Selain Kecelakaan Maut di Betung, Ini 6 Kecelakaan Lain yang Terjadi di Sumsel, No 2 Kisahnya Sedih
Sebelum kecelakaan yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia ini. Ini 6 kecelakaan maut lainnya yang terjadi di Sumatera Selatan.
Penulis: Tresia Silviana | Editor: Tresia Silviana
SRIPOKU.COM - Kecelakaan maut baru saja terjadi di Jalan KM 68 Jalan Palembang - Jambi, Kabupaten Banyuasin (Sedompo).
Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Jalan Lintas Timur (Jalintim) Palembang-Jambi tepatnya di Kecamatan Betung, Banyuasin, Selasa (3/7/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.
Beredar informasi akibat kecelakaan tersebut menyebabkan 7 orang diduga warga Minang (Sumatera Barat) meninggal dunia.
Kecelakaan beruntun melibatkan Kijang Inova BE 2565 YD dengan Bus SAN BM 7524 JU dengan Carry BH 8158 MJ di Jalan Palembang-Jambi tepatnya di depan SPBU Betung Kabupaten Banyuasin.
Akibat kecelakaan beruntun tersebut 7 orang meninggal dan 4 luka-luka.

Baca: Pamer Potongan Rambut Terbarunya, Bunga Citra Lestari Tuai Pujian Netizen Diapain Aja Pasti Cantik
Korban meninggal dunia yakni
Theo Sulivan
Kelvin Rian
Nauvari Ade Kodta
Idova Sukma Dani
Karima
Farid
Fitri Yanti yang merupakan warga lampung.
Sedangkan korban mengalami luka-luka yakni Hani Yuliani, Huwais Alkorni, M Fadhil dan Al Faraoug.
Kasat Lantas Polres Banyuasin, AKP Sukiman mengatakan, saat ini korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas terdekat.
"Korban meninggal semua warga Lampung, untuk yang luka sedang dilakukan perawatan," ujarnya.
Hingga kini tim Sripoku.com masih mencari informasi lebih lanjut terkait kecelakaan maut ini.
Sebelum kecelakaan yang menyebabkan 7 orang meninggal dunia ini.
Ini 6 kecelakaan maut lainnya yang terjadi di Sumatera Selatan.
1. Kecelakaan beruntun di Jalan Demang Lebar Daun
Kecelakaan maut ini terjadi antara truk kontainer dan tiga unit mobil serta satu pengendara motor yang meninggal dunia di lokasi kejadian, Kamis (26/10/2017) lalu.
Kecelakaan yang terjadi di Jalan Demang Lebar Daun Kecamatan IB I Palembang terjadi pukul 13.30 WIB.
Kejadian laka lantas yang menyebabkan korban yakni Muhamad Yusuf warga Jalan Ramaraya Rama 4, RT 02/01 Kelurang Alang-Alang Lebar Kecamatan Alang-alang Lebar, pengendara sepeda motor meninggal dunia.

Kasat Lantas Polresta Palembang, Kompol Yudha Widyatama didampingi Kanit Laka Iptu Merry, mengatakan, untuk sopir truk kontainer dengan nopol BG 4239 LD yang dikendarai oleh Dede Haritonang (31), warga Pegayut Desa Babatab Sodagar Dusun II, Kecamatan Pemulutan Kabupaten OI, telah diamankan di Polresta Palembang.
"Dari hasil pemeriksaan, sopir truk kontainer sudah kita tetapkan sebagai tersangka, Namun masih didalami. Sedangkan untuk truk kontainernya masih berada dilokasi kejadian, dan masih kita dalami," ungkapnya.
"Mungkin pengendara sopir kontainer tidak lagi mengecek kesiapan kondisi kendaraannya sebelum berjalan. Jadi ini merupakan kelalaian sopir," katanya.
Ditambahkan Yudha, atas kejadian kecelakan ini, sopir akan dikenakan pasal 310 ayat 4 Undang-undang No 2 tahun 2009.
"Dimana diketahui tentang lalulintas dan angkutan berjalan yang menyebabkan korban meninggal dunia, dengan ancaman diatas 5 tahun penjara," tegas Yudha. (*)
Baca: Baru Saja Melahirkan, Bentuk Pinggang Siti Nurhaliza Kini Sukses Bikin Netizen Kagum Rampingnya
2. Kecelakaan tunggal di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai kota Prabumulih
Tragis nasib yang dialami pasangan Hasby Effendi (29) dan Milna (28).
Rencana menikah yang akan dilakukan pada Januari 2018 lalu, terpaksa kandas akibat calon pengantin pria tewas dalam kecelakaan tunggal di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Cambai Kecamatan Cambai kota Prabumulih, Kamis (14/12/2017) sekitar pukul 10.30 WIB.
Hasby yang merupakan warga Belitang BK 21 Kecamatan Semendawai Timur Kabupaten OKU Timur itu tewas karena terjatuh dari motor ketika dalam perjalanan dari kantor koperasi tempatnya bekerja di kawasan Kelurahan Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur hendak ke Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
Korban tewas diduga akibat mendadak terserang penyakit, terlihat dari seluruh bagian tubuh tidak mengalami luka-luka.
Kepergian mendadak Hasby Effendi, menimbulkan sedih mendalam bagi Milna, calon pengantin perempuan.

Dengan wajah sedih, air mata bercucuran dan pandangan kosong, Milna meratapi kepergian kekasih hatinya tersebut.
Milna tidak menyangka pria yang sudah setahun lebih dikenalnya akrab dan sudah lama dinanti untuk menjadi pendamping hidup justru terbujur kaku di mesin pendingin kamar mayat RSUD Prabumulih.
"Dia (Hasby-red) pacar saya pak, kami sekitar pukul 09.30 baru saja komunikasi, tiba-tiba mendapat kabar dia meninggal dunia," ungkap Milna bercucuran air mata ketika dibincangi di kamar mayat RSUD Prabumulih.
Menurut Milna, rencananya sebelum tahun baru dirinya diajak Hasby untuk pulang ke kampung di Kabupaten OKU Timur, dengan maksud dikenalkan ke keluarga termasuk anak sang calon suami.
"Rencananya bulan ini saya mau diajak ke OKU Timur untuk dikenalkan ke keluarga dan anaknya, kami mau nikah Januari nanti, tapi ternyata begini, dia duda anak satu," kata Milna menatap wajah Jasby yang terbujur.
Lebih jauh Milna yang ditemani bibinya Irma menceritakan, ia berpacaran dengan Hasby sudah lebih dari satu tahun dan memang mengidap penyakit Tubercolosis (TBC) dan masih dalam tahap penyembuhan.
"Dulu dia sempat masuk rumah sakit karena TBC kemudian membaik dan kerja lagi, tapi tidak tahu apakah dia kecelakaan karena sakit itu," kata perempuan warga Kelurahan Cambai tersebut menitikan air mata.
Irma menambahkan, korban Hasby setengah jam sebelum dikabarkan meninggal sempat mengirim pesan singkat kepadanya jika akan ikut arisan minggu nanti.
"Dia sempat SMS katanya mau ikut arisan tapi ternyata meninggal dunia, Hasby ini sangat baik tidak hanya dengan Milna tapi dengan seluruh keluarga, keluarga senang dengan dia apalagi mereka mau menikah," tambahnya.
Sementara menurut teman korban yang sama-sama belerja di koperasi, korban sekitar pukul 10.00 berangkat dari kantor koperasi di kawasan Kelurahan Sukajadi hendak menagih di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muaraenim.
Hasby berangkat menggunakan sepeda motor Honda sccopy yang biasa di pakai.
Namun sekitar pukul 10.30 para karyawan mendapat kabar jika Hasby meninggal terjatuh dari motor.
"Dia bekerja mendapat bagian menagih di wilayah Kecamatan Gelumbang, kami tiba-tiba mendapat kabar dia (Hasby-red) meninggal kecelakaan. Tapi kami tanya dengan warga yang melihat, dia tiba-tiba terjatuh bukan ditabrak atau tabrakan, mungkin karena sakit," ungkap satu diantara teman korban enggan menyebutkan nama.
Menurut temannya tersebut, keseharian Hasby sangat periang dan mudah bergaul, selain itu baik dengan seluruh teman.
"Beliau baik dan mudah bergaul, kami tidak menyangka kepergian beliau secepat itu," katanya.
Pantauan di lapangan, petugas Polres Prabumulih telah ke tempat kejadian perkara dan mengamankan kendaraan korban. Sementara jenazah korban oleh teman serta keluarga kemudian dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten OKU Timur.
Baca: Dikabarkan Sudah Nikah Siri dengan Hilda Vitria, Billy Syahputra Ungkap Fakta Sebenarnya, Ternyata
3. Kecelakaan Speedboat di Banyuasin
Kecelakaan air kembali terjadi di perairan Tanjung Seri Bagan 13 Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (03/01/2018) sekitar pukul 18.00 WIB lalu.
Kecelakaan speedboat awet muda membawa 55 penumpang.
Speedboat yang rencananya akan menuju Palembang dari Banyuasin tersebut dihantam oleh ombak akibat cuaca yang tidak baik.
Speedboat yang dikemudikan oleh Adi warga Karang Agung Muba tersebut mengalami patah dibagian haluan dan langsung tenggelam.
Menurut data dari Dit Pola Air Polda Sumsel, dalam insiden itu ada dua orang meninggal dunia dan 11 orang masih dinyatakan waktu itu.
Sementara 42 korban lainnya dinyatakan selamat.
4. Kecelakaan di Jalan May Zen Palembang
Kecelakaan maut terjadi lagi di Jalan May Zen Palembang antara kendaraan roda dua (R2) dan pick up serta mobil tronton, Selasa (27/3/2018) lalu.
Kecelakaan tersebut menewaskan seorang pria pengendara sepeda motor matic scoopy BG 6516 RV berinisial Muhammad Hasan (40) warga kompleks KH Azhari.
Informasi yang berhasil dihimpun Sripoku.com dari sejumlah saksi, saat itu korban sedang mengendarai motor berjalan dengan kecepatan tinggi yang berjalan searah dengan mobil pick up.
Motor korban menyenggol mobil hingga oleng dan terpental.
Pada saat bersamaan dari arah berlawanan mobil tronton datang dan melindas korban hingga tewas di tempat kejadian perkara (TKP) dengan kondisi memprihatinkan.

istimewa
Kecelakaan di Jalan Mayor Zen pengendara motor diseret Truck Tronton
Baca: Pamer Foto Jadul Saat Berusia 19 Tahun, Sophia Latjuba Banjir Pujian Netizen Mirip Maria Mercedes
Akibat kecelakaan itu, arus lalu lintas macet sepanjang 100 meter lebih.
Sumiati (23) yang menyaksikan kejadian tersebut menceritakan, korban dengan kecepatan ngebut dari arah Mata Merah dan menyenggol mobil pick up dan dilindas oleh mobil tronton yang datang dari arah berlawanan.
"Itu kejadiannya beradu kambing, karena tidak sempat menghindar dan terlindas mobil besar itu hingga tewas di tempat," jelasnya.
Sopir mobil pick up sudah diamankan.
Tetapi sopir tronton berhasil melarikan diri.
Seorang personel Sat Lantas mengatakan kecelakaan ini masih diproses.
"Kita akan menangkap sopir yang melarikan diri. Dan untuk sopir pick up akan segera kita proses secara hukum," ujarnya.
5. Kecelakaan di Indralaya
Kecelakaan beruntun pun sempat terjadi di jalan lintas kilometer 31 Indralaya.
Kecelakaan beruntun menewaskan seorang penumpang sepeda motor diketahui bernama Misni (60), warga Lk II Kelurahan Timbangan Indralaya Kabupaten OI.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan diperkuat keterangan saksi-saksi di lokasi terjadinya peristiwa
TKP jalan lintas kilometer 32 Indralaya, tepatnya di depan Hotel Trifika.
Kapolres OI AKBP Gazali Ahmad SIK MH didampingi Kasatlantas AKP Sulis P bersama petugas unit Laka memastikan penyebab kecelakaan karena rem blong truk fuso disopiri Danto Juanda (42), warga Kampung Jalan Cagak Nagrak Cisaat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Dijelaskan Kasatlantas AKP Sulis bersama petugas unit Laka Brigpol Kiemas menuturkan, kecelakaan maut bermula pada Sabtu pagi (5/5/2018) pukul 08.00 WIB.

Truk sarat muatan barang-barang kelontongan melaju dengan kecepatan sangat tinggi dari arah Indralaya hendak menuju ke Palembang.
Sesampainya di-TKP sopir berusaha menginjak rem.
Namun, ternyata rem yang diinjak mengalami blong.
Sehingga, sopir hilang kendali mengakibatkan truk fuso pun meluncur kencang menghantam semua kendaraan yang berada di depannya.
Antara lain satu unit Bus, satu unit mobil box, satu unit truk fuso dan tiga sepeda motor ringsek berat dihajar laju kencang truk fuso yang mengalami rem blong.
"Sopir bersama barang bukti sudah kita amankan di Mapolres guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Penyebab kecelakaan akibat truk fuso yang disopiri Danto Juanda warga Cisaat Sukabumi Jawa Barat mengalami blong," terang Kasatlantas Polres OI.
Ditambahkan Kasat, korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga, sementara tiga orang yang mengalami luka berat dan luka ringan semuanya merupakan pengendara sepeda motor.
Korban mengalami luka ringan antara lain yakni Rizki Iwari (21), Muchlis Rido (21) dan Jatiman (60). (*)
Baca: Jadi Trending #2 Youtube, Ini 5 Fakta Menarik Lagu Meraih Bintang Via Vallen Untuk Asian Games 2018
6. Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi

Sebuah kecelakaan yang melibatkan speedboat juga baru saja terjadi di Sungai Musi, Rabu (30/5/2018) kemarin.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, kecelakaan ini melibatkan speedboat yang melintasi Sungai Musi.
Kecelakaan ini terjadi karena tiba-tiba dari arah sebelah kanan datang sebuah speed kecil yang menyalip ke arah kiri dengan kecepatan tinggi.
Diduga serang kapal tak sempat mengerem sehingga menabrak speed kecil dan membuat speedboat Mahendra Putra karam.
"Posisi saya saat itu sedang dibelakang. Tiba-tiba speed menabrak speed kecil itu dan saya terpental ke sungai," ujarnya saat ditemui di RS Ak Gani Palembang.

Irfan, kernet speedboat lainnya menjelaskan mereka berangkat dengan muatan sesuai standar yakni 30 penumpang.
Sementara dalam kejadian tersebut terdapat 28 penumpang dan 3 awak speedboat.
Diakuinya, pada saat kejadian para penumpang memang tak memakai pelampung. Namun alat keselamatan itu berada di dalam kapal yang bermesin 200 PK tersebut.
"Muatan kita tidak melebihi, pelampung juga ada di dalam kapal. Saat kejadian saya berusaha menyelamatkan penumpang dengan menendang kaca speed," jelasnya.