Berita Muaraenim
Warga Tiga Desa di Pinggir Sungai Enim Kabupaten Muaraenim 'Dihantui' Kemunculan Buaya
Akibat ada buaya di Sungai Enim tepatnya di lubuk Hegan perbatasan dengan Desa Seleman, warganya menjadi takut ke sungai.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Hampir dalam sepekan ini, warga yang bermukim di pinggiran Sungai Enim, terutama yang tinggal di Desa Seleman, Desa Tanjung Karangan dan Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, khawatir dan takut beraktifitas di Sungai Enim.
Ketakutan warga ini disebabkan kemunculan buaya, sudah sepekan terakhir.
Menurut Kades Tanjung Karangan Nasni Balqis, bahwa sudah sepekan terakhir buaya tersebut sering muncul di Sungai Enim.
Dari infromasi warga buaya tersebut lebih dari satu ekor, namun yang sudah pasti ada dua ekor.
Akibat ada buaya di Sungai Enim tepatnya di lubuk Hegan perbatasan dengan Desa Seleman, warganya menjadi takut ke sungai terutama untuk mencari ikan.
"Kita berharap buaya tersebut secepatnya ditangkap supaya warga dapat berkatifitas kembali," ujarnya, Kamis (23/8/2018).
Sedangkan menurut Camat Tanjung Agung Saprioma, pihaknya telah menyurati Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Lahat dan Palembang, untuk mengatasi dan mengamankan buaya-buaya tersebut, sebab buaya adalah hewan yang dilindungi negara.
Ia menghimbau kepada warga untuk mengurangi beraktifitas di sungai sebelum buaya tersebut tertangkap.
"Dari bukti foto dan video, saya yakin keberadaan buaya itu benar," ujarnya.
Sedangkan Kapolsek Tanjung Agung melalui Aiptu H Panjaitan dari Bhabinkamtibmas Polsek Tanjung Agung, mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat kecamatan Tanjung Agung terutama masyarakat tiga desa yakni Tanjung Karangan, Seleman, dan Penyandingan, untuk berhati-hati beraktifitas di Sungai Enim dan anak sungainya karena tidak menutup kemungkinan buaya akan muncul.
"Kita sudah melihat salah satu buaya tersebut, jadi kita keluarkan surat itu," kata Panjaitan.
Sementar itu Rasuandi dari BKSDA Resort Muaraenim, membenarkan keberadaan buaya tersebut, karena ia melihatnya dengan mata kepala sendiri.
Jika dilihat dari bentuknya, buaya tesebut termasuk jenis Buaya Senyulong, dan ini termasuk ganas. Dia mengaku informasi tersebut sudah ia laporkan ke atasannya untuk ditindaklanjuti.
"Kami baru dapat laporannya siang tadi, makanya saya langsung diperintahkan untuk mengecek kebenarannya. Dan kebetulan ketika saya cek, buaya tersebut muncul," ujarnya.
Untuk itu, Kata Rasuandi, ia menghimbau kepada warga jangan membunuhnya dan menganggunya supaya buayanya tidak berlari sampai tim BKSDA turun kelapangan. Dan warga juga untuk mengurangi aktifitas di Sungai, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(ari)
