Tsunami di Palu
Tsunami di Palu: Dua Pemicu Terjadi Tsunami Besar di Palu, Begini Kronoligisnya Usia 30 Menit Gempa
Tsunami di Palu: Dua Pemicu Terjadi Tsunami Besar di Palu, Begini Kronoligisnya Setelah 30 Menit Gempa
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM, PALU-Tsunami di Palu terjadi karena ada dua pemicunya sehingga membuat tsunami besar menimpa Palu Donggal Sulteng. Ada beberapa kronoligis hingga menelan ratusan korban.
Tsunami di Palu memang sangat mengejutkan dan menggemparkan, karena bencana itu merupakan susulan Gempa 7,7 SR, menariknya terjangan Tsunami di Palu itu terjadi setelah 30 menit peringatan dini Tsunami dicabut.
Ada dua sebab mengapa tsunami di Palu bisa terjadi. Dilansir dari kompas.com, berdasarkan keteranganresmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa ini adalah gempa yang dangkal akibat jalur sesar Palu Koro yang dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar miring, dan gempa ini berpotensi memicu tsunami.
Tetapi mengapa dampaknya sangat besar dan menimbulkan korban jiwa yang sangat banyak?
BNPB mengungkap jika jika tsunami di Palu, Sulawesi Tengah itu, dipicu longsoran sedimen di dasar laut.
Longsoran itulahdisebut terjadi akibat gempa 7,4 SR yang mengguncang Donggala. Sehingga memicu tsunami di Palu.
Pertama: Longsoran sedimen dasar laut kedalaman 200-300 meter
"Kenapa terjadi tsunami cukup besar, kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa ahli tsunami ada 2 penyebab. Pertama, di Teluk Palu, yang kalau berdasarkan video tsunami menerjang cukup tinggi, ini disebabkan ada longsoran sedimen dasar laut kedalaman 200-300 meter," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho seperti dikutip dari tribunnews, Sabtu (29/9/2018).
Menurut dia, namun sedimen itu dibawa dari sungai yang bermuara di Teluk Palu itu, dimana sedimen tersebut belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga saat diguncang gempa terjadi longsor.
Sehingga saat diguncang gempa 7,4 SR tadi akhirnya runtuh, longsor, dan membangkitkan tsunami.
"Hal itu bisa dilihat video di Pantai Talise, tsunami awal itu airnya jernih, tetapi kemudian datang dari laut bergelombang dan naik-turun airnya kondisinya keruh. Menurut analisis ahli, itu kemungkinan dipicu longsoran di dasar laut," ucapnya.
Kedua: Tinggi tsunami tidak sebesar akibat longsoran bawah laut
Menurut Sutopo, tsunami di Palu, kemudian Gempa di Donggala yang 7,7 SR itu, memang terjadi dengan bagian luar disebabkan gempa lokal.
Tetapi Tinggi tsunami tidak sebesar akibat longsoran bawah laut.
"BNPB sudah berkoordinasi untuk segera mengirimkan para ahli tsunami untuk menganalisis lebih jauh menghitung tinggi tsunami," jelasnya.
Berikut Detik-Detik dan Kronologis Tsunami di Palu: