Mantan Pramugari Lion Air Ini 2 Kali Bebas Dari Maut! Sekarang Harus Jalan Dengan Tongkat

Mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus juga menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air pada 14 tahun lalu.

Penulis: Siti Olisa | Editor: Siti Olisa
Instragram
Mantan Pramugari Lion Air yang selamat pada kecelakaan Lion Air 14 tahun lalu, Laura Lazarus 

SRIPOKU.COM -- Mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus juga menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air pada 14 tahun lalu. 

Meskipun sudah cukup lama berlalu, kecelakaan tersebut masih menyisakan trauma pada Laura Lazarus, terlebih saat ini Laura juga masih harus belajar berjalan normal kembali.

Hal ini diungkapkan Laura dalam sebuah postingannya di akun Instagramnya.

Laura mengunggah foto hasil scanan kakinya yang cidera karena kecelakaan pesawat Lion Air.

Dalam postingannya Laura menuliskan bahwa keadaannya sekarang baik-baik saja dan sedang menanti untuk bisa berjalan kembali.

Lebih lengkap Laura Lazarus menulis seperti berikut ini:

"Jangan pernah berhenti berharap krn hr esok ada kesusahannya sendiri.
☘️
Foto2 ini adalah saat aku menjalani operasi kakiku yg ke 19kalinya, thn kmrn. saat itu rasanya gak nyaman banget krn dokter pasang infusnya di leher, jd agak sulit utk nengok dan bergerak. klo pikir hr itu ngeri banget rasanya. Tulang kaki kecilku dipatahin lagi sm dokter, kakiku terasa berat krn dalemnya smua ada pen.
☘️
Tapi hari ini aku telah melewati smua itu dan aku baik2 saja, saat ini ak sedang menantikan utk bisa berjalan kembali, Amin.

Hal tersebut disadari Laura Lazarus saat mendengar jatunya Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pernyataan Laura Lazarus tersebut dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Kompastv.

 Pesawat Lion Air PK-LQP bertipe B737 8 Max dengan nomor penerbangan JT610 diketahui terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten pada Senin (29/10/2018) pukul 06.10 WIB menuju Bandara Depati Amir di Pangkalpinang.

Melalui siaran pers, Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Sindu Rahayu menjelaskan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat Lion Air PK-LQP itupun diketahui baru dua bulan mengudara.

Laura Lazarus (Instagram Laura Lazarus/ Kompas.com)
Musibah yang terjadi pada pesawat Lion Air PK-LQP itupun menyadari Laura Lazarus bahwa dirinya masih menyimpan trauma.

Sebelumnya, Laura Lazarus mengalami kecelakaan pesawat sebanyak dua kali saat masih bertugas sebagai Pramugari Lion Air.

Laura Lazarus mengalami kecelakaan pesawat pertama di Palembang.

Lima bulan kemudian, Laura Lazarus kembali mengalami kecelakaan di Solo pada tahun 2004.

Kala itu, dirinyapun terluka parah, bahkan Laura Lazarus sempat dinyatakan meninggal.

Kendati demikian, Laura Lazarus dapat bertahan hingga saat ini.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya baru menyadari kecelakaan yang dialaminya pada tahun 2004 ternyata masih menyimpan trauma.

Hal tersebut disadari Laura Lazarus ketika mendengar jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin kemarin.

Kala mendengar kabar jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, Laura Lazarus merasa hatinya begitu hancur.

Terlebih, tubuhnyapun bergetar.

"Waktu ketika saya dengar kabar itu, terus terang saya 'mau ngomong saja mata ngembeng'," cerita Laura Lazarus.

"Ya saya memang tidak ada di pesawat itu, dan keluargapun juga enggak ada. Tapi setiap mendengar seperti itu, hati saya tuh hancur badan saya juga langsung gemeteran," sambung dia.

"Ternyata, saya menyadari, 14 tahun setelah kecelakaan terjadi, saya masih punya trauma yang membekas gitu," tambah mantan pramugari Lion Air tersebut.

Saat itu, terbesit dipikiran Laura Lazarus mengapa kejadian ini harus kembali terjadi.

"Dan dipikiran saya cuma, kok terjadi lagi, kok enggak belajar ya dari pengalaman yang sudah pernah terjadi pada saya dulu," ucap Laura Lazarus.

Menurutnya, memang masih banyak yang perlu dibenahi dalam dunia penerbangan.

"Ada banyak sekali hal yang perlu dilakukan di dunia penerbangan sebenarnya," papar mantan Pramugari Lion Air itu.

"Mulai dari operatornya, ragional, semua, termasuk kemarin juga sempat dibahas, mesin pesawat yang menjalankan juga manusia, orang-orang yang bekerja didalamnya, bahkan penumpangpun kita semua juga harus berbenah diri," jelas Laura Lazarus.

Melansir dari program Pagi Pagi Pasti Happy di TransTv, Ibunda Laura Lazarus, Fani menceritakan pascakecelakaan yang dialami anaknya.

Ibunda Laura Lazarus mengaku mengetahui kecelakaan yang dialami anaknya dari pihak Lion Air.

Laura Lazarus dinyatakan menghilang. Namun sang ibu meminta agar pihak Lion Air mencari Laura Lazarus sampai ketemu.

Setelah itu, Ibunda Laura Lazarus kembali mendapatkan kabar dari pihak Lion Air.

"Jam 12 malam dikabarin sudah ketemu tapi terjepit dibawah pesawat yang terbakar," papar Ibunda Laura Lazarus.

Ibunda Laura Lazarus pun berdoa memohon keselamatan untuk anaknya.

"Dari situ saya berdoa, saya bilang 'Tuhan saya percaya, topangkan tangan bapa selamatkan anak bapa' biar anak itu (Laura Lazarus) diselamatkan masih tetap tertolong," ucap Ibunda Laura Lazarus.

Setelah itu Ibunda Laura Lazarus pun melihat nama putrinya di tv dalam daftar korban yang selamat.

Ibunda Laura Lazarus pun berkeinginan untuk langsung pergi menemui putrinya.

Kendati begitu, pihak Lion Air mendahulukan keluarga korban yang tak tertolong.

Ibunda Laura Lazarus pun baru tiba di Solo pukul 14.00 WIB.

Sebelum dirinya masuk ke ruang ICU, Ibunda Laura Lazarus kembali berdoa.

Tak lama, pintu kamar ICU pun dibuka.

"Begitu dibuka kamar ICU anak saya badannya penuh luka parah seperti karung beras yang ada lubang lubangnya," ujar Fani.

Ketika itu, Ibunda Laura Lazarus yakin bahwa anaknya akan tertolong.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Laura Lazarus Mantan Pramugari Gemetar Dengar Musibah Lion Air PK-LQP: 14 Tahun Saya Masih Trauma, http://jakarta.tribunnews.com/2018/11/02/laura-lazarus-mantan-pramugari-gemetar-dengar-musibah-lion-air-pk-lqp-14-tahun-saya-masih-trauma

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved