Berita Palembang
Siap-siap, Agustus ini Seluruh Anak di Sumsel Akan Imunisasi MR Secara Massal
Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang sendiri menargetkan pada Agustus nanti imunisasi ini sudah berlangsung di setiap sekolah.
Penulis: Yuliani | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sripoku.com, Yuliani
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menjadi salah satu provinsi yang menjadi target imunisasi tertinggi, provinsi Sumsel dalam waktu dekat akan melakukan imunisasi vaksin measles/campak - rubella (MR) fase II secara massal.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang sendiri menargetkan pada Agustus nanti imunisasi ini sudah berlangsung di setiap sekolah.
Ferry Yanuar SKM M.Kes selaku kepala bidang P2P Dinkes Sumsel mengatakan, imunisasi MR ini akan menyasar para pelajar mulai dari PAUD, TK sampai SMP.
"Saat ini ada tiga wilayah yang sasarannya tinggi, yakni Palembang, OKI dan Banyuasin. Namun tetap saja setiap kabupaten kota di Sumsel akan kita cover," ujarnya dalam seminar dan pelatihan Advokasi untuk kampanye imunisasi MR fase II dan surveilans PD31 di hotel The Zuri Palembang, Minggu (22/7/2018).
Saat ini pihaknya sudah menyiapkan vaksin 300 ribu vial yang sudah didistribusikan ke setiap daerah.
Ia menjabarkan, satu vial vaksin ukurannya bisa sampai 10 anak. "Itu khusus vaksin MR saja, dan sudah didrop ke kabupaten kota. Kita tetapkan saja pemakaiannya untuk 8-9 anak," jelasnya.
Vaksin tersebut diperuntukkan bagi anak dengan rentang usia 9 bulan-15 tahun. Maka itu petugas akan mendatangi sekolah agar imunisasi ini bisa berjalan lancar.
"Selain itu bisa juga ke posyandu atau puskesmas. Tak hanya vaksin MR, vaksin lain pun kita persiapkan agar masyarakat bisa mencegah terjadinya kemungkinan penyakit pada anak," ungkapnya.
Untuk menjangkau wilayah perairan sendiri, pihaknya sudah memetakan setiap geografis wilayah agar bisa dijangkau dengan mudah.
Seperti di kabupaten OKI yang masih perlu upaya khusus.
"Setiap puskesmas menyusun microplanning. Secara teknis sudah memertimbangkan seperti daerah talang atau wilayah sungai," ujarnya.
Sementara itu, ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) cabang Sumsel, dr Silvia Triratna SpA (K) mengatakan, memang butuh upaya keras dalam menyikapi berbagai mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat.
Sehingga masih banyak yang belum membawa anaknya imunisasi.
"Mengenai mitos yang negatif ini perlahan kita edukasi. Bahwa manfaat dari imunisasi sngat besar. Makanya secara perlahan kita sosialisasi termasuk mengedukasi tenaga kesehatan lintas sektor," terangnya.
Ia mencontohkan, jika di suatu wilayah ada 95 persen anak yang sistem imunnya baik, maka sisa 5 persen akan mengalami kekebalan bersama.
"Tapi jika dibwah 80 persen, justru yang 20 persen ini akan menimbulkan penyakit. Maka itulah adanya imunisasi massal ini," terangnya.
Pihaknya berharap kegiatan ini bisa memberikan bekal pada tenaga kesehatan dengan pengetahuan ilmiah berbasis bukti yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan masyarakat, mengenai imunisasi mulai dari manfaat, kehalalan dan berbagai informasi lainnya.
"Pemerintah menargetkan program imunisasi MR fase II di 28 provinsi sebanyak 31.963.000 anak dengan usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Keberhasilan program ini sangat penting dalam pembangunan kesehatan anak di Indonesia," ucapnya.
Baca: Sudahi Pertandingan Dalam 30 Menit, Ahsan/Hendra Bawa Pulang Emas, Gelar Pertama Tahun 2018
Baca: Warga Pagaralam Keluhkan Kondisi Air PAM yang Keruh dan Berbau
Baca: Kalah, Thomas Tuchel Puji Performa Barisan Pemain Muda PSG. Debut Gianluigi Buffon Ternoda
Baca: Ricuh Fans Fanatik Sriwijaya FC, Ini Saran Pengamat Sepakbola Sumsel Untuk Protes ke Manajemen
Baca: Ini Dia Tipe Mobil Yang Paling Banyak Diburu Jelang Asian Games dan Penerapan Ganjil Genap
Baca: Bawa Obor Asian Games 2018 ke Puncak Gunung Ijen, Mantan Petinju Nasional Merasa Terhormat
Baca: Ratusan Warga Ikut Ruqyah Massal di Masjid Agung Muaraenim