Berita Palembang

Cegah Penyakit Jantung dengan Modifikasi Gaya Hidup, Penting Kenali Faktor Resikonya

Masih menjadi peringkat nomor satu untuk penyakit mematikan, penyakit jantung perlu diantisipasi

Penulis: Yuliani | Editor: Reigan Riangga
SRIPOKU.COM/YULIANI
Para pemateri dalam Seminar Peringati Hari Jantung Sedunia, di Aula Lantai 2 RSMH Palembang, Sabtu (29/9/2018). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Masih menjadi peringkat nomor satu untuk penyakit mematikan, penyakit jantung perlu diantisipasi sedini mungkin.

Karena dengan pencegahan sedini mungkin menjadi langkah bijak sebelum penyakit jantung menyerang. Karena itu adalah biaya perawatan yang mahal untuk kesembuhan.

Apalagi yang menjadi alasan itu adalah penyakit jantung bisa menyebabkan kematian mendadak bagi penderitanya.

"Bahkan penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, begitu juga di Indonesia," kata dr Imran Soleh SpPD KKV FINASIM saat menjadi pemateri dalam acara Seminar Peringati Hari Jantung Sedunia, di Aula Lantai 2 RSMH Palembang, Sabtu (29/9/2018).

Baca: Jembatan Ampera Kian Bingen dengan Jam Analog, Tambah Kesan Jadul Nuansa Kekinian

Dokter spesialis dari RSMH Palembang ini menjelaskan bahwa untuk mencegahnya mulailah untuk memidifikasi pola hidup. Artinya mejalani hari-hari dengan pola hidup sehat.

"Penyakit jantung tidak datang tiba-tiba melaikan ada faktor risiko diantaranya genetik, umur, jenis kelamin, obesitas, diabetes, hipertensi, gaya hidup tidak sehat misalnya merokok," ujarnya.

Maka dari itu untuk mencegahnya harus mengetahui dulu faktor resikonya dulu.

Ia mengatakan kita harus bisa mengelolah stres jika ingin menurunkan risiko serangan penyakit jantung.

"Stres yang berkepanjangan dapat mencari hipertensi. Atas dasar ini, jantung akan bekerja lebih untuk memompa darah," kata dr Imran.

Baca: Tsunami di Palu: Dua Pemicu Terjadi Tsunami Besar di Palu, Begini Kronoligisnya Usia 30 Menit Gempa

Ia pun mengajurkan untuk rutin berolahraga. Padatnya kesibukan jangan jadikan alasan tidak mengalokasikan waktu untuk berolahraga.

Dengan olahraga dapat mengatasi lemak dalam darah, menjalankan kadar gula dalam darah, termasuk menjaga berat badan.

"Seringnya melakukan aktivitas fisik akan sangat baik untuk kebugaran tubuh. Salah satu manfaatnya adalah dapat mencegah resiko penyakit jantung," jelasnya.

Lanjut, selain dari alasan itu adalah tidak membiasakan merokok atau berenti merokok secara total.

Baca: Lemak Nian - Kisah Cinta Dibalik Kelezatan Siomay Pink

Zat kimia yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan pengerasan pada arteri jantung, termasuk aliran darah ke jantung jadi tidak lancar.

Terhambatnya asupan (nutrisi dan oksigen yang dibawa darah) yang diperlukan untuk membuat jantung menjadi lebih baik dari serangan jantung.

"Gejala sakit jatung, mulai dari tidak ada gejala, terasa nyeri di seputaran dada, pungung, bahu, sesak napas dan serangan jantung, yang paling parah bisa mati mendadak," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana dr Mangiring SpJP mengatakan kegiatan tersebut sengaja digelar oleh RSMH Palembang dalam rangka memperingati hari jantung sedunia (world heart day) dengan mengundang keluarga besar RSMH dan masyarakat.

Baca: Lahan di Daerah Bukit Besar Lahat Hampir 24 Jam Dilalap Api, Ketersedian Air dan Medan Jadi Kendala 

"Tujuannya untuk meyebar luaskan informasi tentang pencegahan penyakit jantung, pembuluh darah dan seluruh komponen yang terlibat," ujarnya.

Selain seminar dalam kegitan itu diadakan pemeriksaan rekam jantung Elektrokardiografi (EKG) dan Konsultasi dengan dokter Spesialis, dan pengenalan dan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD).

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved