Tak Hanya Terlama, Ini 3 Keistimewaan Gerhana Bulan 28 Juli hingga Heboh Soal Bencana

Mereka sedang memperhatikan gerak-gerik benda-benda di angkasa dan menjadikannya sebagai tanda-tanda akhir jaman.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Ekpress.co

SRIPOKU.COM - Semua masyarakat Indonesia sebentar lagi dapat menyaksikan peristiwa langka ratusan tahun, yakni gerhana bulan 'blood moon'. 

Berada di garis khatulistiwa, semua wilayah Indonesia diperkisakan dapat menyaksikan fenomena langita gerhana bulan total. 

Apakah kamu termasuk seseorang yang menanti-nanti fenomena menakjubkan ini?

Pada 28 Juli mendatang, gerhana bulan total terlama sepanjang 18 tahun terakhir akan terjadi.

Dengan durasi sekitar 6 jam, kamu dapat menyaksikan gerhana mulai pukul 00.14 WIB hingga 5.19 WIB.

Bahkan hingga sampai kepada para ahli teori konspirasi.

Baca: Dicoret dari Capres PA 212, TGB Akhirnya Bersuara Kenapa Sampai Dukung Jokowi, Kita akan Perang

Baca: Museum Kematian, Surga Bagi Para Pecinta Kisah Kriminal, Kesan Mengerikan Dibanggakan

Hasil gambar untuk blood moon

Mereka sedang memperhatikan gerak-gerik benda-benda di angkasa dan menjadikannya sebagai tanda-tanda akhir jaman.

Selain gerhana bulan, planet Mars juga akan menempati orbit terdekatnya dengan Bumi.

Menurut Paul Begley, kombinasi antara posisi Mars dan fenomena gerhana Bulan adalah tanda-tanda dari Yang Maha Kuasa.

Namun bulan merah darah tahun ini akan spesiak karena durasinya yang cukup lama. 

Terlama "Durasi gerhana secara keseluruhan adalah 6 jam 14 menit," kata Marufin Sudibyo, serorang astronom amatir dikutip dari Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (06/07/2018).

Gerhana ini menjadi yang terlama karena posisi bulan.

Baca: Awalnya Wanita Tukar Kursi di Pesawat, Tapi Tak Sadar Malah jadi Makcomblang, Endingnya Tak Terduga

Baca: 10 Tahun Berlalu, Syahrini Akhirnya Ungkap Soal Hubungannya dengan Anang & Kenapa Harus Pisah!

Pada 28 Juli 2018 mendatang, bulan akan berada di titik apogee atau titik terjauh dari Bumi.

"Pada saat puncak gerhana, jarak Bumi dan Bulan diperhitungkan sebesar 406.100 kilometer," kata Marufin.

"(Hal ini membuat) gerak relatif Bulan terhadap Bumi adalah yang terpelan dibandingkan purnama-purnama sebelumnya," jelas Marufin.

Gambar terkait

Warna Biru

Selain punya durasi yang lama, gerhana kali ini menjadi istimewa karena sapuan warna biru di paras bulan.

"Sapuan warna biru di paras Bulan akibat hamburan cahaya Matahari oleh molekul-molekul Ozon," ujar Marufin.

"(Hal ini) menjadi lebih bisa diamati dengan baik," sambungnya.

Cuaca Cerah

Marufin juga menjelaskan keistimewaan gerhana bulan nanti adalah karena faktir cuaca. "Gerhana ini terjadi pada musim kemarau," ujarnya.

"Sehingga langit relatif akan lebih bersih," tambahnya.

Baca: Gerhana Bulan Merah Darah 27 Juli Durasi 6 Jam Lewati Indonesia

Baca: Catat! Bakal Ada Empat Gerhana Lagi 2018. Ini Waktunya

Ini berarti blood moon akan lebih mudah diamati tanpa takut hujan seperti fenomena gerhana sebelumnya.

Didampingi Mars Menambah keistimewaannya, pada gerhana kali ini bulan akan berdampingan dengan planet Mars di langit Indonesia.

"Gerhana Bulan ini bertepatan dg saat Mars berada pada posisi terdekat dengan Bumi dalam 15 tahun terakhir," kata Marufin.

Hasil gambar untuk blood moon

"Magnitudonya (Mars) diperkirakan -2,7 (normalnya hanya -0,5) sehingga jauh lebih mudah diamati," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Sta. Met. Kelas II Sultan Mahmud Badaruddin II - Palembang, Agus Santosa mengatakan jika masyarakat dapat menyaksikan sedikitnya 5 fenomena langit tahun 2018. 

Mulai dari GBT 31 Januari, gerhana matahari, gerhana matahari sebagian, GBT terlama hingga gerhana matahari sebagian. 

Namun ketika ditanyai apakah bulan merah darah kali ini akan berdampak dengan alam, misalnya mempengaruhi pasang surut air sungai musi. 

Atau ada perubahan kelembaban udara atau cuaca. 

Agus mengatakan, jika selama ini telah ada penelitian dari beberapa peneliti dan itu belum dipublikasikan. 

"Itu harus berdasakan penelitian, apakah GBT bisa mempengaruhi semuanya? Selama ini hasil penelitian dari beberapa peneliti belum ada yang dipublikasikan," ucapnya

Sementara itu, menjelang gerhana bulan terlama 28 Juli mendatang. 

Saat ini sudah banyak beredar isu mengenai soal bencana. 

Meskipun semua itu hanyalah sebatas teori dan tidak bisa dinyatakan sebagai informasi akurat. 

Seperti dikutip Sripoku.com dari Nakita, seorang 

Mereka sedang memperhatikan gerak-gerik benda-benda di angkasa dan menjadikannya sebagai tanda-tanda akhir jaman.

Hasil gambar untuk blood moon

Selain gerhana bulan, planet Mars juga akan menempati orbit terdekatnya dengan Bumi.

Menurut Paul Begley, kombinasi antara posisi Mars dan fenomena gerhana Bulan adalah tanda-tanda dari Yang Maha Kuasa.

Dikutip dari express.co.uk, Selasa (3/7/2018), pengkhotbah asal Indiana ini berkata:

“Apakah ini pertanda kekacauan? Apakah ini pertanda perang?"

“27 Juli bukanlah akhir dunia. Saya ulangi ini bukan kiamat tetapi tentu saja tanda-tanda dari matahari, bulan dan di bintang-bintang telah tertulis,” lanjutnya.

Meski begitu Paul Begley menegaskan bahwa kita hidup di akhir zaman.

Dia mengklaim bahwa letusan gunung berapi Hawaii, badai debu mengamuk di Mars dan gerhana Bulan adalah tanda-tanda akhir zaman yang nyata.

Baca: Jadi Youtubers Paling Terkenal, Raditya Dika Malah Tak Dikenali Bowo ‘Tik Tok’, Begini Reaksinya!

Baca: Kisah Para Preman di Era Soeharto, Berani Melawan Akan Ditembak Mati, Kondisi Jempolnya Selalu Sama

Tapi apakah ada kredibilitas untuk ramalan gerhana Bulan sebagai waktu tibanya kiamat?

Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini dalam cara apokaliptik apa pun.

Selama gerhana bulan yang akan terjadi 28 Juli nanti, sinar matahari yang terbiaskan di planet akan mewarnai bulan.

Efek itu disebut dengan Hamburan Raleigh yang terjadi pada waktu yang sama ketika orbit bumi berada dalam garis lurus antara Mars dan matahari.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul Blood Moon 2018: Akankah Gerhana Bulan Total 27 Juli Sebabkan Kiamat?

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved