5 Fakta di Balik Tragedi Dua Kapal Tenggelam di Danau Toba hingga Pengakuan Penyelam Mengejutkan!

5 Fakta di Balik Tragedi Dua Kapal Tenggelam di Danau Toba hingga Pengakuan Penyelam Mengejutkan!

Editor: Fadhila Rahma
Tribun Medan
Kapal Dikabarkan Tenggelam di Danau Toba, Kanit Satpol Air: 2 Kapal Diberangkatkan untuk Evakuasi 

Namun tiba-tiba arus kencang membawa kapal dan dua orang itu ke tengah danau.

Joifan berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir danau.

Namun Rahmad gagal menyelamatkan diri karena kelelahan.

 

2. Jasad Korban Kapal Motor Ramos Risma Langsung Ditemukan

Mayat Rahmat Dani (20), anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Ramos Risma Marisi, akhirnya ditemukan.

"Mayat korban kita temukan di kedalaman 10 meter, tidak jauh dari lokasi awal," kata Koordinator SAR Danau Toba Torang M Hutahaean, Sabtu (23/6/2018).

Jenazah langsung diboyong ke Puskesmas Sirait untuk diautopsi.

Pencarian korban dilakukan sejak Sabtu pagi oleh dua orang penyelam menggunakan perahu karet. Mayat korban ditemukan sekitar pukul 15.10 WIB.

Lokasi penemuan korban, menurut Torang, tak jauh dari lokasi terakhir saat korban diminta nakhoda kapal, Ama Monang Lumbanraja, terjun ke danau mengecek baling-baling kapal. 

Korban hilang KM Ramos Risma Marisi diangkat ke perahu karet Basarnas dan selanjutnya dibawa ke puskesmas, Sabtu (23/6/2018).
Korban hilang KM Ramos Risma Marisi diangkat ke perahu karet Basarnas dan selanjutnya dibawa ke puskesmas, Sabtu (23/6/2018). (TRIBUN MEDAN/HO)

3. Final Sinaga, Sosok Penyelam yang Temukan Mayat Korban KM Ramos Risma

Final Sinaga baru saja kembali dari perairan Danau Toba, menyelam dan mencari korban hilang KM Ramos Risma Marisi, Sabtu (23/6/2018) sore.

Pria berambut gondrong inilah yang menemukan jasad korban KM Ramos Risma Marisi, Rahmat Dani (28), pertama kali.

 

Pria satu anak ini diutus oleh perusahaannya, PT Aquafarm Nusantara, menjadi salah satu relawan penyelam membantu Basarnas. Pada hari keenam, yakni Sabtu (23/6/2018), ia tak lagi ikut mencari.

Ditemui Tribun Medan di salah satu warung dekat dermaga Pelabuhan Nainggolan, Sabtu (23/6/2018), Final menuturkan suka dan duka selama mencari korban hilang KM Sinar Bangun. Ia rela kurang tidur, terlambat makan, dan tak bertemu dengan anaknya yang masih berusia satu tahun demi mencari korban hilang KM Sinar Bangun.

Namun, tak berhasil mendapatkan satupun korban selama empat hari berturut-turut mencari membuatnya merasa kecewa sekaligus malu pada dirinya sendiri.

Sumber:
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved