Selain Kecelakaan Maut di Betung, Ini 6 Kecelakaan Lain yang Terjadi di Sumsel, No 2 Kisahnya Sedih
Sebelum kecelakaan yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia ini. Ini 6 kecelakaan maut lainnya yang terjadi di Sumatera Selatan.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
Namun sekitar pukul 10.30 para karyawan mendapat kabar jika Hasby meninggal terjatuh dari motor.
"Dia bekerja mendapat bagian menagih di wilayah Kecamatan Gelumbang, kami tiba-tiba mendapat kabar dia (Hasby-red) meninggal kecelakaan. Tapi kami tanya dengan warga yang melihat, dia tiba-tiba terjatuh bukan ditabrak atau tabrakan, mungkin karena sakit," ungkap satu diantara teman korban enggan menyebutkan nama.
Menurut temannya tersebut, keseharian Hasby sangat periang dan mudah bergaul, selain itu baik dengan seluruh teman.
"Beliau baik dan mudah bergaul, kami tidak menyangka kepergian beliau secepat itu," katanya.
Pantauan di lapangan, petugas Polres Prabumulih telah ke tempat kejadian perkara dan mengamankan kendaraan korban. Sementara jenazah korban oleh teman serta keluarga kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten OKU Timur.
Baca: Dikabarkan Sudah Nikah Siri dengan Hilda Vitria, Billy Syahputra Ungkap Fakta Sebenarnya, Ternyata
3. Kecelakaan Speedboat di Banyuasin
Kecelakaan air kembali terjadi di perairan Tanjung Seri Bagan 13 Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (03/01/2018) sekitar pukul 18.00 WIB lalu.
Kecelakaan speedboat awet muda membawa 55 penumpang.
Speedboat yang rencananya akan menuju Palembang dari Banyuasin tersebut dihantam oleh ombak akibat cuaca yang tidak baik.
Speedboat yang dikemudikan oleh Adi warga Karang Agung Muba tersebut mengalami patah dibagian haluan dan langsung tenggelam.
Menurut data dari Dit Pola Air Polda Sumsel, dalam insiden itu ada dua orang meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan waktu itu.
Sementara 42 korban lainnya dinyatakan selamat.
4. Kecelakaan di Jalan May Zen Palembang
Kecelakaan maut terjadi lagi di Jalan May Zen Palembang antara kendaraan roda dua (R2) dan pick up serta mobil tronton, Selasa (27/3/2018) lalu.
Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pria pengendara sepeda motor matic scoopy BG 6516 RV berinisial Muhammad Hasan (40) warga kompleks KH Azhari.
Informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com dari sejumlah saksi, saat itu korban sedang mengendarai motor berjalan dengan kecepatan tinggi yang berjalan searah dengan mobil pick up.
Motor korban menyenggol mobil hingga oleng dan terpental.
Pada saat bersamaan dari arah berlawanan mobil tronton datang dan melindas korban hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kondisi memprihatinkan.

istimewa
Kecelakaan di Jalan Mayor Zen pengendara motor diseret Truck Tronton
Baca: Pamer Foto Jadul Saat Berusia 19 Tahun, Sophia Latjuba Banjir Pujian Netizen Mirip Maria Mercedes
Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas macet sepanjang 100 meter lebih.
Sumiati (23) yang menyaksikan kejadian tersebut menceritakan, korban dengan kecepatan ngebut dari arah Mata Merah dan menyenggol mobil pick up dan dilindas oleh mobil tronton yang datang dari arah berlawanan.
"Itu kejadiannya beradu kambing, karena tidak sempat menghindar dan terlindas mobil besar itu hingga tewas di tempat," jelasnya.
Sopir mobil pick up sudah diamankan.
Tetapi sopir tronton berhasil melarikan diri.
Seorang personel Sat Lantas mengatakan kecelakaan ini masih diproses.
"Kita akan menangkap sopir yang melarikan diri. Dan untuk sopir pick up akan segera kita proses secara hukum," ujarnya.
5. Kecelakaan di Indralaya
Kecelakaan beruntun pun sempat terjadi di jalan lintas kilometer 31 Indralaya.
Kecelakaan beruntun menewaskan seorang penumpang sepeda motor diketahui bernama Misni (60), warga Lk II Kelurahan Timbangan Indralaya Kabupaten OI.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan diperkuat keterangan saksi-saksi di lokasi terjadinya peristiwa
TKP jalan lintas kilometer 32 Indralaya, tepatnya di depan Hotel Trifika.
Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH didampingi Kasatlantas AKP Sulis P bersama petugas unit Laka memastikan penyebab kecelakaan karena rem blong truk fuso disopiri Danto Juanda (42), warga Kampung Jalan Cagak Nagrak Cisaat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Dijelaskan Kasatlantas AKP Sulis bersama petugas unit Laka Brigpol Kiemas menuturkan, kecelakaan maut bermula pada Sabtu pagi (5/5/2018) pukul 08.00 WIB.

Truk sarat muatan barang-barang kelontongan melaju dengan kecepatan sangat tinggi dari arah Indralaya hendak menuju ke Palembang.
Sesampainya di-TKP sopir berusaha menginjak rem.
Namun, ternyata rem yang diinjak mengalami blong.
Sehingga, sopir hilang kendali mengakibatkan truk fuso pun meluncur kencang menghantam semua kendaraan yang berada di depannya.
Antara lain satu unit Bus, satu unit mobil box, satu unit truk fuso dan tiga sepeda motor ringsek berat dihajar laju kencang truk fuso yang mengalami rem blong.
"Sopir bersama barang bukti sudah kita amankan di Mapolres guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Penyebab kecelakaan akibat truk fuso yang disopiri Danto Juanda warga Cisaat Sukabumi Jawa Barat mengalami blong," terang Kasatlantas Polres OI.
Ditambahkan Kasat, korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga, sementara tiga orang yang mengalami luka berat dan luka ringan semuanya merupakan pengendara sepeda motor.
Korban mengalami luka ringan antara lain yakni Rizki Iwari (21), Muchlis Rido (21) dan Jatiman (60). (*)
Baca: Jadi Trending #2 Youtube, Ini 5 Fakta Menarik Lagu Meraih Bintang Via Vallen Untuk Asian Games 2018
6. Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi

Sebuah kecelakaan yang melibatkan speedboat juga baru saja terjadi di Sungai Musi, Rabu (30/5/2018) kemarin.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, kecelakaan ini melibatkan speedboat yang melintasi Sungai Musi.
Kecelakaan ini terjadi karena tiba-tiba dari arah sebelah kanan datang sebuah speed kecil yang menyalip ke arah kiri dengan kecepatan tinggi.
Diduga serang kapal tak sempat mengerem sehingga menabrak speed kecil dan membuat speedboat Mahendra Putra karam.
"Posisi saya saat itu sedang dibelakang. Tiba-tiba speed menabrak speed kecil itu dan saya terpental ke sungai," ujarnya saat ditemui di RS Ak Gani Palembang.

Irfan, kernet speedboat lainnya menjelaskan mereka berangkat dengan muatan sesuai standar yakni 30 penumpang.
Sementara dalam kejadian tersebut terdapat 28 penumpang dan 3 awak speedboat.
Diakuinya, pada saat kejadian para penumpang memang tak memakai pelampung. Namun alat keselamatan itu berada di dalam kapal yang bermesin 200 PK tersebut.
"Muatan kita tidak melebihi, pelampung juga ada di dalam kapal. Saat kejadian saya berusaha menyelamatkan penumpang dengan menendang kaca speed," jelasnya.