6 Mitos Seram Gerhana Bulan Merah Darah 28 Juli. Benarkah Bisa Tsunami Ini Penjelasan BMKG
Kasi Data dan Informasi BMKG mengatakan gerhana bulan total yang akan terjadi sangat unik pasalnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Penulis: Wahyu Kurniawan | Editor: Candra Okta Della
Itu adalah warna biru di paras bulan.
"Sapuan warna biru di paras Bulan akibat hamburan cahaya Matahari oleh molekul-molekul Ozon," ujar Marufin.
"(Hal ini) menjadi lebih bisa diamati dengan baik (saat GBT terjadi)," sambungnya.
4. Gerhana Tanpa Awan
Marufin juga menjelaskan keistimewaan gerhana bulan akhir minggu ini adalah karena faktor cuaca.
"Gerhana ini terjadi pada musim kemarau. Sehingga langit relatif akan lebih bersih," ujarnya.
Ini berarti GBT kali ini akan lebih mudah diamati karena risiko tertutup mendung jadi lebih kecil.
5. Mars yang Jadi Dayang-dayang
Seolah menambah keistimewaannya, pada gerhana kali ini bulan akan berdampingan dengan planet Mars di langit Indonesia.
"Gerhana Bulan ini bertepatan dengan saat Mars berada pada posisi terdekat dengan Bumi dalam 15 tahun terakhir," kata Marufin.
"Magnitudonya (Mars) diperkirakan -2,7 (normalnya hanya -0,5) sehingga jauh lebih mudah diamati," pungkasnya.
Benarkah Berpengaruh ke Gelombang Laut dan Sungai?
Sementara itu Nandang, Kasi Data dan Informasi BMKG mengatakan gerhana bulan total yang akan terjadi sangat unik pasalnya membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar lima jam lebih untuk proses GBY, selain itu pada puncak gerhana nanti Bulan akan berwarna kemerahan.
"Lima jam untuk proses gerhana bulan total nya, ini merupakan gerhana bulan total yang panjang selama sejarah," jelas nya saat di wawancari, Kamis (26/7).
Saat di tanyai apakah gerhana bulan total mempengaruhi dengan gelombang air yang tinggi di selat Bangka selama dua hari kedepan, ia menjawab Pengaruh nya hanya terhadap Pasang surut air laut,
sedangkang gelombang tinggi air laut lebih dikarenakan tingginya kecepatan angin yang bergerak di atas permukaan laut.
