Tak Hanya Terlama, Ini 3 Keistimewaan Gerhana Bulan 28 Juli hingga Heboh Soal Bencana

Mereka sedang memperhatikan gerak-gerik benda-benda di angkasa dan menjadikannya sebagai tanda-tanda akhir jaman.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Ekpress.co

“27 Juli bukanlah akhir dunia. Saya ulangi ini bukan kiamat tetapi tentu saja tanda-tanda dari matahari, bulan dan di bintang-bintang telah tertulis,” lanjutnya.

Meski begitu Paul Begley menegaskan bahwa kita hidup di akhir zaman.

Dia mengklaim bahwa letusan gunung berapi Hawaii, badai debu mengamuk di Mars dan gerhana Bulan adalah tanda-tanda akhir zaman yang nyata.

Baca: Jadi Youtubers Paling Terkenal, Raditya Dika Malah Tak Dikenali Bowo ‘Tik Tok’, Begini Reaksinya!

Baca: Kisah Para Preman di Era Soeharto, Berani Melawan Akan Ditembak Mati, Kondisi Jempolnya Selalu Sama

Tapi apakah ada kredibilitas untuk ramalan gerhana Bulan sebagai waktu tibanya kiamat?

Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini dalam cara apokaliptik apa pun.

Selama gerhana bulan yang akan terjadi 28 Juli nanti, sinar matahari yang terbiaskan di planet akan mewarnai bulan.

Efek itu disebut dengan Hamburan Raleigh yang terjadi pada waktu yang sama ketika orbit bumi berada dalam garis lurus antara Mars dan matahari.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul Blood Moon 2018: Akankah Gerhana Bulan Total 27 Juli Sebabkan Kiamat?

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved