman Deru.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Rizka Pratiwi Utami
SRIPOKU.COM - Sabtu, 17 November 2018 merupakan hari spesial bagi Gubernur Sumatera Selatan yang ke 16, Herman Deru.
Pasalnya di hari ini, Herman Deru bertambah usia ke 51 tahun.
Lahir di salah satu daerah di Sumatera Selatan, Belitang kini sudah 1 bulan lebih Herman Deru memimpin Sumatera Selatan.
Herman Deru sendiri merupakan orang Putra Daerah (Suku Komering) dan memiliki istri bernama Febrita Lustia orang asli Sumatera Selatan yang lahir di Palembang.
Herman Deru dan Febrita Lustia memiliki 4 orang anak.
Yakni Percha Leanpuri, Samantha Tivani, Leony Marezza Putri dan Ratu Tenny Leriva.
Sebelum terjun ke dunia politik, ternyata Herman Deru merupakan seorang wiraswasta.
Di tahun 1987, Herman Deru juga menjadi Pegawai Negeri Sipil Pemda Tk.1 Sumatera Selatan pada instansi Dinas Pendapatan Daerah Tk.1 Sumatera Selatan.
Namun ayah empat orang anak ini diketahui mengundurkan diri setahun kemudian.
Kemudian Herman Deru melanjutkan karirnya sebagai bendahara Yayasan Trisna Negara OKU Timur di tahun 1996 hingga sekarang.
Debutnya di dunia politik semakin bersinar saat Herman Deru didapuk menjadi Bupati Ogan Komering Ulu Timur 2 periode berturut-turut.
Yakni ditahun 2005-2010 dan 2010-2015.
Setelah itu ditahun 2018 tepatnya 1 Oktober 2018, Herman Deru resmi menjadi pemimpin Gubernur Sumatera Selatan.
Namun disamping karir politiknya yang kian cemerlang, Herman Deru tetap melanjutkan karir berwiraswastanya.
Dimanapun dan dalam acara apapun, jika orang melihat Herman Deru, maka akang langsung bilang; “dari Sumatera Selatan ya.”
Herman Deru, yang juga biasa dikenal dengan sebutan akronimnya: HD, adalah sosok yang diakui publik keberhasilannya.
Keberhasilan yang dicapai Herman Deru bukanlah isapan jempol belaka.
Pasalnya Herman Deru diketahui sudah menerima pengahargaan hingga 29 jenis selama dirinya berkarya.
Bahkan Herman Deru pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Wirakarya yang diberikan oleh Presiden RI karena keberhasilannya sebagai Bupati menurunkan angka kemiskinan (pra sejahtera) dari 12,81% di tahun 2008 menjadi 10% di tahun 2009.
Berbagai kebijakan yang diambilnya saat menjadi Bupati pun menunjukan pencapaian yang luar biasa.
Herman Deru berhasil melaksanakan pembangunan termasuk di dalamnya keberhasilan pelaksanaan good governance dan harmoni.
Bahkan nyaris tidak ada isu-isu negatif berkaitan dengan korupsi atau penyalahgunaan wewenang selama dirinya bertugas.
Saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati OKU Timur, ternyata ia memiliki julukan unik.
Yakni Bupati 25.
Julukan tersebut bukanlah tanpa alasan, hal itu terkait dengan kebiasaan Herman Deru yang unik menurut takaran cara kerja Bupati pada umumnya dan sangat berbeda.
Herman Deru ternyata hanya 2 hari saja kerja di kantor dan 5 hari selebihnya ia gunakan turun ke lapangan, mengunjungi desa-desa, berdialog dengan warga, menyerap berbagai aspirasi dan masalah yang dihadapi warga.
Itu pula mengapa Herman Deru lebih suka tinggal di rumah peninggalan almarhum ayahnya, H. Hamzah, di Belitang, ketimbang di rumah dinasnya di Martapura.
Menurutnya di Belitang, warga tak sungkan datang dan pergi menyampaikan bermacam-macam masalah.
Baca: Piala AFF 2018: Jika Kalah dari Thailand, Indonesia Senasib dengan Malaysia
Baca: Jadi Tersangka, Akun Instagram Ahmad Dhani Disita Polisi, Barang Bukti Kasus Pencemaran Nama Baik
Baca: Selain Offbid, Ini Istilah-istilah Lain Ojek Online, dari Tuyul hingga Zona Merah Paling Berbahaya
