Suharto, Mantan Atlit Balap Sepeda Sang Peraih Emas, Begini Nasibnya Usai Tak Lagi Menarik Becak

Kisah Suharto, Mantan Atlit Sepeda Sang Peraih Emas, Begini Nasibnya Usai Tak Lagi Menarik Becak

Editor: Fadhila Rahma
Surya/Eben Haezer
Suharto 

Di tahun 2011 silam, Suharto sempat menderita hernia yang menyerang perut sebelah kanan.

Pada sekitar Mei 2011, Suharto datang ke kantor KONI Jatim untuk meminta bantuan.

Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid, sangat terkejut dan trenyuh mengetahui kondisi mantan atlet balap sepeda nasional itu.

Apalagi, saat datang ke kantor KONI Jatim, bagian perut Suharto diikat dengan bekas ban dalam sepeda sebagai penahan rasa nyeri akibat penyakit hernianya.

"Saya dibantu Pak Abror untuk menjalani operasi pengangkatan hernia. Sekarang kadang-kadang masih terasa sakit dan belum boleh bekerja berat dulu," kata Suharto, Selasa (30/8/2011) lalu, dilansir dari Kompas.com.

Hingga pada tahun 2016, perut sisi kirinya juga ikut terserang.

Untuk menyiasati agar aktivitasnya tidak terlalu terganggu oleh penyakit itu, sehari-hari Suharto mengikat perutnya dengan karet ban yang diikat dengan dua balok kayu.

Dua balok kayu itulah yang menjadi alat untuk menyangga hernia di perutnya.

“Mau berobat ke dokter juga tidak ada uang. Penghasilan dari menarik becak sehari-hari ya cuma cukup buat makan,” katanya, saat ditemui Surya.co.id, Rabu (10/8/2016) lalu.

Suharto (64) tercatat sebagai penyumbang medali emas untuk Indonesia di Sea Games 1979. Kini mantan atlet sepeda Surabaya ini bekerja sebagai pengayuh becak untuk menyambung hidup.
Suharto (64) tercatat sebagai penyumbang medali emas untuk Indonesia di Sea Games 1979. Kini mantan atlet sepeda Surabaya ini bekerja sebagai pengayuh becak untuk menyambung hidup. (Surya/Eben Haezer Panca)

Untuk menyembuhkan sakit hernia yang diidap Suharto itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Surabaya, Imam Siswandi, telah meminta lurah setempat untuk mendampingi Suharto menjalani pemeriksaan di RS Soewandi.

Didukung dengan kartu BPJS Kesehatan yang telah dimilikinya, pemeriksaan itu dijamin gratis.

Sementara untuk istri Suharto yang sampai kini belum memiliki kartu BPJS karena masih tercatat sebagai pemegang KTP Lamongan, Imam juga meminta lurah setempat untuk mendorong wanita tersebut mengurus kepindahan.

”Yang jelas, Bu Risma ingin menjamin agar kehidupan pak Suharto menjadi lebih baik lagi. Terkait permohonan pinjaman dana yang sebelumnya diajukannya juga ke Bu Risma, sudah kami jelaskan bahwa hal tersebut tidak sesuai peraturan sehingga sulit untuk dikabulkan. Apalagi nominal yang diajukan juga cukup tinggi,” pungkas dia.

Kabarnya Kini

Suharto hadir dalam acara "Hitam Putih", pada Jumat (19/7/2018), dengan istrinya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved