Kisah Soekarno Berhasil Kelabui Jepang Dengan Lawakannya di Detik-Detik Kemerdekaan
Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, pada 8 Agustus 1945, Jenderal Terauchi, Panglima Tertinggi Jepang
Tapi Bung Karno cenderung menolak ajakan emosional itu karena pasukan Jepang yang sangat terlatih bertempur dan masih bersenjata lengkap pasti akan melakukan perlawanan.
Tapi yang paling membuat Bung Karno pusing adalah desakan dari para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan mengingat Jepang yang sudah akan memberikan kemerdekaan ke Indonesia masih diam saja.
Baca: Bupati Ogan Ilir : Sejak Ada Tol Palindra, Investor Asing Tertarik Berinvestasi di OI, Ada 4 Negara
Namun, Bung Karno tetap tak mau gegabah karena soal proklamasi kemerdekaan Indonesia memang harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Jepang.
Bung Karno sendiri hanya mau bertindak untuk meproklamasikan kemerdekaan setelah ada keputusan yang jelas dari Tokyo (Kaisar Hirohito).
Di tengah kebingungan Bung Karno menunggu keputusan dari Kaisar Jepang, pada 8 Agustus 1945, Jenderal Terauchi, Panglima Tertinggi Jepang di kawasan Asia Tenggara yang bermarkas di Vietnam memanggil Bung Karno dan Bung Hatta.
Soekarno
Dalam kondisi masih belum mendapat keputusan, Bung Karno dan rombongan yang masih galau itu pada 14 Agustus dipulangkan ke Jakarta.
Ketika diangkut pesawat Jepang untuk pulang pada 14 Agustus 1945, Bung Karno merasa heran karena pesawat yang mengangkutnya merupakan pesawat pembom yang sudah rusak tapi masih bisa terbang normal.
Pesawat yang di badannya sudah banyak lubang akibat tembakan peluru itu diterbangkan oleh dua pilot dan didampingi seorang teknisi pesawat.
Baca: Pertamina Hulu Energi Ogan Komering (PHE OK) Berharap Media Senantiasa Hadirkan Berita Berimbang
Kondisi pesawat tampak kumuh, tanpa tempat duduk, dan tanpa toilet sama sekali.
Karena ingin buang air kecil, Bung Karno lalu bertanya kepada Soeharto mengenai apa yang harus dilakukannya.
Soeharto lalu menyarankan Bung Karno berjalan di bagian belakang pesawat dan kencing di sana.
Ketika Bung Karno sedang buang air kecil karena pengaruh angin yang berhembus dari lubang-lubang peluru di pesawat terjadi hal tak terduga.
Baca: Jam Tangan Casio ini Bertahtakan Berlian Asli Dijual Rp 700 Ribu Hingga Rp 1,4 Juta, Anda Berminat?
Akibat hembusan angin kencang itu, membuat air kencingya beterbangan dan menghujani Bung Karno sendiri serta rekan-rekannya yang sedang duduk di lantai pesawat.
Tapi meski harus terbang dengan pesawat rongsokan yang rawan disergap pesawat-pesawat tempur Sekutu dan diwarnai kisah konyol seperti harus kencing sembarangan, Bung Karno beserta rombongan berhasil mendarat selamat di Jakarta.