Berita Palembang
Ternyata Gula Menjadi Penyebab Gigi Berlubang. Begini Penjelasan Dokter Ahli
World Health Organizational (WHO) asupan gula dianjurkan dalam sehari tidak melebihi 50 gram sehari untuk orang dewasa dan 30 gram untuk anak.
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Menyambut Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bersama Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi (AFDOKGI) Serta Unilever Indonesia mengadakan berbagai macam kegiatan bertajuk Merdeka dari Gigi Berlubang.
Kegiatan tersebut berlangsung di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Palembang di Jalan Kolonel H Burlian.
Dalam kegiatan tersebut terdapat pemeriksaan gigi gratis, lalu game mengenai menggosok Gigi, demo menggosok gigi dan pertunjukan teater mengenai kesehatan gigi.
Antrean panjang terlihat saat pemeriksaan gigi gratis.
Baca: Kloter 16 Tiba Nanti Malam, Jemaah Haji Sumsel yang Belum Pulang 3 Kloter Lagi
Baca: Terkena Bangunan Jembatan Musi VI Kantor Lurah 32 Ilir Bakal Dibongkar
Masyarakat Palembang yang hadir berbondong-bondong mencoba memeriksakan giginya ke dokter.
"Mumpung gratis coba periksa dulu," ujar Tika warga Kota Palembang, Selasa (18/9/2018).
Tidak hanya memeriksakan kesehatan gigi, ratusan anak-anak dari SD IT Al Furqon juga mengikuti kegiatan demo menggosok gigi yang baik dan benar dibantu oleh mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya.
Salah satu siswi yang mengikuti demo menggosok gigi Ika (9) mengungkapkan, sangat antusias mengikuti kegiatan BKGN 2018 ini.
Menurutnya, dirinya dapat banyak belajar bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Baca: Dara Asal Sekayu Penerima Beasiswa di Australia, Satu-Satunya Wakil Indonesia
Baca: Datang ke Palembang, Emak-Emak Pertanyakan Bagaimana Sandiaga Memperbaiki Ekonomi Sekarang
"Saya biasa sikat gigi pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Taunya sikat gigi dianjurkan dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Jadi sekarang saya mau gosok gigi sehari dua kali, agar gigi sehat, tidak banyak kuman," bebernya.
Sementara, dr. Diana F. Suganda, M.Kes SpGK, spesialis gizi klinik mengungkapkan proses menjaga agar gigi tetap sehat merupakan kewajiban setiap individu agar kesehatan giginya terjaga.
Gula menjadi salah satu penyebab seringnya menimbulkan gigi berlubang.
Menurut data World Health Organizational (WHO) asupan gula dianjurkan dalam sehari tidak melebihi 50 gram sehari untuk orang dewasa dan 30 gram untuk anak.
Baca: Anak Menangis! Ternyata Lina Sering Memberikan Ini untuk Pria yang Dituduh Selingkuhannya
Baca: Bersyukur Lihat Nikita Mirzani Hijrah, Ustaz Derry Sulaiman Sampai Beri Peringatan Ini
"Namun dari hasil survey justru masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula sebanyak 29, 7 persen. Jumlah tersebut melebihi batas yang direkomendasikan."
"Selama ini kita tidak menyadari bahwa konsumsi gula sehari-hari ternyata layaknya sebuah 'gunung es'."
"Makanan dan minuman yang bercitarasa manis sebenarnya hanya sebagian kecil dari gula yang kita konsumsi, di luar tubuh faktanya, begitu banyak jenis makanan dan minuman tidak manis mengandung gula tersembunyi."
"Hal tersebut beresiko menyebabkan gigi berlubang. Sehingga sangat dianjurkan bagi masyarakat untuk melakukan gosok gigi sebanyak dua kali dalam sehari yakni, pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur serta memeriksakan secara rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi," ujarnya kepada Sripoku.com.
Baca: Nekat Hajar Anggota Polisi, ABG Pemulutan Ditangkap, Ternyata Ini Sebabnya
Baca: Terlibat Baku Hantam, 2 Siswa SMAN 01 Muarakelingi Kena Tikam, Urat Tendon Pergelangan Tangan Putus
Pentingnya menjaga kesehatan gigi juga diungkapkan oleh drg Ratu Murah Afifah selaku Division Head For Health, Wellbeing and professional institution, Yayasan Unilever Indonesia.
Menurutnya berbeda dari kegiatan BKGN sebelumnya, kegiatan kali ini berfokus kepada edukasi kepada seluruh anggota keluarga mengenai cara menjaga kesehatan gigi yang baik dan benar.
"Untuk tahun ini berbeda pelaksanaannya kita edukasi masyarakat. Kita membuka area wisata kuliner pempek disini. Hal itu guna mengedukasi masyarakat, bahwa dibalik kelezatan makanan yang kita konsumsi, walaupun tidak manis masyarakat perlu mewaspadai resiko karies yang dapat muncul dari gula tersembunyi," tutupnya.
